Part 1

138 36 32
                                    

Assalamu'alaikum semua.

Ini adalah cerita pertamaku yang aku tulis berdasarkan hasil pemikiranku sendiri,kalau nanti ada kesamaan cerita dari cerita lain,itu adalah unsur yang tidak disengaja. Maaf ya kalo nanti typo bertebaran dan ceritanya gak nyambung karena aku baru pertama kali nulis disini. Semoga kalian suka ya

Happy reading😉

***

   Terlihat seorang gadis sedang menatap sendu kearah atas brankar rumah sakit yang terdapat wanita paruh baya terbaring dengan wajah pucat tak bernyawa, setelah dokter mengatakan bahwa ia telah menghembuskan nafas terakhirnya beberapa menit yang lalu. Kenyataan itu membuatnya kembali harus menelan kepahitan,karena kehilangan sosok yang paling berharga dihidupnya.

Perlahan air mata gadis itu turun begitu saja,dan mulai menangis tanpa suara.

"Ibu..."lirih assya hampir tak terdengar.

Ya gadis itu adalah assya,Assya Humaira Azzahra.

Assya tengah menatap wajah pucat ibu angkatnya yang bernama Sandra dengan tatapan nanar,ia tak menyangka sang ibu akan meninggalkannya secepat ini.

Kemudian ia berjalan mendekat dengan air mata yang sudah tak terbendung. Assya langsung berhambur memeluk tubuh dingin sang ibu dengan sangat erat,seketika tangisnya pun pecah. Dokter dan para perawat yang selama ini menangani sandra turut berduka cita atas berpulangnya sandra,mereka sedih melihat assya putri satu-satunya yang dimiliki sandra begitu kehilangan. Bagi assya sandra adalah kehidupannya. Seorang ibu yang telah menolong dan mengadopsi assya sehingga membuatnya kembali merasakan kasih sayang yang tidak assya dapatkan setelah ditinggalkan kedua orang tuanya saat usia belia.

"Ibu...kenapa ibu meninggalkan assya sendirian bu hiks,ibu tau kan assya tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu,tapi kenapa ibu ninggalin assya sekarang..."jeda assya sambil terisak-isak karena tangisnya.

"Ibu,ibu adalah penyemangat assya selama ini,ibu adalah kekuatan assya,ibu adalah segalanya bagi assya,lalu jika ibu pergi bagaimana assya bisa semangat dan kuat menjalani hari-hari assya nantinya,assya pasti akan sendirian bu tidak ada yang akan menemani assya seperti ibu yang selalu ada untuk assya...ibu assya mohon bangun lah,buka mata ibu,assya ingin mendengar ibu memanggil nama assya lagi,assya ingin ibu memasak untuk assya dan juga assya ingin ibu memarahi assya karena bermain hujan-hujanan..."ucap assya pilu sambil terus menangis.

Tubuhnya melemas dan perlahan luruh ke lantai. Dokter Candra yang melihatnya langsung bertindak cepat,ia tak tega membiarkan gadis yang berumur 19 tahun itu semakin terpuruk.

"Assya,bangunlah"suruh dokter candra pada assya.

Dokter candra termasuk dokter muda dirumah sakit itu yang telah menangani penyakit sandra selama 6 bulan lamanya,tapi sayang allah berkendak lain dengan cara mengambil sandra. Dokter candra sangat mengenal assya karena hanya assya lah yang menemani sandra selama dirumah sakit setiap harinya, assya hanya akan pergi meninggalkan sandra untuk bekerja.

Setelah melihat bahwa assya tidak merespon ucapannya, ia berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh assya dan melihat kearah wajah assya yang sudah dibanjiri oleh air mata. Perlahan tangannya bergerak untuk menghapus air mata yang sejak tadi selalu terjatuh.

Setelah beberapa detik dokter candra mulai membuka suara.

"Assya yang hidup pasti akan tiada dan kembali kepada sang maha pencipta,jangan terlalu larut dalam kesedihan itu sebab allah tidak menyukainya,allah telah mengatur setiap umur manusia,kita tidak tau kapan kita akan diambil kembali,tapi tugas kita hanyalah mengumpulkan amal sebanyak-banyaknya dan juga  ikhlas dalam menerima takdir dan segala ketentuan yang allah berikan kepada kita" ucap dokter candra memberi assya penjelasan agar assya  ikhlas dalam menerima takdir yang sudah allah tetapkan.

ASSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang