Prolog

471 140 208
                                    

Bismillah

Assalamu'alaikum wr.wb

Hai teman-teman, terima kasih sudah berkenan mampir di lapak ini, semoga betah ya.

Happy reading

¤¤¤

Plakkk...

Satu tamparan dari tangan kekar itu mendarat mulus mengenai pipi mungil gadis itu.
Gadis itu hanya menangis dan tak bisa melawan, tangannya bergerak menyentuh pipinya yang memanas akibat tamparan tersebut.

"Apa yang kau lakukan, Denis?" Perempuan paruh baya itu langsung berlari memeluk gadis kecil yang tengah menangis itu.

"Dia itu pembawa masalah, bu!"

"Kau bilang apa? Bahkan anak ini tidak tahu apa pun tentang masalah yang menimpamu."

"Semenjak ada dia, semuanya menjadi kacau!"

"Oh, berarti dari dulu kau memang tidak menginginkan anak ini. Baik kalau begitu, dan mulai sekarang ibu sendiri yang akan merawatnya."

Pria itu tertawa hambar,
"Mengapa tidak dari dulu ibu membawa anak sial ini?"

"Cukup Denis! Ibu tidak pernah mengajarimu untuk bertingkah seperti itu pada anakmu sendiri."

Tanpa mendengarkan perkataan perempuan paruh baya itu, pria dengan tubuh kekar itu pun melangkahkan kaki masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan gadis kecil yang baru saja ditamparnya itu bersama seorang perempuan paruh baya yang terus memarahinya.

Gadis berumur 5 tahun itu hanya diam dengan air mata yang terus mengalir di pipinya. Menyaksikan perdebatan dua orang dewasa ini. Ia mencoba untuk mencerna setiap ucapan mereka.

Lalu, perempuan paruh baya itu menggendongnya, membawanya pergi meninggalkan rumah yang selama ini tak pernah memberikan ketenangan padanya.

Di sisi lain, seorang bocah laki-laki terus mengamati kejadian tersebut dari balik pohon dekat rumah itu. Tanpa disadari air matanya mulai mengalir melihat kejadian tersebut.

Hingga akhirnya, ia menyaksikan gadis kecil itu dibawa pergi meninggalkan rumah tersebut.

--Unsame Girl--

Vote & commentnya jangan lupa ya.
1 vote dari kalian sangat berharga bagiku untuk kelangsungan hidup cerita ini
Wkwk.

Gimana tanggapan kalian tentang prolognya?
Penasaran gak?
Ayo ikuti terus ceritanya.

Jangan lupa masukin ke library.

'Jadikan Al-qur'an sebagai bacaan utama'

Salam hangat,
Fuji

HAURA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang