02

1.3K 190 43
                                    

di.
instant temptation.
━━━ ⸙ ━━━

aku menggigit jari. sebuah kebiasaan tatkala kegelisahan menghampiri. dering yang terus melantun dari ponsel lantas membuatku berdecak pelan.

shirofuku yukie mungkin sedang sibuk mengobservasi perkembangan tiap pemain klub voli, namun, aku membutuhkan gadis itu. saat ini juga.

setidaknya sampai aku tenang dan berhenti untuk tersenyum seperti orang bodoh.

aku mendongak. kupandangi senja yang menyilaukan.

kembali, langit sore membawa pikiran mereka ulang kejadian. efeknya masih sama. gelitik di perut semakin jelas. pun pipi yang berhiaskan rona merah sempurna.

detik itu juga, aku kembali gagal menahan ujung kurva agar tidak tertarik ke atas.

katakan, bagaimana bisa aku bersikap biasa saja setelah semua yang terjadi?

aku hampir terlonjak mendengar dering di ponsel terhenti. digantikan suara sentakan bola voli dan teriakan puluhan orang melingkupi.

ah, sudah diangkat.

“yukie! kencannya tadi sungguh sungguh sungguh menyenangkan. astaga! lalu ...,”

aku sempat menggantungkan ucapan. pipiku memanas, sulit untuk meraup udara sekitar.

“dia juga ... menyatakan perasaannya.”

masih dengan asumsiku bahwa yukie menunggu kelanjutan cerita, akupun melanjutkan,

“katakan, bagaimana aku harus bersikap di hadapan akaashi keiji besok? astaga, yang tadi sungguh memalukan ....”

suara bola voli yang beradu dengan lantai gymnasium setia menjadi latar belakang curhatanku. tanpa satu patah katapun yukie menanggapi. membuatku lantas curiga.

“nee yukie, kau mendengarku 'kan?”

tidak ada balasan.

apa yang kuperkirakan bahwasanya suara yukie yang kelewat antusias akan ceritaku lantas pudar, kala suara berat yang sudah aku tahu pemiliknya berujar,

“syukurlah, kau menikmatinya [name].”

oh, bisakah aku menghilang dari muka bumi saat ini juga?

[]

see you next chap!
gracias.

konstelasi || a. keijiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang