42 || Jasmine Yang Kumau

230 36 3
                                    

Dewa bahagia ketika Dokter telah mengizinkannya untuk menjenguk gadis kesayangannya itu. Meskipun mata Jasmine masih enggan untuk terbuka namun Dokter bilang jika Dewa tidak perlu risau karena Jasmine akan sadar sebentar lagi, jadi Dewa hanya perlu menunggu.

Sejenak Dewa kembali mengingat bagaimana sosok gadis manis yang berbaring di brangkar rumah sakit ini masuk ke dalam hidupnya, membuat hidup kelamnya menjadi berwarna. Sosok Jasmine yang lembut mampu meruntuhkan kerasnya hatinya, mengubah dirinya sedikit demi sedikit menjadi sosok yang lebih baik. Kedatangan Jasmine banyak memberi pelajaran tentang betapa pentingnya arti keluarga baginya.

Dewa tak akan rela jika harus kehilangan Jasmine yang begitu beharga dalam hidupnya. Ketika di hari pernikahannya, Dewa sudah berjanji pada Tuhan dan dirinya sendiri untuk selalu menjaga Jasmine sampai kapanpun dan dalam keadaan apapun. Dan kini, Dewa tidak akan membiarkan Papahnya mencoba untuk memisahkan mereka. Sampai akhir hayatnya, Dewa akan terus mempertahankan rumah tangganya dengan restu atau tanpa restu Papahnya, karena laki-laki yang berstatus sebagai Ayah kandungnya tersebut tak berhak untuk menentukan jalan hidupnya.

"Aku janji bakalan terus ada di samping kamu dan gak akan ngebiarin Papah sedikitpun buat ngejauhin kamu dari aku," ujar Dewa mencium tangan Jasmine.

🌟🌟🌟

Pagi ini Dewa dikejudkan dengan kedatangan Mamahnya ke kamar rawat Jasmine. Entah ada urusan apa, sampai Mamahnya menjenguk Jasmine dengan membawa beberapa buah-buahan dalam kantung plastik yang ada di genggamannya.

"Mamah ngapain kesini?" tanya Dewa dengan ekspresi datar.

"Kamu pulang ya, ke rumah. Kamu sekolah lagi biar Jasmine Mamah yang jaga," jawab Mamah mulai menata beberapa buah-buahan di atas meja.

"Gak mungkin Mah, pasti Dewa udah di DO sama pihak sekolah."

"Siapa bilang? Kamu masih tetep bisa kok sekolah karena pihak sekolah hanya mengeluarkan Jasmine bukan kamu," ucap mamah.

Dewa masih menimbang, apa ia harus menuruti permintaan Mamahnya atau tidak. Karena Dewa sendiri sudah sangat malas dengan suasana sekolah yang dipenuhi dengan makluk-makluk jahat yang sudah menyakiti Jasmine seperti ini.

"Kamu ini dikit lagi ujian loh, kalo kamu sering bolos, kapan kamu bisa ngejar materi pelajarannya? Pokoknya kamu serahin aja Jasmine sama Mamah, hari ini Mamah cuti jadi bisa jagain Jasmine sampai kamu pulang nanti."

"Tapi___"

"Kamu percaya kan sama Mamah?" tanya Mamah meyakinkan Dewa.

"Yaudah, Dewa mau," jawab Dewa menganggukan kepalanya.

Mungkin yang Mamahnya ucapkan ada benarnya, jika Dewa tertinggal materi pelajarannya, bagaimana Dewa bisa lulus. Apalagi ijazah itu sangat penting untuk mencari pekerjaan nanti.

"Dewa bakal pulang kalo gitu, yaudah Dewa pamit ya, Mah," ucap Dewa tersenyum.

"Iya, hati-hati kamu."

Sebelum melangkah pergi, Dewa sempat mencium tangan Mamahnya sebagai tanda terima kasihnya karena Mamahnya kini sudah berada di pihaknya.

Mamah terlihat sangat terharu ketika Dewa mau mencium tangannya. Karena jujur, baru kali ini Dewa tersenyum padanya bahkan bersedia mencium tangannya. Mamah sangat rindu dengan sosok Dewa yang seperti ini, mungkin dulu Mamah memang gagal menjadi Ibu yang baik tapi Mamah berjanji akan memperbaiki semuanya mulai sekarang demi Dewa.

Sadewa Biantara ( SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang