Haiii gaess... sekarang gue bakal up yang sebenernya udah di simpen dari lama.
Gue di chatin mulu di IG karena diminta langsung buat next story. Dan inilah permintaan kalian. kayanya gue bakal minta kalian buat banyak vote dan komen disini untuk lanjut cerita ini okee...
"Apa yang lo lihat ga selalu sama dengan apa yang lo rasain"
Nessha POV
Kali ini, di rumah ini, lagi dan lagi gue jadi kebiasaan pulang sekolah buat langsung tiduran di kasur, main hp, dan pake headset. Baru kali ini gue bisa ngerasain yang namanya menikmati musik yang gue dengerin, bener-bener menikmati dan kaya ngerasa gue ada di cerita itu, entah karena gue yang jarang bahkan ga pernah terlalu fokus dengan lagu yang gue dengerin selama ini atau karena emang gue lagi ngerasain hal yang sama kaya lagu itu.
Without Me - Halsey
....
Found you when your heart was broke
I filled your cup until it overflowed
Took it so far to keep you close (Keep you close)
I was afraid to leave you on your own
I said I'd catch you if you fall
And if they laugh, then fuck 'em all (All)
And then I got you off your knees
Put you right back on your feet
Just so you can take advantage of me
Tell me how's it feel sittin' up there
Feeling so high but too far away to hold me
You know I'm the one who put you up there
Name in the sky
Does it ever get lonely?
Thinking you could live without me
Thinking you could live without me
Baby, I'm the one who put you up there
I don't know why (yeah, I don't know why)
.....
Ga kerasa gue tutup mata gue pake jaket yang baru gue lepas dari badan gue dan gue simpen hp gue sampe lagu itu selesai. Seketika gue mikir, kok seenak ini ternyata dengerin musik yang bisa mewakilkan perasaan gue, tanpa sadar gue lanjut menikmati lagu selanjutnya yang random tanpa gue pilih sampe gue tidur dan ketika bangun gue buka gorden di kamar gue dan yappp langit udah gelap ketika gue lihat jam yang masih nempel di tangan gue ternyata ini udah jam 7 malem dan gue masih pake baju seragam sekolah, belum mandi, masih pake headset ditambah orang tua gue yang masih belum waktunya pulang.
Gue memutuskan untuk turun ke bawah nemuin mbak dan minta tolong untuk buatin makanan karena gue laper banget tapi males banget buat masak sendiri, gue langsung ambil handuk di halaman belakang sekalian mampir ke kamar adik-adik gue.
"Hayooo kalian udah pada mandi belum? ko main di kamar aja sih?"
" Ih kaka aja baru bangun makanya gatau kalau kita abis ngapain aja" jawabnya.
" Iya iyaaa , yaudah abis ini pada belajar yaaa, jangan ngobrol mulu" sambil gue usap-usap kepala mereka.
Adik-adik gue masih kecil, menurut gue mereka bahkan kayaknya untuk tahu sesuatu di keluarga dan di kehidupan luar tuh mereka belum siap untuk mewajarkan segala hal.
Talitha Hasya Wijaya , dia adik perempuan gue, umurnya baru aja 11 tahun. Dan yang satunya adalah Nathan Adiyasa Wijaya, dia adik laki-laki gue yang umurnya sebentar lagi 13 tahun tepat 5 hari lagi. Mereka emang umurnya udah belasan tapi menurut gue mereka masih belum harus tau apa yang ada di sekitarnya, mereka harus bisa bahagia dan gue berjuang untuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
P.I.E.C.E.S
Teen FictionKetika kelahiran adalah sebuah takdir yang dicatatkan Tuhan. Ketika kesedihan dan kebahagiaan pun tak bisa dijadikan sebuah pilihan. Ketika perjuangan harus selalu dilakukan , namun penerimaan lah yang menjadi akhir dari segalanya. Keluarga, sahabat...