"Tidak, Jennie aku tidak mencintaimu"
"Hanbin kau mencintaiku, kau sangat mencintaiku"
Satu yang sangat Hanbin butuhkan dalam hidup, waktu. Iya waktu agar dia bisa lebih lama mencintai Jennie.
Dan satu yang Jennie sesali bahwa dia tidak pernah mau m...
'Akan selalu ada rasa sakit sebelum Kau merasakan kesenangan dan kemenangan. Jadi nikmatilah perjalanannya'
♡kim hanbin♡
Selamat membaca bagi para readers baru dan readers lama. Semoga kalian suka cerita ini - - Terima kasih yang sudah memberi vote ☆. - - Menerima kritik dan saran. Dan jika ada yang ingin ditanyakan kolom komentar 💌 terbuka untuk semua, terima kasih.
SELAMAT MEMBACA🤗 ☆ ☆
Jennie berlari ditengah tengah sepinya lorong rumah sakit. Matanya tak berhenti mengeluarkan air sesekali dia menghapus air matanya dengan kasar.
Setelah mendengar kabar dadi pihak rumah sakit Jennie langsung pergi menuju rumah sakit.
"Huft..." dia berhenti disebuah ruang ICU. Jennie menyandarkan dirinya dipintu ruang ICU tubuhnya begitu lemas. Jennie menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya untuk menahan isakannya.
Sampai sebuah tangan mungil menarik ujung bajunya. Perlahan Jennie menurunkan tangannya Jennie melihat kearah orang yang baru saja menarik ujung bajunya. Jennie mensejajarkan dirinya dan anak itu lalu memeluknya. Keduanya menangis.
****
Hanbin terduduk lemas diatas aspal dan...
Brak....
Dia sudah tak bisa menahan lagi. Bobby panik dan langsung mendekat kearah Hanbin.
"Hanbin.. bangun" Bobby menepuk nepuk pipi Hanbin namun nihil Hanbin tetap menutup matanya. Bobby meminta bantuan pada seseorang yang melewati mereka.
"Permisi.. bisakah kau membantuku?"
Kini Bobby membawa Hanbin menuju rumah sakit. Diperjalanan Bobby semakin cemas karna kondisi Hanbin yang sepertinya semakin memburuk.
"Suster cepat bawa teman saya ke UGD!" Tegas Bobby namun masih terselip nada khawatir didalamnya.
Para pegawai rumah sakit membopong tubuh Hanbin dan memindahkannya pada brankar rumah sakit.
*****
Jennue melepas pelukannya dari anak itu "kenapa ini bisa terjadi?" Tanyanya. Bukannya menjawab gadis kecil itu hanya diam dengan air mata yang terus mengalir.
"Nona... maaf" sontak Jennie menengok kebalakang. Matanya menangkap sesosok gadis asing. Jennie berdiri dan mendekat kearah gadis itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
![I Love You J [Tahap Revisi]](https://img.wattpad.com/cover/211726147-64-k463586.jpg)