BAB 10: Part 2 "Tsundare"

126 6 0
                                    

"Sudah baikan?"

Hyeri terdiam saat sadar jika kini ia telah tiba di kelas.

"Hey sayang, bukankah kita akan memakan makanan ini di atap sekolah? Kau sengaja membelikannya untukku barusan, kenapa malah kembali ke kelas? Katanya kau tidak suka dengan pelajaran Bahasa Korea?"

Seketika kelas heboh dengan kemunculan Taehyung, gurunya menatap Hyeri kebingungan. Kemudian Taehyung menggenggam tangan Hyeri dengan sengaja. Gadis itu masih terkejut.

"Sayang, kau pasti kebingungankan? Aigoo, karena tidak terbiasa berbohong jadi kau pasti sangat gugup." Taehyung tersenyum manis pada Hyeri. "Pasti lelah ya bulak-balik ke kantin hanya karena ingin makan bersamaku. Baiklah, ayo dibanding berbohong pada gurumu lebih baik kita jujur saja, jujur adalah hal yang baik. Benarkan, Saem?"

"Huh?"

Hyeri bagai robot dengan perlahan menoleh pada Taehyung, tak mengerti dengan semua ucapan lelaki itu barusan. Oh Tuhan, sekarang masalah apa yang akan lelaki itu kirimkan untuknya, apa tidak cukup? Tak puaskan dengan membuatnya terus berlari-lari hari ini, kenapa dia masih saja memperlakukannya dengan sangat kejam. Apa ini karena dia melihat kejadian tadi di kantin? Sungguh adakah orang yang dapat menghentikannya.

Hyeri mengeluh dalam hati.

"Kami boleh pergi sekarang?"

Merasa dipermainkan guru itu pun membanting buku keras pada meja. Membuat yang lainnya terkejut.

"Akhh, aku benar-benar tak menyangka kau bisa melakukan ini Lee Hyeri? Kim Taehyung.. ah semua orang sudah tahu tentangnya, tak ada yang bisa menghentikannya. Tapi..." guru itu menggeleng-gelengkan kepala, kemudian menatap Hyeri miris. "Kenapa kau juga harus ikut-ikutan seperti ini? Apa karena Ayahmu?"

Hyeri pun menggeleng keras, ia tidak terima dengan tuduhannya.

"Saem, bagaimana Hyeri tidak bergaul denganku sedang dia adalah kekasihku? Dia tidak akan bisa menjauh dariku sampai kapan pun."

"Akhhh, Wangja berani sekali."

"Wangja, sangat keren."

"Beruntung sekali Hyeri."

"JANGAN RIBUT!" tegur gurunya kesal. "Kalian berdua! Kim Taehyung juga Lee Hyeri, berdiri di lapangan sampai bel pelajaranku selesai. Cepat keluar!!"

Taehyung dengan cepat menarik tangan Hyeri kuat, hingga tak memberikan kesempatan gadis itu untuk menjelaskan. Taehyung amat puas, ia tertawa-tawa di sepanjang jalan. Sementara Hyeri, rasanya ia ingin menangis saja. Ia khawatir jika nanti nama baik Ayah tirinya akan ikut tercoreng karena perilaku Taehyung yang selalu membuatnya dalam masalah.

"Ini seperti dalam komik bukan? Sepasang kekasih dihukum bersama-sama karena saling melindungi."

Hyeri tak menggubris semua banyolan Taehyung, ia sudah siaga berdiri di tengah lapangan sekolah yang amat panas. Jika pun ia merespon, takutnya malah akan melayangkan tinju dan masalah antara dirinya dengan Taehyung tidak akan pernah usai.

Hyeri merasa tubuhnya sangat lemas, perutnya terasa mual. Ini mungkin karena ia melewatkan sarapan dan terus berlari-lari sepanjang pagi hingga siang demi memenuhi permintaan Taehyung.

"Kenapa kau sangat membenciku?" Meski malas, Hyeri memaksakan diri untuk melirik pada Taehyung. "Kau selalu saja tersenyum tanpa dosa ketika mempermainkanku, dasar psikopat! Orang bilang jika senyummu itu memesona, tapi aku merasa jijik untuk melihatnya. Taehyung sebenarnya orang seperti apa dirimu itu?"

"Aku membencimu karena itu DIRIMU!" jawab Taehyung tegas.

"Huh?"

"Aku membenci wanita sepertimu. Tidak, aku memang membenci semua wanita di dunia ini. Hanya Seohyun seorang wanita yang aku cintai."

My Lovely Brother and Boyfriend - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang