Part 8

3.1K 75 0
                                    

Lisya pov

Setelah gue beres dari pekerjaan gue di kantor gue langsung pulang ke kolong jembatan ya nggak lah ga elit banget gue tinggal di kolong jembatan,yaaa gue tinggal sama mak gue di rumah lah.
Sesampai di rumah gue langsung di sambut oleh mami kesayangan gue.

"Hallo, lis, udah pulang nak." ucap mami gue

"Udah mii. Eh btw hari ini mami diundang sama Tante Siska." Ucap gue

"Siska temen mami yang waktu itu mami ceritain ke kamu." -Mama gue

"Iya, maa, kita di undang makan malam dirumahnya." -Gue

"Oo, baiklah, sekarang kamu mandi ganti baju, mami juga mau siap-siap." -mama gue

"Oke maa." -Gue

Gue langsung ke kamar gue untuk mandi, setelah gue mandi. Gue bingung pilih baju dan akhirnya gue menemukan dres merah maron yang panjangnya selutut.











_______________






Setelah sampai di rumah si Devan, lisya dan maminya disambut baik oleh keluarga Devan, mereka bercakap cakap tentang keluarga masing-masing. Dan makan malam, Lisya mulai bosan tentang hal ini, karena dia di kacangin oleh maminya sendiri. Lisya melihat sekeliling juga tidak ada Devan. Akhirnya dia memutuskan untuk ke kamar mandi sebentar.

"Tante, aku mau ke kamar mandi sebentar yaaa, bisa tunjukkan dimana letaknya?" tanya Lisya pada siska maknya si Devan.

"Itu sayang sebelah dapur." ucap siska ramah.

"Makasih, tan." siska hanya mengangguk, lalu lisya mengayunkan kakinya menuju kamar mandi. Untuk melihat penampilannya. Setelah merasa Ok lisya kembali keluar dari kamar mandi.

Betapa terkejutnya Lisya saat keluar kamar mandi dan langsung dihadapkan dengan wajah si Devan.

"Astaga naga dragon berkembang biak beranak." ucap Lisya ngawur karena kaget.

"Hahahaha, lu bisa kaget juga ternyata." -Devan

"Lu pikir gue apaan gabisa keget." sinis Lisya

"Ya, sellow aja gue kan cuman becanda doang." -Devan

"Ishhh, bodo amat." -Lisya

"Ehh, iya lu dipanggil mak lu tuu." -Devan

"Hmm, yaudah minggir, gue mau lewat, lu pikir gue makhluk halus gitu yang bisa nembus badan loo." -Lisya

"Ya kali lo itu jelmaan nenek lampir, karena yaa lo ituu galakk bener kek nenek lampir, kalo marah juga nyeremin, cuman lo itu cantikk dan juga seksi." ucap Devan

"Gue tau kalo cantik jadi gausah lo puji." -Lisya

Lisya menemui maminya yang masih berkumpul dengan mamanta Devan.

"Makasih ya Sis, acara makan malamnya, aku balik dulu yaa." ucap mami Lisya

"Iyaaa, sama-sama. Jangan lupa tentang rencana kita yang tadi." ucap mamanya devan.

"Oke."

'Rencana apaan yaa' batin Lisya.









I Love You Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang