1

815 48 6
                                    

Yuta lagi rebahan dilantai, apalagi kalo gak main hape.

"naruto kun~ tunggu~"

"hinata chan~"

Rupanya Yuta lagi buka yutub nonton naruto guys. "duhh hinata chan kawaii sangatttt" bacot Yuta. Yuta tawa tawa sendiri kayak orang kesetanan. Donghae tiba tiba nongol dengan apron dan kain lap dibahunya.

"ckck punya anak lanang kerjanya mageran, suka heran" bacot Donghae. Yuta nyengir sambil liatin papanya kek pembokat.

Donghae mulai kesal lalu nendang nendang Yuta. "heh kalo mau tinggal disini kerja jangan malesan!" bacot Donghae lagi.

"astaga papa! Sakitttttttttttt" bacot Yuta sambil nutupin pantatnya yang ditendang tendang oleh Donghae.

"nih beliin semua yang ada didaftar! Klo perlu seret Dery buat bntuin kamu belanja! Cepetan! Sblm daddy kalian datang!" suruh Donghae trus lemparin Yuta dengan dua lembar kertas serta beberapa lembar uang layaknya orang nyawer.

"ck iya iya papa!" ujarnya lalu ngibrit kearah kandangnya Hendery.

"huh didunia ini tidak ada yang gratis!" gumam Donghae lalu kembali jadi babu.
.
Gubrak gubrak!

"yak! Alien yang sayangnya ganteng! Buka pintunya sebelum gua ancurin nih!" bacot Yuta.

Ceklek

"apa sih hyung?! Berisik!" balas Hendery. "cepetan cuci muka lu yg bau jigong itu! Kita pergi belnja! Ini perintah yang mulai raja laut timur! Cepetan! Gua tunggu dibawah 5 menit!" bacot Yuta lalu dia pergi ninggalin Hendery yang memasang muka masamnya yang sialnya masih tetap ganteng, yahh anak siapa dulu daddy Sehun sama papa Donghae gituh.
.
Yuta jalan ke ruang keluarga, tiba tiba Jeno masuk lari larian sampai menabrak Yuta.

Brak!

"heh bocah! Gk punya mata ya?!"

"maaf hyung, Jeno buru buru nih. Nanti aja ya, bye!" bacotnya lalu lari lagi menuju dapur.

"bocah jaman jigeum kurang ajar! Ngajak war mulu bawaannya! Huh!" bacot Yuta, diapun kembali jalan tapi tiba tiba Jeno kembali menabraknya.

Brak!

"maaf hyung! Bye!" bacot Jeno lari sambil bawa banyak snack dipelukannya.

"huh! Jeno Oh!!!!!!!!!!!!!!!!" teriak Yuta.

"kenapa sih hyung, gk skit apa tenggorokannya tereak mulu!" bacot Hendery yang baru aja selese cuci muka. Yuta noleh ke Hendery trus acak acak rambut Hendery.

"eh eh hyung jangan aishh hyunggg kau kenapa sih!" bacot Hendery sambil berusaha lepasin Yuta.

Setelah puas, Yuta berenti trus narik Hendery keluar buat belanja.

"makasih udh puas gua tuh hehe" bacotnya.

"hiks hyung jahat! Lihat nih rambut gua kaya sapu ijuk!" bacot Hendery. Yuta ketawa, "hehe bagus tuh lgi trend loh. Gua aja syuting mv subangca model rambut gua kek gitu tuh wkk"

"yak hyung! Subangca era berapa sih? Ini udh 2020! Subangca udh lawas gimana sih" bacot Hendery. "he? Yuta hyung?" lanjutnya sambil melihat kekanan dan kekiri saat mengetahui Yuta menghilang. Tapi saat dia berbalik, dia menemui Yuta berdiam di depan pagar rumah seseorang. Henderypun mendatangi Yuta.

"ehh hyung kok berenti?"

"perasaan kemaren msih kosong deh, eh udah isi aja, kapan lakuinnya?" bacotnya. Hendery yang mendengarnya menjadi ambigu.

"apaan sih hyung! Ambigu tau!"

Yuta menatap Hendery datar. "yeuhh itu mah otak lunya aja yang kotor! Noh! Rumahnya udh ada yg ngisi, baru pindahan apa gimna?" bacor Yuta sambil nunjuk rumahnya.

Hendery liatin rumah itu lalu membulatkan matanya lebar. "eh hyung! Itukan Jeno?" bacotnya. Yuta kembali merhatiin rumah iti seksama dan akhirnya dia menyadari keberadaan saudara kecilnya itu.

"lah iya bener, itukan snack yg tadi dia bawa. Kesini rupanya tuh anak!"

"ekhem, permisi apa kalian membutuhkan sesuatu?"

Yuta dan Hendery menoleh bersamaan kearah belakang lalu terkejut saat mendapati sebuah tiang listrik berbicara.

"eh hyung tiangnya ngomong"

"iya Hendery gua liat kok, hitungan ketiga"

Hendery mengangguk mengerti saat Yuta memberi kode itu padanya.

"3!!!"

Lalu mereka berdua lari sekencangnya meninggalkan tiang listrik eh ralat orang yg berbadan jangkung itu disana.

"hm? Aneh" bacotnya, diapun membuka pagar rumahnya lalu masuk kedalam.

"eh siapa dia Mark?"

"oh hyung sudh datang? Kenalkan ini Jeno, dia tinggal disebelah kita loh" bacot Mark saat hyungnya itu bertanya.

"Dan Jeno dia hyungku, Johnny hyung" ujarnya lagi.

"ah halo hyung" ujar Jeno sambil membungkukkan tubuhnya. "wahh kau sopan sekali ya? Haha" bacot Johnny sambil ngelus palanya si Jeno.

Setelah selesai kenalan dia rebahan disofa laku tidur.

"hei Mark!"

"apa?"

"aku ingin jdi adiknya Johnny hyung"

"heh bicara apa kau? Dia hyungku!"

"ayo tukeran, kau berikan Johnny hyung padaku. Aku berikan kau kedua hyungku padamu"

"gkmau'-' "

"..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keluarga KertiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang