🌲Rencana🌲
“GAK ADA YANG BOLEH KELUAR DARISINI SEBELOM BAYAR UANG KAS!!!” teriakan melingking Yena bikin anak-anak 12-2 menutup telinga mereka. Yena berkacak pinggang didepan pintu masuk serta keluar kelas bagian depan, sementara Sakura menjaga pintu masuk serta keluar bagian belakang.
“Apaan, sih Yen? Ntar aja napa?!” protes Yeonjun yang sudah berdiri di depan Yena hendak ingin pergi ke kantin.
“Kalo entar uangnya abis, sini dulu uangnya! Sakura yang disana jangain jangan sampek kabur!” Yena menoleh pada Sakura yang masih setia menghalangi pintu menunjukan kedua ibu jarinya ke arah Yena.
“Kelakuan pacar lo kek preman pasar, Bin!” Jisoon menyengol langan Changbin yang hanya diam melihat kelakuan Yena yang sedang memalaki uang anak-anak.
“Udah biasa kok gitu,” ujar Changbin enteng, kini gilirannya untuk membayar kas.
“Bagus! Eh pendek tungguin gue dulu kalo mau ke kantin. Bareng!” ujar Yena menoleh pada Changbin yang hendak keluar bersama teman-temannya.
“Iya, cepetan!” kata Changbin, Yena tersenyum senang lantas melanjutkan pekerjaannya menjadi bendahara kelas 12-2 itu. Sementara itu Jihoon dan Yeonjun pergi terlebih dahulu ke kantin.
***
“Lo ngapain ngajak gue kesini?” Yujin melipat kedua tangannya didepan dada, ia memutar matanya bola malas saat indra pendengarannya menangkap sepatah kalimat itu dari lawan bicaranya.
“Gue mau ngomongin soal belajar bareng sama lo 2 bulan itu, gue tetep sama prinsip gue! Gue pilih belajar sendiri, dan lo gak usah sok-sokan mau bantuin gue. Gue bisa sendiri!” Sungmin giliran yang memutar bola matanya malas. Alibinya pada Ayen tentang disuruh menemui Seokjin itu hanya karena Yujin ingin membicarakan sesuatu yang penting di rooftop, kenapa Sungmin memilh berbohong pada Ayen soal ini. Itu karena dia gensi!
“Terserah lo aja lah, gue kan disuruh sama pak Yoongi buat nemenin lo belajar. Lagian salah sendiri kalo pelajaran biologi suka bengong sendiri,” sindir Sungmin, Yujin mencibik kesal.
“Gue bukannya bengong ya! Gue cuma lagi banyak pi - .” Seungmin mengerenyit tak mengerti saat Yujin tiba-tiba berhenti berbicara, ada sesuatu yang disembunyikan gadis itu.
“Apa?” itu refleks, bukannya Sungmin ingin terlihat peduli atau tertarik pada gadis dengan kaca mata minus dua itu, hanya saja ...
“Bukan, gak apa-apa kok. Bukan urusan lo juga!” Seungmin mengangguk paham, kini hening menyeliimuti keduanya. “Udah itu aja, itu keputusan gue.”
“Sorry sebelumnya, tapi gue boleh lepas tanggung jawab setelah nilai biologi lo bagus. Itu bukan keputusan gue sendiri, gue cuma ngikut perintah sama pak Yoongi.” Yujin menghela nafas pelan, sesulit inikah lepas dari seorang Kim Sungmin? Dan ada apa dengan pak Yoongi?
Tanpa berkata apapun, Yujin pergi darisana. Seungmin kaget dan mengikuti gadis itu, “Woy lo mau kemana?” tanya Sungmin mengikuti langkah Yujin dengan terburu-buru.
“Gue mau protes sama pak Yoongi!” Seungmin melotot tak percaya.
***
“Lo ngapain sih, Sung?” tanya Haechan yang melihat Jisung sibuk berdekatan dengan tanaman yang ada ditaman, karena kini Haechan, Felix, Jisung, Hyunjin, dan Jaemin sedang berada ditaman selesai olahraga. Taman sekolah mereka dekat dengan lapangan olahraga jadi kalau istirahat bisa ditaman terdekat sambil duduk-duduk.
“Lagi ngambil oksigen dari nih tanaman! Sorry ya tanaman gue ambil oksigen lo mending gue hirup daripada mubazir lo buang,” celetuk Jisung asal-asalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
🌲Keluarga Pinus🌲•Ft. SKZONE [✓]
Fanfic"Sejak dulu, pohon pinus merupakan pohon cinta bagi orang Korea. Bentuk pohonnya yang lurus dan kokoh melambangkan sebuah kesetiaan bahwa cinta tidak bisa dibagi. Daunnya yang selalu berwarna hijau tak peduli musim berganti, melambangkan cinta yang...