Aku mematikan mesin mobilku dan berjalan kearah ruangan kerjaku hari ini. Ruangan dimana mayat Zayn ditemukan pagi ini dan dimana terakhir kalinya Niall bekerja. Aku masih memikirkan tentang kejadian jam 10 pagi tadi, mayat Zayn tergeletak diujung ruangan, pipinya disobek dari telinga kanan hingga telinga kirinya, membuat senyuman lebar yang mengerikan. Bagian perutnya terbuka memperlihatkan organ bagian dalamnya.
Aku menggelengkan kepalaku membuang gambaran mayat Zayn yang mengenaskan tadi pagi dan membuka pintu ruangan itu. Aku membuka pelan ruangan itu, angin dingin menerpa tubuhku membuat suasana disini cukup membuatku takut. Aku berjalan kearah meja, menaruh ponsel dan kunci mobilku kemudian berjalan kearah cctv yang ada di pojokkan atas ruangan ini. Saat Zayn bekerja cctv ini seperti berhenti.
Tepat saat Zayn berlari keujung ruangan cctv ini berhenti, entah apa yang rusak yang pasti ini membuat kami(aku dan anggota kepolisian lainnya) tidak tau apa yang terjadi dan siapa yang memperlakukan Zayn seperti itu. Aku menggoyangkan sedikit cctv itu, memastikan cctv itu tidak rusak. Kemudian aku berjalan kearah mesin pembuat kopi dibagian belakang.
Keadaan diruangan ini sangat sepi padahal biasanya tidak pernah sesepi ini. Udara dingin terasa selalu memutari dan membuat suhu tubuhku semakin dingin. Entah mengapa perasaanku cukup tidak enak, aku tiba-tiba teringat keluargaku dirumah. Dan sekarang rasanya seperti ada orang dibelakangku.
Semakin lama semakin mendekat. Jantungku mulai berdegup lebih cepat, mungkin saja itu adalah pembunuh Zayn kan?
"Oh shit!"
***
Kepanjangan gak sih???????
-isa
KAMU SEDANG MEMBACA
Tall Man Bald Head / lt 911 Series
Fanfiction"911, what is your problem?" *** Book 3