Pedro tidak seburuk yang mereka katakan. Dia datang setiap beberapa hari sekali. Dia selalu membawakanku mainan baru. Dia tidak membuatku berdarah atau sakit. Dia juga mengajakku jalan-jalan. Kami membeli baju baru juga. Dia membelikan apa pun yang kuminta. Sebagai gantinya, aku harus mengizinkannya menyentuh tubuhku. Tidak apa-apa. Ternyata Dave dan Glacie yang salah. Di rumah besar Pedro, orang-orang saling memegang tubuh. Tidak ada yang marah. Gadis-gadis tertawa. Mereka semua bahagia. Kata Pedro, "beginilah cara menunjukkan rasa sayang pada orang lain, Sayang. Kita saling menyentuh dan mencium. Ibumu juga melakukannya, kan?"
"Kata Mommy, nggak boleh ada yang mencium selain dia."
Pedro tertawa. "Ibumu hanya takut kamu menyayangi orang lain selain dia." Pedro berjongkok di depanku, mencium tanganku. "Apa aku menyakitimu?"
"Tidak."
"Apa aku jahat padamu?"
"Tidak."
"Apa aku berlaku buruk?"
"Tidak."
Dia tersenyum. "Aku menyayangimu, Joanna. Inilah caraku menunjukkan padamu. Peluk aku, Sayang. Ah, ya begitu. Aromamu nikmat sekali. Mau bermain lagi denganku?"
Pedro juga memberiku permen yang enak. Permen ini membuatku cepat tidur dan bermimpi indah. Aku cuma boleh memakannya satu sebelum tidur. Tanpa permen itu, aku akan jadi sangat gelisah. Kepalaku sakit. Dadaku seperti terbakar api yang dingin sekali. Rasa sakitnya tidak akan hilang walau sudah kutabrakkan kepalaku ke dinding. Begitu makan permen itu... wuzz! Rasanya aku sudah sangat sehat. Aku tidur sampai siang. Pedro memberiku banyak di dalam botol kaca. Kusembunyikan botol kaca itu agar Tony tidak tahu. Kata Pedro, Tony juga suka. Dia bisa mencurinya sewaktu-waktu.
Kumasukkan botol itu di kantong jas Dave. Kubawa botol itu ke mana pun aku pergi. Kalau sudah habis, aku bisa meminta lagi pada Pedro. Dia akan tersenyum dan berkata, "Tentu saja, Cantik. Aku akan memberimu permen lagi. Saat kita bermain, kamu boleh memakannya. Rasanya akan lebih enak."
Lalu, kami akan bermain sampai aku lelah. Kadang, kami bermain dengan gadis besar. Gadis itu mengajarkanku melakukan banyak hal pada tubuh Pedro. Aku senang. Aku juga menyukai rasanya. Kadang, aku sangat ingin melakukannya. Kata Pedro, aku tidak boleh melakukan ini dengan orang lain. Jika Tony mengajakku melakukannya, aku harus mengadu. Pedro akan menghukum Tony.
Mom tidak banyak bicara lagi padaku. Mom hampir tidak bicara sama sekali. Yang dilakukan Mom hanya menangis dan terus menangis, apalagi saat Pedro dan teman-temannya datang. Mom memelukku seprrti melindungiku dari sesuatu, padahal Pedro cuma mengajakku bermain.
Tubuh Mom jadi sekurus mayat. Bajunya bergantung kebesaran pada tubuhnya. Setiap harus pulang ke rumah, aku sedih melihat Mom begitu. Sudah kukatakan sebaiknya Mommy diam saja, tidak perlu menangis lagi.
Sesekali Tony datang dan menyeretnya ke kamar. Tony tidak berbuat jahat lagi padaku. Pernah dia berkata, "kamu beruntung. Kamu sudah menjadi milik Pedro sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Tailored Coat (Complete)
Novela JuvenilDitinggalkan orangtua begitu saja di jalanan bukan hal yang diinginkan Joanna. Gadis kecil itu sendirian berusaha untuk tetap hidup. Dengan keberaniannya, Joanna menumpang kereta api bawah tanah hingga sampai ke New York. Sayang, musim dingin New Yo...