SG-28

112 3 0
                                    

.
.
.

Seminggu berlalu, kelima sahabat ini telah bersiap untuk pulang. Anna mengangkut barang nya menuju pesawat pribadi milik Shawn "semua barang barang ku di London sudah dibereskan oleh Marko jadi aku langsung terbang ke korea bersama Shawn.." ucap Anna pada Nadine yang tengah duduk menunggu Jet pribadi nya yang belum datang

Nadine mengangguk "Baiklah.. ku pikir aku juga akan pindah dari apartemen kita.." balas Nadine yang menarik perhatian dari mereka yang ada disana "Kau akan kemana hah?" tanya shawn di ujung bangku sana. shawn kelihatan begitu khawatir

Nadine memutar bola mata nya "aku hanya ingin tinggal di mansion keluarga ku shawn! lagi pula disitu akan ada penjaga dan pelayan yang membantu ku. kalian tenang saja aku akan baik baik saja tinggal disana"

Adam bersedikap dada, melirik Nadine yang duduk di sebelah nya "keputusan yang tepat Nad.. aku lebih percaya kau tinggal di sana.."

Daniel menghampiri Adam dan Nadine "Apa apartemen kalian akan dijual?"

Dari kejauhan Anna dan Nadine saling bertatapan "Tidak! apartemen itu akan dipakai saat kita berkumpul di London" kata Nadine yang mendapat anggukan dari Anna

melihat Jet Nadine yang sudah datang dan Jet Adam dan Shawn juga sudah siap Anna menghampiri mereka semua di bangku panjang yang terletak di ujung bandara ini "baiklah.. sekarang, waktu nya kita semua berangkat!" mereka semua berpelukan satu sama lain

"aku akan merindukan kalian my bro.." ucap Shawn pada Adam dan Daniel "ya, kami juga.."

"aku akan merindukan kalian semua hmm.."

"kami juga akan merindukan mu Nadine.."

Anna menghampiri Nadine lalu memeluk gadis itu, mereka berdua menangis dalam diam. ini adalah kali pertama mereka terpisah oleh jarak yang begitu jauh "jangan menangis Nad!"

"kenapa? kau pun juga menangis! aku hanya sedih karna terpisah dengan mu.." lirih Nadine

Anna melepaskan pelukan mereka "baiklah! aku tidak akan menangis lagi!" Anna mengusap kasar tetesan air mata nya "sekali lagi ingat baik baik! Jika ada yang menyakiti mu kau harus melawan nya! tidak peduli siapa dia yang menyakiti mu kau harus tetap melawan nya! bahkan jika dia adalah orang yang kau cintai sekalipun.." Anna mengusap pelan air mata di pipi Nadine "simpan air mata mu ini untuk hal yang bahagia!" Nadine tersenyum dan mengangguk "Terima kasih.. aku akan mengingat semua perkataan mu.."

"baiklah! ayo kita berangkat.." sebelum mereka benar benar menaiki pesawat masing masing yang sejak daritadi sudah menunggu. Nadine menghentikan langkah shawn, memeluk pria itu lalu mencium pipinya sekilas.
Nadine menatap lekat mata coklat terang milik Shawn "jaga Anna baik baik ya shawn.. aku percaya padamu.." setelah mendapat anggukan dari Shawn, Nadine memasuki pesawat nya dan mereka semua memasuki pesawat masing masing

'apakah hidup kita masing masing bermulai dari sini?" ~Nadine

-

Nadine duduk sembari melihat awan putih yang sedang ia lintasi di atas sini dengan Jet pribadi milik ayah nya itu. pikiran nya berkecamuk, Nadine sedih sekaligus kecewa. disaat yang bersamaan Nadine harus merasakan kecewa karna penolakan Victoria terhadap nya, padahal Nadine sudah berniat baik untuk membantu ibunya, namun wanita tua itu masih belum sadar dengan apa yang sudah dilakukan Nadine padanya.

Nadine merogoh ponsel nya di kantong celana Jeans yang ia pakai saat ini, ia mencari nomor seseorang di dalam ponsel mahal nya itu

"Hallo?" sambungan telepon terhubung, Nadine menunggu jawaban dari orang di seberang telpon sana

"Hallo? Nadine.." suara berat nya,  mampu membuat Nadine semakin rindu dengan orang itu

"Sam? kau sudah pulang ke London?" tanya Nadine sembari menyesap teh panas yang ia buat sendiri didapur kecil dalam pesawat ini tadi

Sam tersenyum manis, walaupun Nadine tidak melihat senyuman nya tapi ia yakin Nadine tau jika dia sedang tersenyum bahagia karna hubungan mereka yang semakin membaik "aku baru saja sampai satu jam yang lalu sayang.. apa kau sudah berangkat?"

"iya, beberapa jam lagi aku akan sampai" sahut Nadine dengan senyum yang sangat manis "Sam..kau tidak macam macam kan di singapur? kau tidak tertarik dengan gadis disana bukan?"

pertanyaan Nadine mampu membuat Sam merasa sangat amat senang "tentu saja tidak! aku hanya menginginkan mu.. cepatlah pulang atau aku akan tertarik dengan gadis London"

Nadine mendengus, Sam yang mendengar nya pun menahan tawanya "jangan memulai Sam! mood ku sedang tidak baik hari ini.."

"sudahlah! aku ingin istirahat.." Nadine menutup telpon dengan perasaan kesal! mungkin benar mood nya sedang buruk hari ini.

Strong Girl [Completed]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang