"Pagi zaa.." sapa ayah yang sudah duduk dimeja makan dengan pakaian tugasnya yang rapi.
"Pagi juga yahhh... Ayah semalem pulang jam berapa?." tanyaku.
"Ayah pulang sekitar jam setengah sepuluh ya bu." jawab ayah menatap ibu dengan gaya khasnya menompang dagu.
"oh-"
"Good Morning gais... Hai zaa kun. Bu yah, aku berangkat duluan ya. Ada kelas pagi hari ini." ucap bang tio sambil mengambil sebuah roti dari piringku. Dasar.
"Yasudah hati-hati ya." ucap ibu dan ayah.
"Duluan ya zaa~ cupp." bang tio menciun dahiku. (dasar manusia aneh)
"TIO, KAMU ITU SUDAH DEWASA MASIH SAJA SEPERTI ITU." teriak ayah kepada bang tio.
"hehe." aku tertawa kecil.
Ya seperti adik kecil yang masih lucu, kata ibu memang bang tio seperti itu sejak aku kecil dan sampai saat ini pun dia masih melakukan hal itu padaku. Untungnya abangku itu masih jomblo, jadi tidak akan ada yang mencemburui nya.
.
.
."Dah yah... Hati-hati." ucapku kepada ayah sambil menutup pintu mobil.
"Bye sayang. Selamat belajar." jawab ayah dari dalam mobil. Lalu ayahpun langsung pergi dari depan sekolahku. Dan aku langsung bergegas menuju kelasku.
Sepertinya cuaca kali ini tidak mendukung untuk bandung, sedikit mendung menurutku untuk pagi ini.
"Sejuk tapi sedikit dingin." gerutuku sambil memegang kedua tangan.
"Kenapa za? Lagi sakit?" tanya fiona yang baru saja datang ke kelas.
"Oh ngga fi, kayanya hari ini mau hujan ya? Sedikit mendung menurutku." jawabku pada fiona yang telah duduk disampingku.
"Iya kek nya siangan ujan deh."
"ohh-"
Menurutku bandung juga sudah sejuk, ditambah lagi dengan mendungnya ingin hujan.
.
.
.Kring... Kring... Kring...
(Jam belajar sudah selesai, selamat kembali besok ya. Terimakasih.)"Udah bel pulang ya." tanyaku pada fiona, dan langsung dibalas oleh anggukannya.
"Wah hujan gais." terdengar suara teman kelasku yang berteriak dari luar kelas.
"Wah za beneran hujan nih, lo pulang sama siapa?" tanya fiona.
"Nanti aku dijemput ayah kayanya, kamu mau langsung pulang?"
"Gak tau nih, yuk kita kebawah dulu." ajak fiona padaku, lalu kami berdua pun menuruni tangga kelas yang licin oleh cipratan air hujan.
"Aduh aku pulang sama siapa ya." gumam fiona.
"Fi pulang bareng gue yuk, ayok cepetan." tiba-tiba ada sosok pria yang menarik fiona dari sisiku.
"Eh gerald, ihh jangan tarik aku. Za aku pulang duluan ya, dahhh~" teriak fiona padaku, siapa pria itu? Pacarnya?. Dan aku ditinggal sendirian?.
Sepertinya hanya aku yang berada di sini, sepi sekali. Kok mereka mau pulang dalam kehujanan seperti itu. Ataukah kelasku yang keluar lebih lama?. Aku pun berjalan menuju sebuah kursi didepan kelas XI IPS 1 yang kelasnya dibawah kelasku. Tiba-tiba....
Brakkk!"aww- " akupun terpeleset karena menabrak sosok pria yang berjalan berlawan arah denganku.
"Sorry sorry, kamu gapapa kan?" pria itu pun berlutut kepadaku sambil meminta sebuah jawaban tangan dari ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My secret boyfriend [On Going]
Roman d'amourRicard!!!!! Cowok paling nyebelin tingkat dewa karena sifat dingin dan cuek nya itu. Gue juga gak tau gimana bisa gue punya pacar kaya dia! Bisa-bisa gue kena penyakit darah tinggi nih gara-gara pacar gue sendiri. . . Kalo kalian mau sejengkel mana...