Lembar 23

881 112 32
                                    

Morning News

Pagi ini warga Seoul di kejutkan dengan kejadian aneh yang terjadi di Monumen Istana Gyeongbok, di mana pagi ini suhu udara di sekitar Monumen Istana Gyeongbok menurun drastis. Tidak ada yang tahu apa penyebab dari fenomena langka ini. Hingga saat ini suhu di Monumen Istana Gyeongbok belum membaik dan banyak orang yang berdatangan untuk menyaksikan fenomen langka ini....



    Layar televisi menggelap setelah pria bermata sipit itu meraih remot di atas meja dan menekan salah satu tombol. Dia mengembalikan remot tersebut ke atas meja sembari menggerutu, "apa yang di lakukan orang itu di sana?"

    Dia, Lee Jooheon. Pengguna Black Magic yang cukup terkenal di kalangan orang-orang berpangkat yang haus akan kekuasaan. Dari luar dia terlihat tak berbeda dengan orang-orang di sekitarnya, namun ketika ia sudah memasuki salah satu ruangan di rumah sederhananya itu, maka semua akan berbeda.

    Jooheon menegakkan tubuhnya, hendak beranjak pergi sebelum sesuatu mencoba menarik perhatiannya. Dia menjatuhkan pandangannya pada sosok pria bertubuh mungil yang duduk di sofa dengan tatapan mengintimidasi yang mengarah padanya.

    "Kenapa melihatku seperti itu?" tegur Jooheon sedikit ketus.

    "Kau tidak lihat aku sedang melihatnya? Kenapa tiba-tiba di matikan?!" protes Kihyun, pria bertubuh mungil yang nyatanya bukanlah seorang manusia.

    Sebelumnya dia tinggal di Paviliun milik Eunwoo setelah Lee Jooheon, sepupunya itu menjadikannya tumbal kepada hantu Bangsawan itu. Dan berkat bantuan Taehyung, ia berhasil melarikan diri dari Eunwoo dan justru kembali pada Jooheon yang telah menjadi penyebab dari kematiannya.

    "Hyeong sudah menjadi hantu, jangan merepotkan lagi."

    Kihyun mendengus sebal. Ingin rasanya ia menyumpal mulut Jooheon dengan remot televisi. Namun sayangnya Taehyung menghilangkan kemampuannya untuk bisa menyentuh sesuatu, karna mungkin pemuda itu tahu bahwa jika ia bisa menyentuh sesuatu, dia pasti sudah membunuh Jooheon saat itu juga.

    "Terima saja. Lebih baik Hyeong kembali ke rumah Bangsawan itu."

    "Kenapa bukan kau saja yang tinggal di sana?! Manusia licik!"

    Wajah Jooheon mengernyit, meski bukan hal baru jika hantu di hadapannya itu selalu mengumpatinya setiap ada kesempatan. Dia berkacak pinggang dan menghadap Kihyun.

    "Kau sudah mati, jangan menganggu hidupku lagi. Pergilah jauh-jauh."

    "Aku mati juga karna siapa?! Aku mati karna ketamakanmu! Dan setelah aku mati, apa yang kau dapatkan? Mana kekayaan yang di janjikan iblis itu? Bahkan hidupmu masih seperti gelandangan setelah kematianku."

    "Aku tidak bisa kaya karna orang itu. Jika orang itu tidak menculik Hyeong dari rumah Bangsawan itu, mungkin aku sudah kaya sekarang."

    "Aku benar-benar akan membunuhmu, lihat saja nanti. Setelah aku bertemu Tuan Taehyung, ku pastikan kau orang pertama yang akan ku bunuh." ucap Kihyun bersungut-sungut.

    "Berhenti melihatku seperti itu. Lagi pula harusnya Hyeong berterimakasih padaku... Lihatlah! Sekarang kau bisa berjalan dan pergi kemanapun kau mau." Jooheon lantas meninggalkan Kihyun sembari menggerutu, "masih untuk Cha Eunwoo memberikanku diskon. Tidak ada yang mau menerima orang cacat, aku kan hanya mengurangi penderitaanmu di dunia. Jika Hyeong hidup, Hyeong pun hanya akan hidup menderita..."

GHOST IN THE WIND [Guardians Of The Lost Child]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang