Dengan segala keresahannya, Alfan menengadahkan tangan dan memohon kepada Sang Pencipta agar selalu diberi kekuatan dan keikhlasan atas apa yang terjadi kepadanya.
Alfan tahu betul bahwa jodoh sudah diatur oleh Allah tetapi masih saja dia berharap bahwa jodohnya adalah Deta. Dia kini sadar bahwa memang sebaik-baiknya berharap adalah berharap kepada Allah SWT.
*
Deta menatap layar laptop yang mati, pikirannya sedang tidak ada disitu sekarang.
"Deta ini ada paket" Ibu masuk ke kamar Deta yang pintunya terbuka, "Nak, kok malah ngelamun? Ibu kira lagi ngerjain tugas"
"Eh Ibu, iya ini lagi ngerjain tugas" Deta melihat kembali ke layar laptopnya, "Ini tadi nyala kok bu laptopnya"
Ibu yang menyadari sikap Deta ikut duduk diujung kasur mendekati putrinya itu.
"Ada apa ta? Cerita sama Ibu" tatapan teduh itu menyihir Deta.
"Tadi Deta ketemu Alfan" Deta menarik nafasnya perlahan, "Deta udah jawab soal lamaran dia"
"Alhamdulillah, bagus dong kamu udah memberikan kepastian sama dia, kenapa kamu kaya yang galau gini?"
"Deta ngga enak aja bu sama Alfan, kesannya tuh Deta jahat banget sama dia"
"Justru dengan menggantung dia kamu jadi jahat, sekarang kamu udah memberi dia kepastian, memperlihatkan dia kenyataan kalau kamu ngga nerima lamarannya. Yang jahat itu membiarkan dia larut dalam perasaan berharap sama kamu, nak"
Deta menatap sang Ibu dan memeluknya.
"Deta udah bener kan bu?"
"Iya nak" Ibu mengusap lembut punggung Deta.
*
"Assalamu'alaikum Mah"
"Wa'alaikumsalam, sore banget anak Mamah pulangnya"
"Iya Mah, tadi Ali bantuin Deta benerin saluran airnya"
"Simulasi jadi suami istri ceritanya?"
"Ah Mamah bisa aja" Ali malu-malu.
"Yuk masuk udah sore, Mamah baru aja selesai bikin kue"
Ali mengangguk dan mengikuti Mamahnya menuju ruang keluarga.
"Jadi gimana jawaban Deta, li?"
"Belum ada Mah, ngga apa-apa Deta pasti butuh waktu buat itu"
"Mamah tau kamu selalu bisa mengerti Deta tapi kamu juga harus mikirin diri kamu sendiri dong li"
"Ali ngga apa-apa Mah, anggap aja ini balasan buat Ali yang bahkan bikin Deta menderita selama setahun ini"
"Jangan nyalahin diri kamu sendiri nak, kalian selalu bareng-bareng, hampir tiap hari ketemu apa itu ngga salah? Kalian kan belum ada ikatan yang suci"
Ali hanya menunduk memikirkan apa yang diucapkan oleh Mamahnya.
"Mamah tau nak, Ibunya Deta juga pasti mencemaskan hal ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kujaga Cinta Dalam Do'a
Spiritual[UPDATE SETIAP HARI!] Level tertinggi dari CINTA adalah MENGIKHLASKAN. وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ "dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8) Me...