Marriage Life Part 43

3K 192 21
                                    

Takut, sedih, cemas. Semuanya rasanya campur aduk dalam diri Jungkook. Sekarang semua sedang diluar menunggu hasil seraya dokter tengah memeriksa Lisa. Jungkook tidak berhenti berdoa semoga Lisa baik-baik saja. Dia juga berkali-kali melihat kedalam melalui kaca yang ada di pintu, bagaimana dokter berusaha menyelamatkannya. Suster yang lain mulai menyuntik, membantu dokter yang tengah menggunakan alat penguat jantung guna menyelamatkan Lisa.

Jungkook memejamkan matanya, mengacak rambutnya frustasi. Dia benar-benar tidak tega melihatnya.  Jungkook jadi ingat perihal donor darah. Andai Lisa tidak mendonorkan darahnya, mungkin saja keadaannya tidak seburuk ini. Jungkook sudah tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran dan ketakutannya. Air matanya sudah mengalir deras. Dia tidak mau kehilangan Lisa.

“Kumohon,” lirih Jungkook dengan tangan memegang kaca yang ada di pintu, memandang Lisa yang berusaha diselamatkan dengan air mata yang terus mengalir. “Kau harus baik-baik saja, Lis. Kau tidak boleh meninggalkanku. Kau sudah berjanji akan selalu bersamaku, kau tidak boleh pergi. Ingat semua kenangan indah kita dan tetap bertahan, Lis, kumohon,” lirihnya lagi. Jungkook benar-benar hancur.

Jungkook menangis dengan dahi yang menempel ke pintu. Dia memejamkan matanya. Dia takut sekali sekarang. “Tuhan, kumohon selamatkan Lisa, tolong selamatkan dia.”

Jungkook memohon sekarang. Dia mengangkat kepalanya dan matanya melebar menyadari dokter hendak berjalan keluar. Dia buru-buru mundur dari pintu, menghampiri dokter yang baru saja kelar.

”Dok! Bagaimana keadaan istriku?!” tanya Jungkook langsung. Teman-temannya juga sudah mengelilingi dokter, menunggu penjelasan.

“Untungnya pasien berhasil kami selamatkan,” jawab dokter itu sukses membuat semua orang lega. “Tapi ini tidak bisa bertahan lama,” sambungnya membuat kelegaan yang dirasakan mereka kembali hilang.

“Apa maksudmu?” tanya Jungkook langsung.

“Semakin hari keadaannya semakin memburuk. Hari ini memang berhasil diselamatkan, tapi kedepannya, kami tidak bisa menjamin—”

“Selamatkan istriku!” bentak Jungkook langsung. “Aku akan melakukan apapun asal kau menyelamatkannya. Kumohon!” sambungnya lagi. Dia benar-benar tidak mau kehilangan Lisa.

“Tenang. Awalnya golongan darah yang dimiliki pasien memang tidak ada, namun besok atau dua hari kedepan akan ada, kita bisa memakainya untuk melakukan donor darah pada pasien. Dengan begini, kemungkinannya untuk bertahan akan kembali naik. Tapi tentu saja, itu tidak menjamin, keadaannya benar-benar buruk. Kita hanya bisa berharap pada mukjizat Tuhan.”

Seketika semua lemas mendengarnya. Lega karena mendapat darahnya, tapi juga khawatir dan takut mendengar yang diucapkan dokter tadi, Jungkook sampai membeku di tempat.

“Pasien boleh dijenguk, saya permisi.” Setelahnya dokter itu pergi darisana. Tanpa berbicara apapun, Jungkook lekas masuk kedalam, meninggalkan teman-temannya yang masih shock dengan penjelasan dokter itu. Semua juga membiarkan Jungkook lebih dulu masuk.

Sesampainya didalam, Jungkook langsung berjalan menghampiri Lisa, air matanya tak bisa dia tahan untuk mengalir ketika melihat Lisa terbaring dengan wajah pucat. Hampir saja Lisa merenggang nyawa tadi. Jungkook kemudian duduk disamping Lisa, dan menggengam tangannya. Tidak kencang, mengingat luka telapak tangan Lisa masih ada.

“Lis, kau harus bertahan. Kau tadi sangat hebat, kau bisa bertahan.” Jungkook memaksakan senyumannya. “Kumohon, kau harus selalu bertahan sampai akhir. Jangan tinggalkan aku, Lis. Kau Lisa, aku tahu kau kuat, kau bisa. Terus bersamaku. Berjuang demi aku dan teman-teman.”

“Ak-Aku berjanji, aku akan menemukan pembunuh orang tuamu. Aku berjanji, Lis,” sambungnya.

Setelahnya Jungkook menunduk, meletakkan tangan Lisa di dahinya, membiarkan air matanya mengalir. Jungkook tidak berhenti berdoa agar Lisa selamat dan bisa betahan hidup. Jungkook benar-benar tidak mau dan tidak bisa kehilangan Lisa.

Marriage Life [LK]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang