Bagian 2

0 0 0
                                    

Pagi ini sepertinya mentari enggan menampakkan dirinya, mendung hitam bergelayut di atas kota Bandung pagi ini. Seorang gadis baru saja keluar dari kamar mandi dan mengeringkannya rambutnya. Ia melongokkan kepalanya keluar jendela, lalu melihat awan yang mendung pagi ini.

"Haduh pagi pagi udah mendung, bikin orang mager aja deh" gerutu gadis itu, keana.

Setelah selesai dengan dirinya, kea lantas turun lalu sarapan dengan ayah dan bundanya.

"Ayah, kea boleh nggak pagi ini nggak ke sekolah?"

Pertandingan polos gadis itu membuat sang ayah tersedak dan menggeleng kan kepalanya heran.

"Kan kamu udah dandan cantik gini, masa gamau ke sekolah, emangnya kenapa?"

"Pagi ini mendung ayah, cuacanya bikin mager" kata gadis itu dengan cengiran lebarnya. Sang ayah hanya menggeleng gelengkan kepalanya tanda tak setuju.

"Yahhhh gaboleh, yaudah deh kea berangkat aja, dadah ayah, bunda"

"Gak mau berangkat bareng ayah aja?"

"Enggak ayah, kea mau nebeng Arjuna aja" kata gadis itu sambil menyalami orang tuanya lalu gadis itu berlari menuju pintu rumahnya. Sampai di halaman depan rumahnya, gadis itu pergi ke sudut halaman menuju pintu rahasia yang bisa tembus ke halaman rumah arjuna, karena rumahnya dan rumah Arjuna persis bersebelahan.

Saat gadis itu melihat Arjuna sedang memakai sepatu di teras rumahnya, kea lantas berlari menghampiri Arjuna dan berteriak tidak jelas, kebiasaan kea.

"Arjunaaa selamat pagii!"

"Ngapain Lo pagi pagi kesini? Mau minta sarapan?"

"Ih enggak tau, kea kesini mau nebeng Arjuna, boleh ya?"

"Gak"

Keana lantas mencak mencak mendengar jawaban Arjuna, melihat keana yang mencak mencak seperti itu membuat Arjuna memutar bola matanya jengah. Ia lantas menarik pelan rambut keana.

"Becanda elah, ayo berangkat"

"Yeyyy let's go!"

                            🦄🦄🦄

Bunyi surga yang dinantikan semua siswa akhirnya berbunyi, bel istirahat. Semua siswa SMA pelita harapan Bandung berhamburan menuju satu tempat, kantin. Tak terkecuali Arjuna dan kawan kawannya. Mereka berjalan beriringan menuju kantin. Sepanjang jalan mereka selalu mendapat pujian pujian, terutama Arjuna karena wajah rupawan pria itu. Saat di koridor, ia bertemu keana dan Sabahatnya yang Arjuna ketahui bernama Alana. Arjuna lantas berjalan cepat menghampiri gadis itu. Saat sudah ada disamping gadis itu, Arjuna menyampirkan lengannya di pundak gadis itu yang tingginya hanya sebatas pundak Arjuna.

"Ih juna apasih ngagetin tau!" Kesal kea.

"Dih mukanya ko gitu, jelek bgt"

"Ih juna gausah ganggu kea deh, kea tuh lagi sebel, pokoknya gausah nampakin muka Juna di depan kea!" Gadis itu berlalu pergi dengan muka kesalnya yang begitu ketara.

Arjuna mengangkat sebelah alisnya dengan muka bodohnya, ia bertanya pada Alana mengapa keana seperti itu

"Dia itu lagi pms Jun"

"Perasaan tadi pagi belum kaya gitu"

"Iya tadi mulainya pas jam kedua"

Arjuna hanya manggut-manggut dan meneruskan perjalanannya menuju kantin.

Saat melihat keana sedang duduk sendirian sambil menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan, Arjuna menghampirinya dan menempelkan sebuah eskrim di tangan cewek itu, membuat si empunya berjengkit kaget. Saat ingin memarahi siapa yang membuatnya kaget, ia melihat sebuah eskrim ada di hadapannya, ia tersenyum lebar dan perasaan dongkolnya tadi menguap begitu saja.

"Kenapa gak jadi marah?"

"Ada eskrim gabole marah marah"

Keana lantas merebut eskrim yang ada di tangan Arjuna dan memakannya dengan lahab, sampai sampai mulutnya kotor dengan eskrim, Arjuna hanya geleng geleng melihat tingkah keana

Dasar bocah, batin Arjuna

ARKEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang