Nesha pov.
Hari yang dingin..., sejak subuh tadi hujan terus mengguyur kota bandung.
Sejak kemarin aku, bintang, ayah dan bunda juga genta memang sedang berada di bandung, tepatnya di villa keluarga kami di daerah Lembang. Dan pagi ini begitu dingin..
Bintanh sudah membuatkan aku dan ayah teh hangat dengan serabi sebagai cemilan... Katanya dia tadi jalan2 ke depan dan membeli serabi itu untuk sarapan.., bagaimana bisa dia berjalan kaki ke luar sana dengan keadaan hujan yang cukup deras... Haaahh... Bagaimana kalau dia sakit...
Tapi serabinya enak sih...masih asli.. Kalo dikota udah banyak campuran terigunya... Ini gurih kelapanya masih kerasa banget..., aku terus menikmati serabi yang bintang beli sambil fokus melihat serabi itu... Enak sumpah..." Nesha..."
Suara ayah membuatku seketika menoleh ke arah ayah.
Ayah juga menoleh padaku karna kita duduk bersebelahan dan cukup dekat,dan ayah sedikit terkekeh melihatku melongo dengan mulut yg cukup penuh." Abisin tuh serabi di mulut..., meni pinuh... Lapaar ? " Ucap ayah lagi.
Dan aku hanya bisa nyengir. Sambil mengangguk mengiyakan ucapan ayah.
Aku meminum teh buatan bintang.." Kenapa yah...?"
" Ayah seneng liat bunda sama genta.., awalnya ayah ragu bunda mau nerima genta..., setelah shania meninggal ayah sedih ngeliat genta yg terus nangis..., bahkan kamu dan bintang yg deket sama dia pun gbs bikin genta mereda nangisnya...."
Ayah menghela nafas beratnya, diseruputnya teh hangat di tangannya.
" Tapi diluar dugaan kita kan nesh..., malah bunda yg selama ini tak mau menerima genta yg malah meredakan tangisnya genta.."
Aku tersenyum, dan sedikit mwngangguk..
" Ayah seneng ?"
Ayah menoleh sekilas padaku dan kembali melihat ke arah lain.
" Ayah gbs menggambarkan kebahagiaan ayah nesh.., kamu tau kan kalo ayah sangat menyesal karna ayah sdh menyakiti hati bunda mu..."
Aku menatap sendu ayah.., aku mengelus lengannya yg masih cukup kekar di umurnya yg sudah tak muda lagi..
" Ayah masih punya waktu untuk memperbaiki semuanya... " Ucapku pd ayah.
Ayah nampak tersenyum...
" I will try my best.." Ucapnya mantap.
Aku tersenyum dan menggenggam tangan ayah...
" I will help you dad... :) "
Ayah balik menggengamku. Setidaknya aku bisa sedikit menguatkan ayah..
Jangankan ayah.., aku dan bintang pun sangat surprise pada saat bunda bilang kalau dia mau menerima genta.., dan yg lebih mengejutkan.. Genta akan dibawa ayah dan bunda ke belanda..
" Genta sudah kehilangan ibunya.., dan bunda tidak tega jika dia juga harus jauh dr ayahnya..,
Bagaimana pun anak ini tidak ada salah apapun..., bunda menyesal pernah se egois itu dan membiarkan anak ini harus jauh dr ayahnya.., dan bunda ingin menebus rasa bersalah bunda.... Bunda akan mengurus genta seperti anak bunda sendiri..., lagipula bunda kangen ngurusin anak kecil..."Begitulah bunda berbicara kemarin denganku.. Dan aku sangat bahagia bunda mau menerima genta.., walaupun ak dan bintang pasti akan kesepian.. Terutama bintang...
Sebulan kemudian...
Nesha pov.
Aku menatap wajah cantik bunda. Garis garis wajahnya sudah semakin terlihat. Bundaku sudah tak muda lagi...
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship in Love
AcakIni lanjutan cerita Friendship in Love dr akun gue sebelumnya. So happy reading guys.