Chapter 1: Ordinary Night

1K 104 2
                                    

Midnight Indigo Love Story

by Hamonk

.

Chapter 1: Ordinary Night

Ada sesuatu yang menari di kepalanya, disertai musik lama yang terngiang dan mengalun begitu lambat. Kepulan asap rokok menghilang perlahan di udara, menjadikannya lebih tak terlihat di keadaan ruang gelap seperti ini. Rintik hujan di luar masih sama, belum berhenti sejak setengah jam yang lalu. Sasuke duduk di dekat jendela, bahu kanannya bersandar dan matanya memandang langit yang sama gelap dengan kamarnya. Rokok yang dipegangnya hampir habis, abunya berserakan di atas celana jins yang dikenakannya. Meski sedikit kedinginan karena dia tak memakai atasan apapun, Sasuke mencoba mengacuhkannya.

Pikirannya sedikit kosong, bau asap rokok dan parfum wanita melekat di penciumannya. Di atas ranjangnya, terdapat seorang wanita yang baru dikenalnya. Wanita berambut panjang yang sedikit tua darinya, mungkin satu atau dua tahun, entahlah. Hal itu tidak begitu penting. Wanita itu bernama Hinata. Wanita dengan bentuk payudara bagus dan besar. Hinata tengah tertidur sejak dua jam yang lalu, seusai mereka bersetubuh tanpa perasaan yang jelas.

Sayangnya, Sasuke merasa yakin tidak ada perasaan apapun yang perlu dilibatkan. Wajah memerah Hinata ketika dia menindihnya masih terngiang jelas diingatannya. Desahan wanita itu seperti musik yang bergema di kepalanya saat ini. Hujan di luar sana adalah pengiring yang tepat untuk mereka berdua, menemani rasa kesepian yang berkecamuk bercampur dengan amarah. Sasuke bahkan tak cukup sekali membuat wanita itu mencapai puncaknya. Wanita dengan wajah polos yang menyenangkan, begitu pikir Sasuke.

Aroma alkohol menguar dari mulut Hinata saat wajah mereka saling berdekatan. Hinata mabuk, dilema, dan tak tahu dimana dia harus memposisikan dirinya. Mereka menghabiskan waktu begitu cepat. Sasuke yang hanya mengenal namanya, bergerak lebih cepat dari dugaannya. Pada akhirnya, Hinata tertidur pulas seolah sudah terjun jauh ke alam mimpinya. Sedangkan Sasuke, dia beranjak mengasingkan dirinya sendiri di dekat jendela, menghabiskan batangan rokoknya yang membuat pikirannya berkelana kemana saja.

Dan, Sasuke baru saja mengingat sesuatu. Sesuatu yang menjadi segalanya, sesuatu yang memulai semuanya, hingga membuatnya berkesempatan meniduri Hinata malam ini. Wanita itu tidak mencintainya, bahkan mengenalnya saja tidak.

Sasuke bertemu Hinata di sebuah bar yang tak jauh dari tempatnya bekerja paruh waktu. Usai pekerjaannya selesai, Hinata terlihat duduk sendiri di trotoar, dengan kondisi sangat mabuk. Sasuke melihat tidak ada siapapun di sana kecuali Hinata. Wanita itu sendiri dan menangis. Sasuke menghampirinya, merasa bodoh karena sebenarnya ini bukan urusannya. Tapi mengingat Hinata beberapa jam lalu sempat membeli sesuatu dari tokonya, membuat Sasuke memutuskan untuk tidak menjadi dirinya sendiri. Ini konyol. Sasuke mungkin tidak akan melakukan ini jika Hinata bukan wanita cantik.

"Kau tidak apa-apa?" Sasuke bertanya dengan sedikit membungkukkan badannya. Dia memperhatikan Hinata yang mengenakan baju biasa yang tertutup. Entah apa alasan wanita itu begitu mabuk dan sendirian di sini. Bahkan Sasuke sadar wanita itu baru saja memuntahkan isi perutnya.

Hinata tidak menjawab. Dia menunduk dan tangisnya semakin menjadi. Sasuke memegang pundaknya, menyisihkan rambut panjang Hinata yang kusut dari wajah wanita itu. Hinata kemudian mengangkat kepalanya dan memandang Sasuke dengan mata merahnya.

"Sasuke?" Hinata memanggil namanya.

Sasuke begitu heran bagaimana wanita itu tahu namanya, tapi anehnya hal itu tak membuat Sasuke merasa asing. Dia menyadari bahwa Hinata merasakan keberadaannya.

"Kau sendirian? Dimana rumahmu?" Sasuke mencoba menetralkan sikapnya. Dia memandangi wajah Hinata yang berantakan, bulu matanya yang basah, dan pipinya yang memerah. Hinata tak menjawabnya, wanita itu menatapnya seolah Sasuke adalah hal yang dicarinya. Tangannya yang hangat menyentuh wajah Sasuke, membuat Sasuke sedikit terkejut namun tak ada ekspresi berarti dari wajahnya.

Midnight Indigo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang