My Neighbor 6

287 23 7
                                    

Minhyun's POV

Aku menggerak-gerakan kakiku, merasakan dingin AC yang menyentuh langsung kulitku. Aku menekuk tubuhku agar semua anggota tubuhku tidak ada yang keluar dari selimut dan berusaha untuk tidur lagi. Karena mataku sudah tidak mood untuk menutup lagi, terpaksa aku bangkit bangun. Sehabis bangun tidur ku jadi haus, lalu ku minum air yang ada di meja samping tempat tidurku. Aku melihat ke samping kananku ada bajuku yang tergeletak di lantai, begitu juga di sebelah kiri ada celanaku. Aku mencerna keadaan sebentar, lalu melihat tubuhku yang hanya menyisakan celana dalam.

OH SHIT

AKU BARU SAJA DI-

DI-

Pokoknya aku sangat membenci diriku yang seenak jidat memberikan tubuhku sendiri pada orang lain tanpa seizinku.

Rasanya aku ingin berteriak tapi ingat sedang ada di vila. Ah iya benar aku sedang menginap dengan teman-teman, semalam kami minum dan aku mabuk. Lalu aku melihat Daniel berada di atasku, dan aku rasa dia yang telah melecehkanku.

Aku mendengar gemericik air, kayaknya dia sedang mandi. Buru-buru aku turun dari kasur lalu mengetuk pintu kamar mandi. Aku ingin memprotesnya dan memarahinya.

"Daniel buka!"

Aku menggedor agar dia cepat keluar. Saat dia membuka pintunya, betapa terkejutnya aku melihat dia tanpa baju dan ekspresinya juga sangat terkejut saat melihatku. Refleks dia menutup piintu lagi.

"pake baju maneh sia!" Teriakku kaget

"Kamu juga."

Aku baru sadar, aku belum memakai apapun sejak bangun tidur tadi. Bodoh memang.

.

.

Awalnya aku ingin bicara dengan Daniel memprotesnya karena telah menyentuhku, tapi selama aku menunggunya menyelesaikan mandi aku baru ingat, semalam aku yang merayunya lebih dulu. Aku baru ingat aku pernah sekali mabuk dan waktu itu terjadi hal memalukan pada diriku selama aku hidup, sejak saat itu aku tidak berani menyentuh alkohol.

Aku yakin semalam tidak kalah memalukannya. Aku malu setengah mati kalau tiba-tiba keprotesanku malah jadi boomerang untukku, lebih baik aku menghindarinya hari ini. Mungkin dia bingung tadi aku marah-marah padanya lalu sekarang malah menjauhinya.

Setelah sarapan, kami travelling keliling kota, menuju destinasi-destinasi yang terkenal di Bali, sekalian berbelanja juga. Aku membeli kacamata dan topi rotan yang lebar agar bisa menghalau sinar matahari yang menusuk wajahku.

Kami berpencar bersama pasangan masing-masing mencari oleh-oleh, namun aku sudah lebih dulu memisahkan diri dari rombongan agar aku bisa belanja sendirian tanpa Daniel. Aku melihat pernak pernik yang isinya penuh warna warni. Aku jadi teringat Minnie, aku ingin membelikannya gelang kecil tapi takut kulitnya terjepit. Lalu ku lihat di situ ternyata ada bandana kecil yang lucu, sepertinya cocok untuk Minnie. Saat aku sedang menunggu uang kembalianku, tiba-tiba daniel datang.

"Gelangnya lucu, itu beli satu buat ibu?" basa basinya.

Aku tidak menjawabnya. Aku langsung lari meninggalkannya setelah menerima kembalianku, sengaja aku hilang dari pandangannya. Aku menuju toko lain, mencari oleh-oleh untuk keluargaku.

Setelah lama berkeliling berpindah dari satu toko ke toko lain, aku rasa toko ini akan menjadi toko terakhir yang kukunjungi. Aku yang sedang memilih gantungan kunci, tidak sengaja dari kejauhan melihat daniel yang sedang berjalan sendirian kebingungan. Hmm, aku jadi ga tega ngeliat dia kayak orang hilang. Akhirnya aku membeli barang untuknya, seperti kaos khas Bali dan gantungan kunci berbentuk tempat sampah, soalnya dia pernah menyelamatkanku dari tempat sampah 2 kali. Yah walaupun aku masih sebal karena semalam, aku pikir aku perlu memberi sesuatu sebagai bentuk terima kasihku padanya karena mau membantuku ikut denganku.

My neighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang