PERTEMUAN

32 4 0
                                    

Harap berhati-hati dalam membaca typo bertebaran..

🍬🍬🍬

    

     Hari ini adalah hari dimana orang tuaku berangkat untuk tugas luar negerinya, ya memang mereka sesibuk itu padahal mereka berjanji akan merayakan ulang tahun bersamaku disini tapi, mereka malah pergi ke luar negeri untuk bekerja. Tenanglah kawan aku bukan anak broken home yang akan larut dalam kesedihan ketika ditinggal terus-menerus oleh keluarganya.

     Hari ini juga aku akan bertemu dengannya, ya dia kekasihku selama hampir 5 bulan ini. Aku sangat bahagia karena apa, dalam dua minggu ini aku baru bisa bertemu dengannya. Akan aku perkenalkan kekasihku ini, namanya Raja dia hobi sekali bermain basket dan juga dia selalu ikut dalam event sekolahnya, itu sebabnya kami jarang bertemu atau sekedar memberi kabar.

     Aku sekarang menunggunya di teras rumah untuk menjemputku. Ia bilang akan lama sampainya karena dia dari rumah temannya, aku tidak tau siapa temannya itu karena sekedar informasi saja kita tidak satu sekolah dan ia juga tidak pernah memperkenalkan teman-temannya kepadaku.
   
     Apakah kalian ingin tau bagaimana caranya kita bisa berkenalan? Karena aku pemaksa aku akan tetap menceritakannya. Jadi kita berkenalan lewat temanku yang kebetulan teman SMP dia, awalnya Raja hanya mengikutiku di Instagram tapi aku bukan tipe orang yang akan menerima pertemanan jika aku tak mengenal orang itu. Sampai akhirnya dia memberiku pesan lewat Instagram, bahkan aku masih ingat pesan pertamnya “Hai, boleh kenalan? Aku Raja”, aku bukan tipe orang yang akan mengabaikan begitu saja sebenarnya, aku tipe orang yang mudah didekati hanya saja karena mukaku yang judes ini banyak yang mengira aku sombong, maka dari itu aku tak banyak memiliki teman dekat. Pesan kami terus berlangsung sampai pada akhirnya Raja meminta nomor Whatsappku. Sampai sini dulu flashback awal perkenalan karena sekarang Raja sudah datang, pergi dulu ya.

“Hai, aku hari ini Cuma bisa satu jam aja mainnya gapapa?” sumpah jika kalian jadi aku apa tanggapan kalian marah? Sedih? Semua pasti akan jadi satu sampai akhirnya bingung apa yang kamu rasakan. Tapi ya aku bisa apa Raja memang seperti ini selalu sibuk dan aku harus mengerti.

“Ya gapapa, emangnya kenapa? Kamu masih ada rapat buat event?”

“Ngga aku mau kumpul sama temen SMA plus alumninya juga”

     Setelah percakapan yang menjengkelkan itu aku Cuma bisa diam saja dalam perjalanan. Perempuan mana yang akan terima diperlakukan seperti itu? Aku fikir tidak akan ada.

     Pada akhirnya selama pertemuan kami tidak ada percakapan seperti biasanya hanya percakapan seperlunya jika memang dibutuhkan. Aku tau dia lelah tapi apa harus aku yang jadi korbannya? Tidakkan tapi, kenapa Raja seperti ini. Bahkan dengan adanya aku seharusnya Raja bisa menceritakan keluh kesahnya, apa aku disini hanya menjadi pajangan? Aku ini kekasihmu tapi kenapa seolah-olah kami hanya dua orang yang saling mengenal dan tak mempunyai hubungan apapun. Sampai akhirnya satu jampun berlalu, kami pulang dan dalam perjalanan pulang pun tidak ada percakapan sama sekali, apa kami ini musuh? Bahkan aku merasa tidak sedang bertengkar dengannya.

“Aku langsung pergi ya, nanti aku kabari lagi”

“Tidak bisakah kamu disini sebentar? Aku rindu kamu” jujur aku gengsi mengatakan ini tapi mau bagaimana lagi aku sudah terlalu sabar kepadanya.

“Maaf aku tidak bisa semua orang sekarang sedang menungguku, bahkan mereka sudah mulai memberiku serentetan pesan”

“Kenapa kita jadi seperti ini? Sebenarnya kamu masih menganggapku ada atau tidak sih? Aku lelah Raja selalu kamu perlakukan seperti ini! Apa kamu tau dulu kamu selalu bilang akan bertemu denganku setiap malam minggu tapi apa? Pada akhirnya kamu mengingkari semua itu! Apa aku salah jika marah seperti ini?” aku sudah tidak tahan lagi dengannya, aku marah, kesal semua menjadi satu

“Maaf, aku tidak bermaksud memperlakukan kamu seperti ini, aku hanya tidak tahu harus bagaimana, aku tidak bisa membagi waktu antara kamu dan sekolah” apakah aku boleh tertawa sekarang? Bahkan kalau diingat-ingat dia lebih mementingkan event sekolahnya daripada aku. Apakah aku tidak boleh cemburu? Tapi aku akan terlihat gila jika cemburu pada benda mati itu.

“HEI! Bahkan menuju Hari Sabtu itu ada enam hari atau sama dengan 144 jam agar kamu dapat menyelesaikan urusan sekolahmu itu dan sekarang ketika sudah Hari Sabtu kamu masih saja mengurusi sekolahmu?! Dan hanya memberi waktu satu jam untukku? Kamu fikir aku tidak punya batas kesabaran untukmu? Jelas saja aku punya Raja!” bahkan aku masih saja terlihat pintar ketika marah seperti ini.

“Sekali lagi aku hanya bisa meminta maaf kepadamu, mereka sudah menungguku kita lanjutkan nanti marah-marahnya, aku pergi dulu”

     Aku sangat marah dengannya, setega itu dia sampai meninggalkanku begitu saja dalam keadaan marah seperti ini, apa aku sebegitu tidak pentingnya. Lihat saja apa yang dapat aku lakukan kepadanya, tunggu pembalasanku.

happy birthday jeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang