Happy reading!!!!!!....
"Vina"
"Paan"
"Gue mau ngomong"
"Itu lo udah ngomong"
"Gue serius anjir"
"Emang gue lagi becanda?" keysa mulai jengah bercerita dengan Vina, disaat dia lagi main Hp.
"Emm,, g gue mau nanya" entah kenapa Keysa merasa gugup sendiri.
"Jadi gagu Lo sekarang" sarkas Vina.
Oke tahan Key ini cuma cobaan menuju cobaan lainnya. Keysa membuang nafasnya dan menatap serius Vina.
"Lo ada hubungan apa sama Kevin? Kok kalian keliatan deket" Vina terdiam sesaat dan kembali fokus pada ponselnya.
"Kepo lu Cabe " mendengar jawaban Vina,Keysa menatap curiga Vina.
"Elu mah ditanya gitu"
"Kagak ada apa-apa cabe gue sama dia"
"Boong lo"
"Elah untungnya apa juga gue kalo boong"
"Yah kan lo keliatan dekat sama Kevin" bukan cuma dekat, tapi udah kayak perangko kemana mana. Ingin Vina mengucapkan kata-kata itu, tapi dirinya masi ingat bahwa mereka masih disekolah.
"Kita cuma temenan biasa"
" Masa sih" Keysa masih tidak puas dengan jawaban dari Vina.
"Tanya aja sendiri sama orangnya, sebel gue ngomong sama lo"
"Elah lu, kagak asik. Kelamaan jomblo sih" Keysa beranjak dari duduknya, meninggalkan Vina yang sudah kesal karena dikatain jomblo.
"Bangke emang si cabe, awas aja lu" umpat Vina.
***
"Dimana mereka sekarang"
"Mereka telah pindah"
"..."
" SMA Merah Putih" mendengar jawaban tersebut, orang itu manatap bingkai foto yang ada dihadapannya.
Perasaan rindu serta emosi kini sedang ditahannya, dengan mengepalkan tangannya orang itu mengambil foto tersebut."Waktunya balas dendam"
Tit
"Jadi?"
"Persiapkan diri kita, karna mereka telah tau keberadaan kita berdua"
"Apa kita harus bilang sama mama papa?" Seseorang dihadapannya hanya menggelengkan kepala.
"Biarkan mereka berbuat sesuai keinginan mereka, saat ini kita hanya perlu ikuti permainan mereka. Tetap waspada dan jangan sampai orang tau tentang kita"
"Baiklah, saatnya makan ayo"
***
"Vina ayo buruan"
"Elah sabar napa" Kevin hanya pasrah saat menunggu Vina yang tak kunjung keluar dari kamar. Tak lama kemudian keluarlah Vina dari dalam kamar.
"Lama banget sih yang" Vina menatap sinis Kevin dan berlalu begitu saja tanpa menghiraukannya. Melihat tingkah Vina, Kevin mengambil ponselnya dan melihat tanggal berapa sekarang.
"Pantesan"
"Oit"
"Vin, elah budek lu" Vina menatap sinis orang yang baru saja mengatainya budek.
"Napa dah lu, natap gue kayak gitu. Sadis amat" Vina membuang mukanya dan kembali fokus pada ponselnya. Tiba-tiba seorang guru masuk membuat semua murid diam dan mengeluarkan alat tulis
"Selamat pagi anak-anak"
"Pagi Bu"
"Baiklah kita lanjutkan materinya....."
Istirahat
"Vina" panggil Keysa
"Hmm"
"Katanya ada murid baru lo"
"Terus"
"Lo nggak penasaran gitu" Vina memutar bola matanya malas.
"Buang-buang waktu" jawab Vina seadanya. Sedangkan Keysa hanya mendengus sebal.
Melihat Kevin yang baru saja memasuki kantin, lantas saja Keysha langsung berterima memanggilnya membuat beberapa siswa menatapnya.
"Kevin" Keysa mengembangkan senyumnya saat Kevin menghampiri dirinya.
"Apa?" Tanya Kevin sambil melirik sebentar pada Vina.
"Ngapain?" Tanya Keysa dengan wajah konyolnya.
"Ngepet"
Uhuk uhuk
Jawaban Kevin sukses membuat Vina tersedak makanannya, dan keysa yang melongo seperti orang bodoh.
"Pelan-pelan" Kevin mengelus pundak Vina dan duduk disampingnya tanpa mempedulikan Keysa.
Setelah merasa baik, Vina menatap Keysa. " Lagian lo, orang datang kekantin yah makan malah ditanya lagi".
"Kan basa-basi doang Vina"
Vian mengibaskan tangannya keudara. "Udah makan sana, bentar lagi masuk"
Baru saja keluar dari toilet, tiba-tiba terdengar notif yang menandakan bahwa ada pesan. Dengan perlahan sang pemilik mengambilnya dan melihat pesan tersebut.
"Bersiaplah, mereka sudah tiba. Bersikap seperti biasa dan jaga diri baik-baik"
Kira-kira begitulah isi pesan tersebut. Setelah selesai membacanya, sang pemilik pun menyimpan ponselnya dan berjalan kembali menuju kelas.
Kalo ada typo, coment aja biar entar diperbaiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRAZY COUPLE
Teen FictionKevin dan Vina. Dua sejoli yang mempunyai sama-sama sifat gila yang tidak diketahui oleh orang, kecuali orang tua mereka. Sifat gila yang membuat keduanya harus dipindahkan sekolah. Apakah keduanya mampu saling menjaga, agar tidak akan lagi membuat...