1.0

164 12 0
                                    


Gue udah dapet semua jawaban dan penjelasan dari Jeno tadi sore. Tentang Jeno dan Mark yang berantem gara gara gue ternyata itu adalah fakta, tapi penjelasan lebih lanjutnya kaya tentang apa, kronologi sampai berantem dan lain lainnya Jeno nggak ceritain. Oke gue hargai mereka yang sepakat buat nggak ngasih tau ke gue.  Biarlah itu jadi rahasia untuk selamanya.

Terus abis itu Jeno juga cerita sekaligus buat gue itu adalah validasi dari apa yang diomongin adek gue kemarin kalau gue dan Jeno itu dijodohin. Dan gue baru percaya dan yakin tadi setelah Jeno cerita itu semua beserta alasan kenapa bisa gue dijodohin sama dia yang ternyata bukan karena orang tua kita melainkan perjanjian antara opa gue dan kakeknya Jeno.

Cerita sedikit tentang opa gue dan Jeno ya. Jadi dulu di masa mudanya itu opa gue dan Jeno sama sama anak perantauan dan mereka ini temen satu kos, kamarnya sebelah sebelahan. Awalnya mereka nggak deket, ya cuma sekedar saling sapa doang. Sampai suatu hari kakek Lee, kakeknya Jeno, tuh nggak muncul selama beberapa hari.

Opa gue nanyain ke temen temen nggak ada yang tau, dia agak khawatir gitu. Sampai suatu malem opa gue denger suara berisik dari kamarnya kakek Lee, dia samperin dong itu kamar. Dia ketuk ketuk tapi nggak ada sahutan dari dalem. Sampai entah ide darimana dia dobrak pintu kostan kakek Lee, dan nemuin kakek Lee yang overdosis obat.

Opa gue langsung panik manggilin orang dan segera bawa kakek Lee ke rumah sakit untuk ditangani. Opa gue ini baik banget emang orangnya. Dia telaten banget ngerawat kakek Lee selama di rumah sakit bahkan bantu kakek Lee buat lepas sepenuhnya dari ketergantungan obat.

Semenjak itu mereka jadi sahabat dekat banget. Mereka sayang dan udah kaya saudara banget, bahkan mereka punya perjanjian buat jodohin anak mereka nantinya. Sampai akhirnya kuliah mereka selesai dan mereka berpisah satu sama lain ngejar cita cita mereka. Sejak itu mereka nggak pernah ketemu lagi. Dan perjanjiannya kaya terlupakan gitu, bukan karena lupa sih cuma ya karena mereka memang bener bener terpisah dan nggak tau satu sama lain gitu.

Nah sampai gue dan Jeno SMA kemarin. Sempet suatu hari Jeno main ke rumah dan kebetulan keluarga gue lagi ngumpul gitu di rumah. Jeno ketemu dong sama tante, om, sepupu gue semuanya dan tentu opa gue ini.

Pas pertama kali ketemu Jeno opa gue langsung nyeletuk, "kamu mirip sahabat opa waktu kuliah dulu, persis banget."

Opa bilang begitu matanya udah bener bener berkaca kaca dong. Terus dia buka dompet gitu memperlihatkan fotonya dan temen yang dia maksud itu waktu masih muda.

Disitu Jeno kaget banget terus Jeno langsung bilang, "Opa ini Opa Rudi?"

Opa kaget denger pertanyaan Jeno, gue pun sama. Opa mengangguk kemudian dia tersenyum. Jeno juga ikutan tersenyum sumringah banget.

"kakek selalu cerita tentang opa dari Jeno masih kecil. Dia bilang keluarga kami berhutang budi sama opa karena opa yang menyelamatkan kakek waktu itu, mungkin tanpa opa keluarga kami nggak akan bisa seperti saat ini. Opa terkenal sekali di keluarga kami, papa bahkan mengatakan kalau suatu saat bertemu dengan opa atau pun keluarga opa kami akan melakukan apapun untuk semuanya."

Opa terkekeh dan mengangguk namun air matanya mengalir. Dia menepuk-nepuk pundak Jeno dan berkata, "Lee terlalu berlebih menceritakan tentangku."

Setelah hari itu akhirnya opa menemukan kembali sahabatnya yang bertahun tahun menghilang. Mereka mengingat tentang perjanjian mereka dan tertawa karena nyatanya perjanjian tinggal perjanjian, lagi pula anak mereka semua laki laki. Namun entah bagaimana kemudian mereka memiliki ide yang lebih baik. Mereka tidak bisa menjodohkan anak anak mereka namun ada cucu mereka yang sangat cocok bila dijodohkan. Yaitu gue dan Jeno.

Orang tua kami mengalami hal yang sama dimana mereka tidak bisa jika harus menolak permintaan opa dan kakek. Gue baru tau itu karena papa dan mama sama sekali belum mengatakan hal ini ke gue. Sementara Jeno sudah tau sejak awal.

"lo pasti belum tau tapi rencana kita bakal tunangan setelah ujian semester ini." ucapnya ketika selesai dengan semua penjelasan tadi.

Oke, disini masalah perjodohan sudah selesai. Gue sendiri tadinya sama sekali nggak berpikir bahwa hal yang seperti ini bakal terjadi. Tapi ya mau gimana lagi.

Nah penjelasan yang terakhir itu adalah tentang pertemuan Mark dan Jeno di rumah gue malem itu. Apa aja sih yang mereka omongin bareng Aidan juga sampai akhirnya mereka bisa langsung akur lagi. Padahal mereka berantem udah hampir satu semester penuh. Gue aja sempet geregetan sendiri, ya kalau memang baikan semudah itu kenapa mesti nunggu berbulan bulan lamanya coba.

🐯🐯🐯

Cerita di chapter ini tuh terinspirasi dari novelnya tere liye, yang negeri diujung tanduk. Disitu kan diceritain kalau opanya thomas itu ternyata pernah menolong kakek Lee. yang dimana akhirnya si Lee nolongin thomas juga ketika mereka dewasa. Dan kakek Lee juga merasa hutang budi banget sampai sampai semua keluarganya sangat menghormati opa dan keturunannya.

Dari situ lah gue kepikiran bikin chapter ini dengan cerita yang berbeda, sesuai dengan fantasi gue ketika pertama kali gue baca novel tere liye itu:)

Kumau Dia • Mark Lee • Lee Jeno •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang