Chapter 3 Bagian 2 "Verlichte kaarsen"

309 68 4
                                    

Pukul 06.00 Aku, Muhamed dan Ilya datang memenuhi undangan dan seruan tidak resmi dari berbagai organisasi mahasiswa kampus ku untuk mendatangi "Verlichte Kaarsen" atau dalam Bahasa Indonesia nya disebut sebagai upacara lilin.

Upacara ini di adakan di taman kota, suasana di sini cukup ramai karena yang datang bukan hanya yang berasal dari kampus ku saja tapi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di kota ini yang juga dihadiri oleh masyarakat setempat yang tergerak hatinya untuk mengikuti upacara ini.

Warga ikut membantu menata lilin dan dekorasi kemudian ketika waktunya sudah tiba, dengan menggunakan loud speaker, pemandu upacara lilin memulai prosesinya, dimulai dari kata sambutan dan perkenalan perwakilan dari setiap kampus dan lapisan masyarakat dilanjutkan dengan berdoa dan terakhir menuliskan doa dan harapan di atas kertas dan ditempel di bagian taman kota yang dindingnya dipenuhi dengan foto korban penyerangan demonstrasi kemarin.

Terdengar suara tangisan yang cukup banyak dari kerumunan massa, yang menangis adalah mereka-mereka yang merupakan teman, keluarga dan kerabat korban. Mendengar tangisan mereka membuat ku bersyukur aku tidak kehilangan siapapun hari ini, alhamdulillaah tapi, melihat semua ini membuatku berpikir apa yang akan terjadi jika kemarin aku tidak menyerang 2 Petugas Schutterij itu, apakah aku bisa melihat Muhamed, Ilya atau Sofia lagi? Ah aku tidak tahu.

Kalimat penutup diutarakan, acara selesai dilaksanakan, kerumunan mulai membubarkan diri berlalu lalang ke sana ke mari. Aku yang sedari tadi perhatiannya teralihkan saat kata penutup di utarakan mulai menengok ke sana dan kemari. Muhamed tidak ada, aku bertanya pada Ilya.

"Ilya, kamu tadi liat Muhamed ke mana nggak?"

"Dia kan ada di sebelah..." Dia menengok ke sampingnya dan baru menyadari kalau ia tidak ada sedari tadi.

"Ku...?" Dia kebingungan lalu mengutarakan pertanyaan yang sama dengan ku.

Dia mulai menengok ke sana dan kemari, kemudian mulai berjalan menerobos kerumunan menanyai orang-orang kampus kami perihal di mana kerumunan mahasiswa Fakultas Hukum bersama ku, lalu pergi ke sana untuk mencari keberadaan Muhamed.

Setelah sampai di kerumunan Mahasiswa Fakultas Hukum, kami mulai menanyai apakah mereka berasal dari Jurusan Hukum Internasional atau bukan dan ketika kami menemui rombongan mereka, kami langsung menanyai satu persatu dari mereka apakah ada yang kenal dengan Muhamed atau tidak.

Banyak yang menjawab ya, tapi tidak satupun dari mereka mengetahui keberadaan Muhamed di mana. Mereka berusaha menenangkan kami dengan berkata bahwa mungkin dia sedang pergi ke vending machine untuk jajan atau pergi ke toilet hingga akhirnya kami berusaha untuk tenang.

Setengah jam berlalu, belum ada kabar. 2 jam berlalu dan masih belum ada kabar sedangkan kerumunan mulai berkurang. Kami memutuskan untuk mencari beberapa orang yang tadi kami tanyai dan menjelaskan keadaannya lalu meminta bantuan mereka untuk menelpon Muhamed melalui WA atau Line namun, tidak ada respon atau jawaban bahkan ketika di spam.

Ini buruk, baru saja aku melakukan pengandaian mengenai kehilangan seseorang yang dekat dengan ku lalu tiba-tiba saja itu terjadi. Sial!

"Sial, kalau begini gak ada cara lain lagi, berharap lah semoga smartphone nya gak dimatiin, bismillaah." Setelah mengucapkan Basmallah, Ilya mulai mengutak-atik smartphone nya.

Walaupun Ilya mahasiswa animasi, Ilya juga seorang techno geek dan seorang hacker yang cukup handal. Ia belajar mengenai teknologi informasi komunikasi dan cara meretasnya melalui Ayahnya yang merupakan mantan anggota KGB di bidang itu. Kendatipun teknologi keamanan informasi dan komunikasi terus berkembang, ia tidak pernah berhenti belajar mengenai seluk beluk nya dan cara menerobos keamanannya saat ia punya waktu luang karena itu, jika ia ingin membuat seseorang bertekuk lutut dihadapannya, ia dapat melakukannya dengan mudah dengan meretas gawai elektronik milik orang yang ia ingin buat bertekuk lutut, dan karena itu pula, aku bersyukur aku bisa dekat dengan Ilya dan berada di sisi baiknya.

Antara Darah Dan Hati 2 Dream RealityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang