Aileen Hussein

Betrayed Love (Part 1-Introduce)

Namaku Aileen Hussein. Biar ku tebak, kalian tentu aneh mendengar namaku. Ya, orang pun juga bilang begitu, nama yang cenderung mengandung nuansa Barat dan Timur.

Aileen diambil dari nama ibuku Manemme Aileen Bichtoria, wanita dengan mata sedikit coklat kebiruan, hidung mancung–mungil , kulit putih langsat, dengan rambut yang agak sedikit pirang kecoklatan. Ibuku lahir di Skotlandia–sebuah negara perbatasan dengan Inggris di sebelah selatan. Wilayahnya cukup menarik, banyak spot-spot­ pemandangan indah bak surga duniawi. Negara yang dikelilingi oleh Samudera Atlantik di utara dan barat, laut Utara di timur dan laut Irlandia di sebelah barat daya, hal itu menjadikan negara ini lengkap dengan pemandangan laut yang menggiurkan.

Ibuku tinggal di salah satu kota yang cukup terkenal dan berkembang pesat di Skotlandia, sebuah kota yang menjadi pusat keuangan terbesar di Eropa–barang kali hingga saat ini, kota itu bernama Edinburg. Sebuah kota yang banyak mengandung sejarah di dalamnya, cukup tua–memang. Namun, di kota itu pun menjadi kota cinta–bagiku.

Edinburg sendiri terletak di pesisir timur Skotlandia. Kota ini merupakan kota terbesar kedua dan merupakan ibu kota Skotlandia sejak tahun 1437. Bisa dibayangkan seberapa tuanya kota ini jika dihitung usianya hingga saat ini.

Selain kota yang dianggap menjadi kota tua dan penuh sejarah, Edinburg juga terkenal sebagai kota pelajar karena terdapat satu universita tertua di Eropa bernama universitas Edinburg dan cukup terkenal di seluruh penjuru negeri. Selain terkenal, universitas Edinburg telah banyak melahirkan para ilmuwan dunia, di antaranya Robert Louis Stevenson, Sir Walter Scott dan seorang ahli fisika bernama William Cullen. Tak heran, jika Robert Louis Stevenson pernah mengatakan bahwa kota ini selain cantik, lebih tepat dianggap sebagai menarik karena memiliki berbagai arsitektur seni yang dapat menyihir setiap orang yang melihat kedalaman maknanya. Kota yang juga memiliki nuansa Yunani pada beberapa bangunannya sehingga tidak salah jika menyebut kota ini sebagai gothic. Kota yang memiliki nuansa klasik yang dapat menggunggah keinginan serta rasa penasaran bagi penduduknya. Tidak hanya itu, bahkan turis mancanegara yang sering kali terlihat di antara penduduk asli, ikut penasaran dibuatnya.

Skotlandia dan Inggris merupakan sebuah negara yang cukup berdekatan sehingga tak jarang jika kedua negara tersebut saling bersaing satu sama lain. Bangunan terkenal di Edinburg sendiri adalah Kastil Edinburg, yang merupakan salah satu bangunan yang menjadi saksi bisu sejarah perjalanan dan kemajuan negara Skotlandia.

Suatu keyakinan yang terpendam di antara penduduk Skotlandia pada saat itu adalah bahwa siapa yang dapat meduduki kastil Edinburg, maka ialah yang akan menguasai Skotlandia. Kastil Edinburg terletak di wilayah yang cukup strategis, maka wilayah Edinburg dijadikan sebagai ibu kota Skotlandia. Adapun kastil Edinburg sendiri dibangun pada abad ke-12, oleh David I dan merupakan anak dari Saint Margareth.

Selama terjadinya peristiwa perperangan kemerdekaan Skolandia pertama dan kedua, sekitar tahun 1296 hingga 1357 kastil Edinburg kerap berpindah tangan dari inggris ke Skotlandia, begitupun sebaliknya. Hingga tahun 1650 kastil Edinburg jatuh ke tangan Inggris di bawah komando armada Oliver Cromwell. Maka sejak saat itu, kastil Edinburg menjadi milik Inggris.

Akan tetapi, para pejuang Skotlandia tidak tinggal diam dengan hal ini, pernah sesekali terjadi percobaan perebutan kembali kastil tersebut oleh pasukan Jacobsite, akan tetapi mereka gagal merebut kastil Edinburg karena kekuatan armada Inggris yang cukup tangguh.

Di bawah kekuasaan Inggris, kastil Edinburg saat itu menjadi tempat tawanan perang. Namun, hingga pada akhirnya sekitar tahun 1814, seluruh tahanan perang dapat melarikan diri secara massal. Kejadian tersebut sekaligus membuktikan bahwa kastil Edinburg tidak mampu menahan para tahanan perang. Alhasil, sebab kejadian tersebut, kastil Edinburg sampai akhirnya, kastil tersebut diberikan kepada pemerintah Skotlandia sebagai simbol monument perang.

Ah, begitu sangat banyak rasanya sejarah yang terkandung di dalam kota ini. Bahkan jika seandainya kastil Edinburg sendiri dapat berbicara, rasanya ia akan menjadi saksi tentang kisah sejarah yang sangat panjang yang telah dialaminya.

Tak terasa.. kopi hitam dengan sedikit gula yang terdapat di cangkir kesayanganku dengan motif bunga-bunga kecoklatan itu sudah mulai dingin nampaknya, ku seruput sedikit sebelum kembali melanjutkan.....

To be continue..

Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ☺️, seberapa penasaran kalian dengan Aileen Hussein?