1

371 20 2
                                    

Hari ini adalah hari minggu. Aku sudah bangun sejak jam setengah enam pagi ini. Saat bangun, yang pertama kali kulihat adalah wajah anak ku, Lee Seo Jun. Harta yang paling berharga untuk ku, penyemangat hidupku, dan aku bertahan hidup karenanya.

Aku Byun Baekhyun. Perempuan berumur 23 tahun yang sudah menjadi ibu diusia sangat muda. Itu karena? Kalian pasti sudah tau. Ya, aku pernah khilaf pada masanya. Lalu, dimana ayah Seo Jun? Dia memilih jalannya sendiri dan meninggalkan kami.

Mungkin aku terlalu serakah jika memaksa Lee Seong Min menjadi suami sekaligus ayah dari Seo Jun. Seong min mempunyai jalannya sendiri. Dan kehidupan kami sangat jauh berbeda. Seong Min juga harus begitu, harus menikah dengan yang setara dengannya.

Aku mencium wajah Seo jun sebentar, lalu menyelimutinya kembali. Tidak terasa dia tumbuh dengan sangat cepat, kini dia berusia tiga tahun empat bulan.

Hari ini, tepatnya hari minggu, aku sudah berjanji pada Seo Jun untuk mengajaknya ke taman bermain. Sebelum pergi ke sana, aku harus menyelesaikan pekerjaan rumah dulu supaya Seo Jun bisa puas main di taman bermain.

.
.

Aku sudah mencuci baju, membersihkan rumah, dan menggosok pakaian. Sekarang sudah jam sembilan pagi. Seo Jun biasanya sudah bangun.

Saat aku memasukkan baju ke dalam lemari, Seo Jun bangun dan menghampiriku dengan rambut yang acak-acakan dan juga pipinya yang basah karena air liurnya sendiri.

Aku tertawa melihatnya, itu cukup lucu. "Eomma..."

Aku menarik lengannya, kemudian merapihkan rambut Seo Jun. "Sudah bangun?"

Seo Jun mengangguk. "Kamu tidak lupa kan kalau hari ini kita akan pergi ke taman bermain?"

Begitu mendengar taman hiburan, Seo Jun langsung membuka matanya lebar-lebar, dasar.

"Mandi dulu ya? Eomma akan menyiapkan sarapan untukmu."

Meskipun hidup berkecukupan, tetapi, apapun akan kulakukan untuk membuat Seo Jun bahagia.

Seo jun langsung pergi ke kamar mandi, dan aku langsung menyiapkan sarapan untuknya.

.
.

Seo Jun begitu antusias ketika sampai di taman bermain. Hingga suatu ketika dia menabrak seorang pria yang tingginya melebihi tinggi badanku. Itu membuat Seo Jun terjatuh.

Aku langsung berlari ke arah Seo Jun, "kamu tidak apa-apa?" Aku belum sampai ke Seo Jun, Pria tinggi itu langsung membungkuk dan mensejajarkan tingginya dengan tinggi Seo Jun.

Untungnya, Seo Jun tipe anak yang mudah diajak bicara.

"Nee, Sujun tidak apa-apa. Kamu terluka?" Tanya Seo Jun.

'Sujun' adalah sebutan Seojun memanggil dirinya sendiri.

Pria tinggi itu mengangguk, lalu mengulurkan tangannya untuk Seo Jun. Seo Jun menerima ulurannya, lalu bangun.

"Seo Jun-ah." Aku memanggilnya. Seo Jun langsung berlari ke arahku dan bersembunyi dibelakangku.

"Maafkan Seo Jun, itu juga karena aku yang tidak memegangnya karena dia sangat antusias. Maaf karena dia menabrakmu." Aku sedikit membungkuk untuk meminta maaf.

"Tidak apa-apa, lagipula anak kecil selalu antusias, kan?"

Aku mengangguk, kemudian berbalik arah menghadap Seo Jun. "Seo Jun, Eomma tau kamu anak yang baik. Kamu tau apa yang harus sujun lakukan, iya kan?"

Seo Jun mengangguk lucu. Seo jun melangkah dan berhenti tepat dihadapan pria itu. "Samchon, maafkan Sujun ya. Lain kali, sujun akan hati-hati." Seo Jun membungkuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Real Our Daddy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang