ini... Amankan?

10 2 0
                                    

Hari kembali berganti. Semalam, sinar rembulan kulalui dengan membosankan. Tidak ada yang menarik malam tadi.

Aku pergi ke sekolah pagi ini, walau sebenarnya hari ini adalah hari libur di sekolahku, yaitu hari sabtu.

Sebenarnya aku bukan orang yang aktif dalam kegiatan sekolah. Datangnya aku ke sekolah bukan karena ada kegiatan tambahan dari pihak sekolah, melainkan adalah bosan.

Kemudian, sesampainya di sekolah. Terlihat beberapa murid rajin hadir dengan melakukan beberapa kegiatan.

Tampangnya macam-macam. Ada yang sedang ceria, ada juga yang sedang cemberut, dan bahkan ada yang tampangnya lesu seperti baru bangun dari tidur terus mendadak disuruh datang ke sekolah. Menurut analisisku seperti itu.

Lalu aku? Aku berwajah normal seperti biasa. Tidak ceria dan tidak juga cemberut.

Datangnya aku ke sekolah hanya ingin bermain. Entah main wi-fi sekolah yang katanya gratis, atau melihat-lihat orang sedang kegiatan. Yang pasti aku merasa tidak keberatan saat pergi ke sekolah.

Seseorang datang menghampiriku. Wajahnya tidak asing. Dan ternyata dia adalah teman kelasku, Dini.

"Nath." Panggilnya.
"Apa?"
"Ada yang cari, tuh." Ujarnya sambil menunjuk seorang perempuan yang baru kukenal kemarin.

Tanpa mendengar lagi ucapan Dini, aku langsung menghampirinya, Clarissa.

"Kenapa?" Sahutku kepada Clarissa.
Ia langsung terlihat terkejut saat aku berbicara tanpa menyebut namanya.

"Haa? Aku nggak ada manggil kok." Jawabnya.

Ugh. Dasar Dini. Dia mengerjaiku.

Aku malu. Dan akhirnya pergi. Pergi meninggalkan sekolah menuju tempat bermain kedua. Kontrakan Ary.

Di sana seharian aku habiskan waktu dengan percuma, namun menyenangkan.

---

"Weh! Gaiis! Apaan tuh, Gaiis! Ada yang gerak-gerak gaiis!", "Eh! Anjirr! Ada api! Apinya ke sini! Wuuaah!"

"Lagi nonton apaan?" Tanya Ary, karena melihatku sedang serius memandang laptop.
"Nggak." Aku hanya menjawab singkatーyang bahkan bukanlah sebuah jawaban dari pertanyaan Ary.

Ary hanya terdiam paham. Aku emang gitu orangnya.

Pandanganku terus berlanjut serius ke laptop. Dan sebenarnya aku sedang asik melihat video YouTube yang horror, tapi lucu. Dia memperlihatkan ekspedisi horror mencari makhluk halus, tapi saat ketemu malah panik sendiri.

Menyenangkan. Wajar saja jika aku tidak bosan selama seharian di sana.

---

Mentari mulai lelah bersinar dihadapanku. Sekarang, ia ingin istirahat.

Perlahan nampak mulai tenggelam.

Sekarang aku sudah berada di rumah. Dan kembali terselimuti kebosanan.

Apa yang harus aku lakukan?

Ting!
Notifikasi muncul dari papan hitam serba gunaku, hp(kok ribet amat sih ngasih tahunya).

'P'

Masuk sebuah pesan dari nomor tidak diketahui.

Aku mulai ragu. Jarang ada orang yang chat aku. Ini... Amankan? Bukan penipuan atau penjahat, kan?

Akhirnya aku mencoba untuk memberanikan diri bertanya.

'Ini siapa?'

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hai.
Baca aja terus:v
Ikuti sampai tamat juga!

┻┳|
┳┻|_∧
┻┳|・ω・)
┳┻|⊂ノ  
┻┳|∪ 

cahaya alam semesta: Pengakuan AroganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang