1

24 2 4
                                    

"Sabar anjing!" Sentak seseorang karna terus menerus menerima Omelan dari temannya.

"Kau salah memutus kabel, akan ku putus juga urat nadimu!"bentak temannya serius.

"Sebelum kau memutus urat nadiku, aku pasti sudah mati karna ledakan bom ini"Vall terkekeh kecil.

Ia sekarang sedang fokus mengamati sebuah bom yang akan meledak 5 menit lagi. Keringat bercucuran terus menerus. Vall mencoba mempelajari bom yang ada dibawah mesin mobil sedan yang terparkir dihalaman sebuah mall.

1 jam lalu, ada ledakan serius disamping pos satpam disebuah mall yang mengakibatkan warga dan pengunjung panik, saling berlarian mencoba menyelamatkan diri.

Pihak kepolisian setempat langsung turun tangan saat menerima sebuah panggilan. Karna mereka tau ada bom yang masih tertanam di salah satu daerah mall itu, pihak kepolisian memanggil Vall yang terkenal handal dalam urusan penjinakan bom, meski Vall tidak berkerja untuk negara Vall bisa diajak berkerja sama.

"Vall!? Kau sudah menghentikannya?"tanya orang itu disebrang. Mereka memang berkomunikasi lewat benda kecil tanpa kabel yang terpasang di telinga Vall.

"Bangsat!" Geram Vall, karna lagi lagi ia kehilangan kefokusan gara gara suara temannya. Ia mengambil benda itu dari telinganya dan melemparnya jauh jauh. "Aman"batin Vall.

Vall kembali melihat bom itu. Tinggal 2 menit lagi. Hah! secepat itu? Tadi tinggal 5 menit, sekarang ? Ah! Ini semua karna Pathner sialan itu! Damn it!.

2 menit mempelajari sebuah bom yang tidak biasa diprogram seperti ini. Itu sedikit mustahil dan dengan bom ini ... Ini. Sangat berbeda, bahan,alat bahkan programnya.

Waktu terus berjalan, dahi Vall sudah berkerut sedari tadi, ditambah keringat yang terus keluar membuat Vall semakin grogi, bagaimana tidak?! 2 menit, hanya butuh 2 menit nyawa Vall bisa melayang begitu saja.

Ia bisa saja kabur, tapi masalahnya kini ada di bawah mobil. terjepit diantara aspal dengan mesin mobil yang sudah dipasangi bom. Dan hanya ada sedikit ruang yang bisa membuat tangan Vall bergerak.

"Ini bom model apaan sih?"gerutu Vall.
Timer bom tadi sudah menunjukkan waktu kurang dari 1 menit.Dan kembali Vall menggeluti bom tadi. Tangannya bergetar hebat, apa ini akan jadi Akhir dari hidupnya? Mati berkeping-keping hanya karna sebuah bom.

Ah tidak! Ia tidak boleh mati seperti ini, buru buru Vall menyingkirkan pikiran negatif itu dan kembali berfikir.
30 detik lagi! Vall terus berfikir keras, mengamati betul bom didepannya, melihat kearah kabel warna warni itu.

10 detik!

"Ayo Vall! Yang mana ini?"Vall bingung sendiri, ragu dengan dirinya sendiri. Tangan Vall memegang tang sedari tadi, tubuhnya basah karna keringat yang terus keluar dari poro porinya.

5
4
3.....

"Oke Vall, harus yakin!"semangat Vall pada dirinya sendiri.

2
1

Ctak!!

Hening .... Tidak terjadi apa. Vall berhasil! Ia menghembuskan nafas berat tang yang ada di tangannya jatuh begitu saja terlalu lemas untuk memegangnya.

Vall mendorong tubuhnya kebawah, keluar dari bawah mobil itu. Hal pertama yang ia lakukan ketika sudah diluar adalah menghirup dalam dalam udara panas kota ini. Takut kalau kalau ia tidak bisa menghirupnya lagi.

Ia menoleh ke kanan dan kiri melihat petugas polisi dan densus yang masih siaga. Melihat Vall sudah keluar salah satu dari petugas itu memanggil tim kesehatan untuk membopong Vall.

Dengan sigap tim tadi menghampiri Vall dengan tandu yang siap digunakan. Menggotong tubuh Vall yang masih lemas ke tandu itu, mengangkat nya dan membawa pergi Vall. Para petugas keamanan itu tersenyum lebar tanda terima kasih dan Vall hanya mengangguk kecil.

Vall berbaring di tandu itu mencoba memejamkan matanya, iya tersenyum tipis saat pekerjaannya berhasil.

Duarrr!!!

Suara dentuman keras berhasil membuat Vall membuka matanya lagi."stop!"ucap vall.petugas kesehatan tadi pun berhenti.
  "Balik ketempat awal!"suruh Vall cepat.

   Dengan anggukan kecil petugas tadi membawa Vall ketempat sumber suara itu.

   Dan betepa tercengangnya ia saat mobil tempat bom tadi sudah hancur berkeping keping. Polisi dan densus sudah bergelimpangan tak berdaya. Suara sirine sahut menyahut memekakkan telinga. Orang orang berlalu lalang melewati Vall yang masih tertegun dengan apa yang terjadi.
   "Bukan kah tadi sudah kumatikan bomnya?"

                             -----_-------

    Malam semakin sunyi, di rumah kecil pinggir kota ini yang menjadi tempat berteduh vall.tidak besar dan tidak kecil pas untuk orang yang masih single.

   Vall masih belum memejamkan matanya,ia melihat kearah langit langit kamarnya.gelap.
Ia menghembuskan nafas berat, sesekali membenarkan posisi tidurnya.

    "Kapan aku bisa tertidur?"guman Vall pada dirinya sendiri.ia melihat kearah jam dinding,1.30 pagi hari?
Mata Vall semakin perih karna menahan kantuk tapi ia tidak bisa tertidur.

   Teringat dengan kejadian tadi siang, bagaimana tidak ingat!? Kala kau yang sudah terkenal bisa menjinakkan bom,hancur reputasinya karna gagal bom kecil yang ada di bawah mobil.

   "Akhhj!!!"
Teriak Vall frustasi.ia bangkit dari tidurnya,membukan laci yang ada disamping ranjang, merogoh sebentar dan menemukan sebuah obat tidur.
  "Padahal aku ingin tidur dengan normal"keluh Vall. Ia mengambil 2 biji obat tadi dan menelannya langsung.

  Ting!

  Sebuah notifikasi muncul di beranda ponselnya. Buru buru Vall mengambil ponsel itu dan membukanya.
"Pesan? Dari siapa ya? Bukankan tidak ada yang tau nomerku kecuali 3 orang?" Batin Vall

  Ya benar! Vall hanya menyimpan 3 nomer.
1.nomer temannya yang tadi siang ngebacot Mulu.
2.nomer bapak ketua kepolisian.
3. Ini yang paling penting. Ojek delivery makanan langganannya.
Bukankah makan lebih penting?

   Vall menekan pesan tadi dan membacanya.
Awasi cintai lindungi
  "Ah! Kata ini...."kalimat Vall terputus diganti oleh masalalu yang sangat ia benci. Terkurung!

  Vall sudah terbebas dari kurungan itu 3 tahun lalu, dan ketika ia bebas kata kata itu yang menyambutnya, membuatnya bingung sendiri.

   Dan selama 3 tahun itu juga Vall mencoba untuk melupakannya, berfikir kalau kata itu hanya tidak sengaja ada didepannya.tapi......
   Kenapa setelah 3 tahun berlalu baru kata kata ini muncul?

  Vall mengerutkan dahinya hingga nampak ada garis disana."dasar anjing, becanda gak lucu!" Balas Vall pada pesan itu.

  Ting!

   Subuah pesan

My AIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang