28

64.7K 1.7K 105
                                    

Vote before you read please🙏

Happy reading!💕
___________________________

Sapphire's POV
Aku terbangun saat langit terlihat sudah terlihat gelap dari jendela. Aku melihat ke arah dominic yang masih tertidur sambil memelukku. Dengan perlahan, aku menaikkan tanganku ke arah wajahnya kemudian mengelus rahangnya pelan.

Dia benar benar tampan, lebih tepatnya benar benar perfect. Hanya saja satu satunya hal yang tidak bagus dari dominic adalah dia seorang pria yang brengsek.

Entahlah, Sapphire tidak tau apa sekarang dominic masih seperti dulu. Yang jelas ia hanya bisa berharap bahwa Dominic telah berubah.

Sapphire berharap bahwa kata kata Dominic merupakan sebuah kenyataan. Bukan hanya karena ia senang bahwa sapphire sedang hamil dan mengatakannya tanpa pikir panjang.

Aku mulai berpikir apa aku benar benar hamil? Aku merasa takut dan senang di saat bersamaan. Aku takut bahwa dominic hanya menginginkanku untuk menjadi seseorang yang melahirkan keturunan bagi keluarganya dan senang karena aku sedang mengandung anak dari seseorang yang aku cintai.

"Engh.." suara erangan berat dan seksi terdengar jelas di telingaku. Aku langsung tersadar dari lamunanku kemudian menarik tanganku dari wajah Dominic. Namun ia langsung menahan tanganku kemudian kembali menempelkannya di wajah tampan miliknya.

"Sudah puas menatapi suamimu yang tampan ini?" Tanyanya sambil tersenyum jahil. Wajahku terasa memanas mendengar perkataannya.

"Aku tidak menatapimu!" Elakku.

"Oh..you did, honey." Ujar dominic sambil mengambil rambutku yang tergerai di kasur kemudian menciumnya.

Shit! Aku baru sadar bahwa aku dan Dominic sama sama masih telanjang tanpa sehelai benang pun.

"Dominic, aku mau mandi. Lepaskan tanganku." Pintaku padanya.

"Baiklah, ayo mandi" ia langsung menjawab dengan antusias. Aku membulatkan mataku kemudian membuka suaraku

"Tidak mau!"

"What?" Tanyanya mengerutkan alisnya.

"Aku tidak mau, kalau mandi bersamamu pasti bisa berjam jam!"
Jawabku padanya. Ia menyeringai kemudian aku langsung melepaskan tanganku dengan cepat dari genggamannya lalu langsung keluar dari selimut tanpa peduli bahwa aku sedang telanjang. Ayolah, ia sudah sering melihatku seperti ini.

Aku langsung masuk ke dalam kamar mandi kemudian menguncinya dengan cepat.

Aku segera membersihkan diriku dengan cepat kemudian keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk.

Dominic sudah tidak ada di dalam kamar kami. Aku menuju walk in closet kemudian mengambil sebuah gaun tidur milikku karena ini sudah malam.

Setelah selesai mengeringkan rambut dan memakai bajuku, aku berjalan keluar dan kemudian menuju lantai satu untuk menuju dapur dan memasak.

Aku sudah selesai menyiapkan bahan bahan masakan. Saat ini aku hanya sedang menjaga masakanku agar tidak gosong ketika tiba tiba sebuah tangan kekar melingkar di perutku dengan erat dan dapat ku cium aroma maskulin yang benar benar ku kenal.

That Bastard Is My Husband [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang