Not Enough - 3

5.7K 316 3
                                    

Taehyun baru selesai mandi dan masih mengenakan bathrob saat apartemennya di bel. Taehyun buru-buru menuju pintu, tersenyum saat tahu kalau yang bertamu adalah sugardaddy nya.

"Daddy!" pekiknya dengan nada tinggi tapi tiny font sambil merentangkan kedua tangannya, minta dipeluk.

Pria yang tingginya hampir 2 meter itu dengan senang hati mengangkat tubuhnya dan membawanya ke kamar.

"Adakah yang merindukanku di sini?"

"Ada~"

"Baru mandi, hm? Wangi sekali," gumam yang lebih tua sambil ngusel di leher Taehyun. Bahkan setelah Taehyun dibaringkan pun, dia masih betah membaui yang baru mandi.

"Daddy! Geli ih~"

"Aku juga kangen dengan bayiku. Bagaimana kabarmu, baby? Kelihatan sehat-sehat saja hm? Mereka memperlakukanmu dengan baik?"

Taehyun manggut-manggut. Mata bulatnya berbinar saat menatap Soobin di atasnya. Sugardaddy nya makin ganteng! Taehyun suka.

"Semuanya baik ke Tyunie~"

"Bagus kalau begitu. Jadi aku tidak perlu menendang bokong mereka lagi."

Taehyun tertawa lepas. Soobin tidak asal bicara, dia ini memang pernah menendang bokong Huening Kai gara-gara mengajaknya seks dengan keadaan tubuh basah kuyup akibat kehujanan dan besoknya Taehyun demam tinggi. Beomgyu juga pernah, masalahnya saat itu mereka berdua bertengkar hanya karena masalah sepele sampai Taehyun menangis semalaman. Soobin memang se-protektif itu pada baby-nya.

"Aku membawa sesuatu untukmu."

Taehyun tampak antusias melihat Soobin mengambil sebuah tas, dan begitu dia buka isinya, ternyata itu adalah handycam. Beberapa waktu lalu Soobin memang sempat bertanya apa yang dia mau beli, dan Taehyun pun tanpa ragu langsung menjawab handycam. Sekarang, benda yang diinginkannya itu sudah ada di genggaman.

Dia memekik dan langsung memeluk Soobin erat. Soobin sendiri hanya tertawa--dengan suara beratnya yang sungguh karismatik sekali--sambil memegangi Taehyun supaya tidak jatuh.

"Terima kasih, daddy~ sayang daddy pokoknya!"

"Sayang baby juga."

Taehyun masih ngusel-ngusel manja di dada bidang itu. Hingga akhirnya-

"Mau dicoba sekarang handycam nya?"

Taehyun sontak menarik diri, menatap Soobin dengan pandangan bertanya. Sedangkan Soobin sendiri, menatapnya dengan senyum misterius.

"Iya dicoba. Duduklah di sini, biar kuatur dulu handycam nya."

Taehyun menurut saja. Dia turun dari pangkuan Soobin dan duduk manis di ranjangnya, sedangkan Soobin sendiri turun dari ranjang dan mengatur letak handycam. Taehyun akhirnya mengerti maksud Soobin saat handycam itu diarahkan padanya dalam keadaan menyala.

"Hm, sempurna. Kau terlihat seksi, baby," gumam Soobin sambil melihat layar kamera yang menampilkan Taehyun dalam balutan bathrob. Tampak seksi dengan paha dan bahunya yang terekspos.

Soobin sendiri melepas coatnya dulu, lalu naik ke ranjang, langsung menyergap si manis. Taehyun sebenarnya tidak pakai apa-apa lagi di dalam jubah mandinya. Soobin tinggal melepas simpul talinya saja. Tapi Soobin itu aneh, dia lebih suka saat melihat kulit Taehyun mengintip malu-malu setiap bathrob itu terangkat maupun tersibak.

"Siapa yang membuat tanda di sini?" tanyanya sambil mengelus dada bagian kanan Taehyun yang terlihat ada bekas gigitan yang terlalu kuat sampai kulit Taehyun berubah warna.

"Beom hyung."

"Hm, besok kutendang bokong anak itu."

Taehyun terkikik, tidak bertahan lama dan langsung tergantikan dengan erangan manjanya gara-gara Soobin menghisap nipple nya seolah tidak ada hari esok. Ia meremat kemeja putih Soobin sambil dadanya membusung makin berani.

Kalau sama Beomgyu, dia yang akan mengantar Beomgyu ke dadanya dan didekap erat, secara Beomgyu itu memang rada-rada pengecut. Tapi kalau dengan Soobin, dia benar-benar ingin menjadi submisif yang menunggu untuk didekati dan diperintah.

Bersenggama dengan pria dewasa memang lebih terasa real daripada dengan anak bau kencur seperti Beomgyu.

"Baby on top?"

Taehyun hanya manggut-manggut. Begitu Soobin berbaring, dia langsung duduk di atas perut yang lebih tua, dan tangannya bergerak terampil melepaskan satu persatu kancing baju Soobin.

"Kakimu mulus, baby," geram Soobin sambil tangannya tak henti mengelus kedua paha Taehyun yang terbuka. Benar-benar mulus, istrinya saja kalah mulus. Uang yang dia berikan benar-benar digunakan untuk merawat diri oleh babynya, tidak malah dibuat beli barang-barang branded tidak penting yang hanya sekali pakai lalu dipajang di lemari.

"Seperti katamu, Daddy. Semua uangnya kupakai untuk merawat tubuh," balas Taehyun seraya melepas sabuk dan menurunkan celana daddynya.

"Good boy," puji Soobin diikuti dengan telapak tangan besarnya yang meremas kedua belah pantat si baby yang montok dan segar seperti buah peach.

"Daddy, prepare me, pleasee~" rengek Taehyun dengan ekspresi dan suara dibuat imut--meski pada dasarnya memang imut-- dengan posisi duduk tepat di atas the XL-sized Soobin's dick, tapi agak menungging sehingga area selatan mereka saling bergesekan.

Tingkah nakal babynya ini malah membuat Soobin makin bergairah.

"Buka mulutmu, baby."

Taehyun dengan senang hati menuruti. Dia mengemut 3 jari daddynya sambil menggesek area selatan mereka. Setelah dirasa benar-benar basah, Soobin tanpa membuang waktu segera mengeluarkannya dari mulut Taehyun dan memasukkan ketiganya sekaligus ke lubang hangat itu.

Ketiga jari itu menyetubuhi lubang tersebut tanpa ampun. Posisi Taehyun membelakangi kamera sehingga apa yang dilakukan ketiga jari itu di sana dapat direkam eksklusif.

Taehyun sendiri yang merasakan beragam rasa oleh permainan jari Soobin itu secara refleks membuat dirinya bergerak-gerak gelisah, menyebabkan gesekan yang makin intens dan Soobin sudah tak tahan lagi.

"Masukkan," titahnya dengan suara menggeram seperti orang marah, tapi sebenarnya tidak.

Seperti yang disinggung sebelumnya, apa titah Soobin, akan Taehyun laksanakan detik itu juga. Dia pun lantas memasukkan penis Soobin ke dalam lubangnya. Jeritannya lolos, hingga akhirnya berhenti setelah lubangnya terasa penuh.

Taehyun gerah. Dia merasa suhu tubuhnya meningkat drastis. Alhasil dia melepas dan melempar bathrobe nya secara asal dan mulai bergerak menunggangi daddynya.

"Good job, baby...." puji Soobin tiap selang 5 menit. Pujian itulah yang menjadi motivasi tersendiri bagi Taehyun untuk melakukan dengan lebih baik lagi.

Selain memuji dengan kata-kata, Soobin juga memujinya dengan memompa penisnya yang berkedut atau mengelus pahanya, atau mencubit dagu lancipnya.

Di antara semua partnernya, memang hanya Soobin yang memperlakukannya dengan gentle. Tidak main kasar. Tidak pernah menghukum. Dan sangat perfect bagi Taehyun.

Mereka keluar bersamaan, dengan Soobin di dalam, sedangkan Taehyun di atas perut daddynya. Taehyun langsung jatuh lunglai di atas tubuh Soobin. Seluruh tenaganya sudah terkuras habis untuk memacu. Dia merengek seperti anak kecil saat Soobin memeluknya.

"Good job, boy. Anak pintar harus diberi hadiah."

Not EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang