Aku berjalan keluar bandara untuk menemukan taxi. Aku berhenti sejenak aku memusatkan pandanganku ke seseorang. "Astaga.." aku terkejut memundurkan satu langkahku."Sayang" dia berdiri di depan lobi bandara dan melambaikan tangannya dan berjalan ke arahku.
"Sayang...." aku tersenyum dan aku sedikit berlari menghamburkan tubuhku dalam pelukannya.
"Tadinya aku mau memberi kejutan kepadamu aku pulang secara diam-diam""Tapi aku yang memberimu kejutan". Katanya sambil memainkan kedua alisnya lalu dia mencium pipiku.
"Ah gak asik... tadinya aku ingin memergokimu. Kau berselingkuh dari ku atau tidak" ku lirik dia sambil memanyunkan bibirku.
"Aku takkan selingkuh darimu sayang.. bisa-bisa nanti Ferdi memotong kepalaku karena telah menyakiti adiknya."
Kami tertawa masih dalam keadaan berpelukan.
Aku lalu melepaskan pelukannya "tunggu dulu. Tau dari mana aku pulang hari ini?" Tanyaku penuh selidik."Em... tau dari Wina."
"Ah sialan si Wina itu gak bisa jaga rahasia."
"Sudah.. biarkan saja dia. Ayo ku antar kamu pulang". Bastian membukakan pintu untuku lalu dia memutari mobilnya dan dia melajukan mobilnya.
Di perjalanan Kak Bastian tidak ada hentinya menggenggam tanganku.
"Udah jangan di genggam terus.. aku gak akan kemana-mana" kataku sambil menatapnya.
"Biarin.. aku rindu kamu. Sudah setahun kita gak pernah ketemu."
"Iyah aku tahu sayang.. oiyah sayang kita makan dulu di kafe yah.. soalnya aku lapar."
"Oh oke oke.."
"Tapi kita jangan ke kafe nya bang Ferdi ya..."
"Loh kenapa?"
"Biar dia nanti liat aku pas lagi di rumah.. aku malas kalau dia tanya kenapa Wina gak ikut ke jakarta."
"Oh.. boleh."
Sesampainya di sebuah kafe kami langsung masuk ke dalam dan memesan makanan. Sambil menunggu makanan datang aku duduk di sebelah kak Bastian sambil ku sandarkan kepalaku di bahunya. Dia menggenggam tanganku sambil mengusap rambutku dengan lembut.
"Kamu manja banget sih" katanya.Aku lalu mendongak dan mensejajarkan tubuhku dengannya."kenapa gak suka?"
"Yah suka sayang... jangan ngambek gitu dong!" Sambil di cubitnya pipiku.
"Ih sakit" sambil ku usap pipiku yang di cubit nya. Dia terkekeh dan menatapku
"Ayo makan katanya udah laper" katanya sambil menyodorkan makanan yang telah di antar oleh pelayan.
Aku dan kak Bastian makan dengan lahap dan setelah selesai kami beranjak dan meninggalkan kafe.saat kami berjalan keluar aku berhenti dan menatap seseorang yang sangat aku kenal ya dia. Kak Bastian mencekal tanganku lalu aku menatapnya dan dia juga menatapku
"Aku percaya kepadamu sayang"sambil tersenyum kepadaku. Mataku berkaca-kaca dan ku beri dia senyuman.Dia menghampiriku." Rei.. maafkan aku dulu menyakitimu" dia menatapku
"Aku sudah memafkanmu bang"ku beri dia sennyuman.
"Rei apa kamu mau kembali denganku" dia menggenngam tanganku.
Aku melepaskannya.
"Maaf aku tidak bisa kembali denganmu bang. Seminggu lagi aku akan menikah dengannya" ku palingkan wajahku ke arah kak Bastian." Aku dan dia sudah bertunangan tiga hari setelah kau bertunangan dengan kekasihmu itu. Jadi maaf". Aku menarik Kak Bastian dan berlalu meninggalkannya."Terimakasih sayang kamu memilihku menjadi pendamping hidupmu" Kak Bastian merangkulku kami berjalan menuju mobil milik kak Bastian.
Setelah sampai rumah ayah dan ibuku menyambut kami berdua dengan gembira. Aku memeluk ibuku dan ayahku.
Tak lama papa kak Bastian datang dan menghampiri kami yang berada di depan rumah. Kami semua tersenyum bahagia. Dan kak Bastian memelukku
"I love you Areina"."I love you to Bastian".
KAMU SEDANG MEMBACA
AREINA LOVE STORY ( COMPLETED )
RomanceNamaku Areina, aku siswi baru di sma kota medan, setelah lulus smp aku memutuskan bersekekolah di medan untuk menemani nenekku di sini, sebenarnya keputusannku pindah bukan karena untuk menemani nenek saja, alasan lainku karena aku putus cinta denga...