"Arjuna Bagun! bangun! bangun!"
Seorang gadis cantik sedang sibuk melompat lompat diatas tempat tidur seorang pria yang tertidur pulas, pria itu menggeliat karena merasa tidurnya terusik
"Apaan sih berisik banget!"
Arjuna kesal setengah mati ketika tau yang mengganggu tidur hari minggunya adalah Keana Astrajingga, gadis yang sudah ada di hidupnya sejak 17 tahun yang lalu, entah apa yang membuatnya bertahan berteman selama ini dengan gadis berisik, banyak tingkah dan banyak mau seperti keana. Tapi satu yang Juna tau, tanpa keana, hidupnya hampa.
"Ih junaa katanya mau temenin kea lari pagi, Juna mah suka boong!"
Gadis berponi itu lantas mengerucutkan bibirnya karena kesal
Lucu bgt!
Karena Arjuna memang tak pernah bisa tak menuruti keinginan kea, lantas ia bangun dari tempat tidurnya dan berjalan ke kamar mandi
"Yaudah yaudah gue cuci muka dulu, sama ganti baju, keluar sana Lo" usir Arjuna kepada kea
"Gamau ah, kea mau liat Juna ganti baju"
Arjuna melotot kearah keana karena kepolosan gadis itu, apa tadi katanya? Mau lihat Arjuna ganti baju?
Gadis ini benar benar!
"Kea, keluar sendiri atau gue seret?"
Kea cemberut dan berjalan keluar kamar Juna, sebelum benar benar keluar gadis itu melempar Juna dengan kemoceng yang tergantung di dekat pintu, lalu berlari keluar dengan terbahak bahak. Arjuna hanya bisa mengelus dadanya sabar.
Tak lama kemudian Arjuna menemui keana yang sedang sibuk memakan keripik di ruang tamunya. Gadis itu memang tidak pernah tau diri kalau Dirumah Arjuna, gadis itu selalu menghabiskan apapun camilan Dirumah Arjuna, gadis itu kadang membawa camilan dari rumahnya lalu dibawa ke rumah Arjuna, dimasukkan kedalam toples lalu ia habiskan sendiri juga, gadis aneh bukan?
"Ayo cepetan, katanya mau lari pagi, malah makan terus"
Keana mendelik kearah Arjuna dengan tatapan garang. Arjuna yang ditatap seperti itu hanya bisa nyengir lebar
"Sabar dong ih gasabaran banget jadi orang"
Setelah menutup toples camilannya, lantas ia berjalan keluar rumah dan meninggalkan Arjuna di belakang.
🦄🦄🦄
Sampai ditaman kompleks mereka, Arjuna dan keana berlari santai mengitari taman yang terasa sangat sejuk pagi itu. Setelah lari beberapa putaran selama 30 menit, mereka memutuskan berhenti di bangku yang di sediakan di taman tersebut. Arjuna pamit sebentar untuk membeli minum.
Setelah Arjuna pamit membeli minum, keana meliahat seorang pedagang gulali yang ada di sudut taman, lalu ia berlari kearah penjual tersebut dan membeli gulali."Abangg, kea mau gulalinya satu ya, yang paling manis"
Sang penjual tersenyum kearah keana dan memberikan sebuah gulali yang terasa menggugah selera kea.
"Ini buat Eneng yang paling manis"
"Makasii abangg"
Keana kembali kearah kursi tadi dengan riang, saat matanya menangkap sosok Arjuna, keana lantas berlari kearah Arjuna.
"Jangan lari lari ke, ntar jatoh"
Belum ada sepuluh detik Arjuna bicara, gadis itu benar benar jatuh, tersungkur, tengkurap, mengenaskan.
"KEA!"
Arjuna panik lalu berlari kearah gadis itu yang masih dalam posisi tengkurap.
Gadis itu lalu mendongak menatap Arjuna dengan mata berkaca-kaca, seperti ingin menangis
"Juna, gulalinya kea, belum sempet dimakan" gadis itu menatap Arjuna dengan air mata yang siap tumpah kapan saja.
Arjuna lantas mengajak gadis itu berdiri. Juna tak habis pikir, gadis itu masih bisa memikirkan makanan bahkan disaat kakinya luka luka"Kea gabisa jalan Juna, nih liat, liat! Kakinya kea berdarah" tunjuk kea kearah luka dibeberapa bagian kakinya.
Arjuna menghela napas, lalu ia berjongkok di depan keana dengan maksud akan menggendong gadis itu.
Dengan hati hati kea naik ke punggung Arjuna dan melingkarkan lengannya di leher Arjuna.Sepanjang jalan pulang Arjuna terus mengomeli kea atas kecerobohan gadis itu yang membuat keana sebal sendiri.
"Iya iya Juna, kea minta maaf, namanya juga takdir kea jatuh hari ini, marah marah Mulu ntar ga laku, ishh!" Kata keana sebal lalu menjambak rambut Arjuna yang berada di depan mukanya.
Karena orang tua gadis itu sedang tidak ada dirumah, Arjuna mengajak gadis itu kerumahnya untuk membersihkan lukanya.
Sampai di depan rumah Arjuna, keana melihat Rini, bunda Arjuna sedang duduk di teras dan membaca majalah, lantas kea heboh meminta diturunkan oleh Arjuna, kea lalu berlari kearah bunda Juna yang sudah dianggap seperti bundanya sendiri."Bundaaaa!"
Bunda Rini pun menurunkan pandangannya dari majalah lalu menatap kea, bunda pun mengernyitkan alisnya melihat ada beberapa luka di siku dan lutut gadis itu.
"Kakinya kea kenapa ini?"
Kea yang ditanya hanya cengengesan
"Jatuh pas di taman bun, lari larian"
Bukan keana yang menjawab, melainkan Arjuna, Arjuna mendelik kearah keana yang masih cengengesan tidak jelas
"Kea, kan bunda udah bilang hati hati, jadinya gini kan luka luka"
"Duh bunda, kea tuh udah berusaha hati hati, tapi tadi tuh jatoh sendiri, kesandung batu"
"Yaudah yaudah diobatin dulu ya, Jun dibantuin obatin" titah sang bunda pada Arjuna
"Ayok masuk" kata Arjuna mengajak keana masuk, keana yang sedang selonjoran di lantai pun merentangkan tangannya kearah Arjuna, meminta di gendong
"Jalan sendiri!"
Kea pun lantas berdiri dan cemberut, ia masuk ke dalam rumah Juna dengan menghentak hentakkan kakinya.
Sang bunda yang melihat itu hanya geleng geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKEA
Teen Fictionmereka adalah sepasang sahabat, bersahabat sejak mereka masih kanak-kanak, dulu mereka selalu bersama tanpa perasaan apa apa, semakin mereka remaja dan paham apa itu cinta, salah satu dari mereka merusak persahabatan mereka dengan cara mencintai dia...