6.) Chemistry

23 3 0
                                    

Siang itu Alvareno, Sella, Kino, dan Lisa berlatih di rumah Alvareno.

"Nah gitu dong." ucap Lisa merasa puas karena acting yang diperankan Alvareno dan Sella.

"Nah latihan kita udah selesai. Besok kita tampil. Kalian jangan malu-maluin. " ucap Lisa mengancam

"Ren. Bonyok lo mana? " tanya Kino

"Kerja" jawab Alvareno irit

"Elo kalau pulang sekolah emang sepi gini yah? " kini giliran Lisa yang bertanya dan hanya dijawab deheman oleh Alvareno

Jam sudah menunjukkan pukul 4. Itu tandanya mereka akan bersiap pulang. Langit pun menjadi gelap, pertanda hujan akan datang.

"Ayo Sell! Mau hujan nih. " ucap Lisa

Memang Sella dan Lisa akan pulang bareng seperti biasa. Saat akan bersiap pulang tangan Sellla dicekal oleh Alvareno. Seketika Sella menoleh dan menatap Reno dengan tatapan 'apa? '.

"Lo gue anterin! " itu yang dikatakan Alvareno. Tiga kata yang membuat Lisa dan Kino tersenyum gila, sedangkan Sella hanya memutar bola matanya malas.

"Maksud gue, gue mau numbuhin chemistry sama Sella. Kan elo yang bilang sendiri Sa kalau elo ngga mau dapat nilai jelek gara-gara gue. " lanjut Alvareno

"Buatnya lama-lama juga ngga papa. " celetuk Kino

"Kita tinggal uang PJ dari elo aja. Hahaha" jawab Lisa sambil ketawa heboh.

Terlihat Alvareno dengan wajah marahnya dan wajah Sella yang ingin membunuh dua cecunguk itu.

"Ayolah Sa! Kita pulang, biar mereka bikin chemistry buat nilai bahasa yang berharga. " ucap Kino langsung ngacir keluar

Kini tinggal Alvareno dan Sella yang ada di ruang tamu. Sepi yang menemani mereka.

"Ekheem gimana? " ucap Sella membuka suara.

"Ya gitu." jawab Alvareno datar sambil menonton kartun anime naruto.

"Ck! Kalo gini gue pulang aja. " ucap Sella beranjak dari tempatnya dan mengambil tas.

Alvareno Pov

Gue lihat arah sebelah gue, ternyata si Sella ngga ada. Gue segera nyusul dia yang mungkin belum jauh. Padahal saat ini adegan yang bagus dimana naruto dan sasuke tarung. Huh! Dasar perempuan.

"Sella! " panggilku saat dia berusaha membuka gerbang rumahku.

"Gue pulang aja! " jawabnya ketus.

Masih mending gue susulin elo. Kalau ngga, mungkin elo bakal kehujanan habis keluar dari rumah gue. Gue bukan cenayang atau petugas BMKG, awan mendung sama angin kencang udah nggambarin kan kalau mau hujan.

"Elah. Masuk dulu napa dah!? " ucapku sambil narik dia kembali ke dalem

"Mau lo apasih!? " tanyanya sambil melepaskan genggamanku.

"Apa yang elo mau sekarang? " tanyaku sambil duduk disofa

"Gue mau pulang! " jawabnya yang masih aja pake nada ketus

"Duduk dulu biar adem. " pintaku dan diapun duduk disofa depanku

"Kalo selain pulang elo mau minta apa? " tanyaku tapi tak digubris dengannya

Kruuyuuk....

Gue ketawa ngakak dengan suara ini. Kalian mungkin bisa nebak itu bunyi apa. Dan yang pasti bukan aku pelakunya.

Buk..

Lemparan bantal sofa yang gue terima dari si empu suara tadi.

"Ayo ikut gue!! " ajakku dan Sella mengekoriku di belakang.

AlvarenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang