PERTENGKARAN

14 2 0
                                    

Coba bacanya pelan-pelan pake hati diresapi wkwk

Harap hati-hati typo dimana-mana

---------------------------------------------------------

     Aku menunggunya sampai tengah malam dan dia sama sekali tidak mengabariku, memang kata-katanya cuma sekedar janji belaka dan akhirnya tidak ditepati. Apakah aku salah jika marah padanya bahkan marahku sudah sampai pada batasnya, memang dia kira aku tidak punya hati. Sungguh aku sangat membeci Raja dan aku menyesal kenapa tidak mempunyai sahabat yang dapat membantuku atau memberiku saran tentang masalahku sekarang. Aku berfikir akan melakukan hal bodoh sekarang ini jika aku tidak membagikan keluh kesahku pada orang lain. Sudahlah kuputuskan untuk tidur saja tapi, sebelumnya aku ingin mengiriminya pesan.

Je: Kalau kamu udah lupa, ini je pacar kamu dan kalau kamu udah lupa, tadi kamu sempet bilang ke                                                                      aku mau ngabarin

Je: Good night, love u

                                
                                   [][][]

     Keesokan harinya aku mendapatkan pesan dari Raja

Raja: Maaf aku terlalu lelah hanya untuk sekedar memberi kabar jadi aku langsung tidur tadi malam

Raja: JANGAN BOSAN SAMA RAJA YA! JANGAN PERGI!

     Sebut saja aku bodoh atau apapun itu tapi, perasaanku menghangat ketika mendapat pesan ini. Aku melupakan semua kekesalanku kepadanya, sekarang rasanya aku hanya ingin  bertemu dengannya, melepas rindu yang sempat tertunda. Semoga saja dia tidak sibuk sekarang agar dapat bertemu denganku.

Je: Apa kamu mau menebus kesalahanmu?

Je: Jika kamu mau maka datanglah kerumahku sekarang

Raja: Maaf aku tidak bisa datang hari ini, aku juga butuh waktu untuk diriku sendiri

Raja: Aku sedang ingin sendiri sekarang

     Bolehkah aku egois untuk saat ini saja, aku merasa dijatuhkan setelah terbang karenanya. Aku merasa tidak dibutuhkan lagi sekarang ini. Untuk sekali ini saja aku akan melakukan hal yang diluar ekspetasi Raja. Aku akan bersiap-sipa dan segera mendatangi rumahnya, aku tidak peduli dia akan marah atau tidak.

     Apa kalian seperti aku yang memikirkan kata-kata sebelum bertemu orang yang penting atau sebelum mencurahkan sesuatu? Jika iya maka kita sama. Selama diperjalanan  menuju rumahnya aku memikirkan apa yang harus aku katakan padanya agar dia sadar dimana letak kesalahannya.

Je: Aku didepan rumahmu bisakah kamu keluar sebentar?

“Apa yang kamu lakukan disini Je? Akukan sudah bilang kalau butuh waktu untuk sendiri, bisakah kamu mengerti?”

“Kamu gila! Kamu suruh aku mengerti? Bukankah seharusnya aku yang bertanya seperti itu? Lama-lama kamu aneh Raja, tidak ada sepasang kekasih yang akan marah ketika didatangi kekasihnya seperti ini” aku kesal pada Raja bisa-bisanya dia berkata seperti itu kepadaku, dia kira selama ini aku tak pernah memberi pengertian kepadanya.

“Mau kamu itu apasih Je? Kamu sudah tidak tahan lagi denganku? Kamu mau kita selesai sampai sini saja, apakah seperti itu maumu?" aku sangat terkejut ketika dia bertanya seperti itu, apakah aku sejelek itu dimatanya. Bahkan aku kesini untuk meluruskan semuanya tapi kenapa dia malah bertanya seperti itu padaku.

“Apa maksud kamu? Bisa-bisanya kamu berkata seperti itu kepadaku! Apa kamu tidak berfikir dulu sebelum mengatakan itu?”

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepadamu Je! Aku rasa hubungan kita ini sudah pada batasnya, aku rasa kamu sudah tidak bahagia lagi bersamaku, aku juga merasa aku egois hanya mementingkan diriku sendiri aku sudah tak pantas untukmu lagi Je” kenapa dia suka sekali merendahkan dirinya, padahal aku disini hanya ingin bicara saja bukannya mengakhiri hubungan ini.

“Aku benci kamu Raja! Siapa yang bilang ‘jangan bosen sama Raja ya, jangan pergi’, kamu lupa udah bilang seperti itu kepadaku? Tapi sekarang nyatanya apa, kamu memintaku untuk pergi setelah apa yang sudah kita jalani bersama? Sebenarnya apa maksudmu dengan semua ini, meninggalkan aku ketika aku sedang sayang-sayangnya padamu seperti ini? Kamu jahat Raja” aku tidak tahu lagi bagaimana bentuk rupaku sekarang, yang pasti aku sudah mengeluarkan air mata dan ingus dari hidungku betapa menjijikannya aku sekarang.

“Maaf aku tidak bisa melanjutkannya lagi Je, kamu masih bisa bercerita atau berkeluh kesah kepadaku hanya saja status hubungan kita yang sudah berbeda” dia berkata dengan yakin seperti itu, bodoh aku tidak akan melepaskanmu semudah itu Raja.

“Sekali ini saja biarkan aku egois Raja aku tidak bisa melepaskan apa yang menurutku berharga begitu saja, sebenarnya apa yang kurang dari aku Raja? Aku kurang bikin kamu bahagia? Aku  kurang meyakinkan buat kamu? Aku setengah-setengah sama kamu?” aku tau dengan cara seperti ini aku menjatuhkan harga diriku bahkan aku sampai memohon padanya untuk tetap tinggal tapi, mau bagaimana lagi Raja terlalu berharga untuk dilepaskan, aku merasa hidup lagi setelah dia datang dikehidupanku aku tidak merasa kesepian lagi setelah mengenalnya.

“Bukan begitu maksudku Je, aku yang kurang disini kamu pantas mendapatkan yang lebih baik lagi dari aku, lagian sekarang aku juga lagi pengen sendiri, maaf” dia mengatakan itu seolah-olah dia yang tersakiti disini kalau begini aku harus apa, aku tidak bisa melepaskannya begitu saja.

“Sekali lagi aku tanya sama kamu, kamu nyerah gitu aja sama hubungan kita? Kamu gamau berjuang bareng nyelesaiin ini sama aku? Kamu cowok bukan sih Raja?!” aku sudah lelah dengan semua ini mungkin ini adalah usaha terakhirku untuk mempertahankan hubungan kita tapi, yang penting aku sudah berusaha jadi setidaknya aku tidak akan terlalu menyesal telah putus dengannya.

“Iya Je maaf, aku gabisa lagi aku juga ngerasa kita udah gaada Je, sampai sini saja ya” aku kira kata-katanya sudah jelas maka, sampai sini hubungan kita berakhir aku tidak akan memaksanya lagi untuk tetap bertahan disisiku.

“Terimakasih atas semuanya Raja, setidaknya aku sudah berusaha mempertahankan hubungan kita tapi, ternyata sudah tidak ada harapan lagi ya, padahal katamu kamu bakal merayakan ulang tahunku berdua saja denganku tapi, ternyata hubungan kita sudah berakhir duluan, aku pulang dulu ya” bahkan aku mencoba tersenyum dan menerima semuanya ketika air mataku saja tidak berhenti mengalir dengan deras.

“Hati-hati Je, sekali lagi aku minta maaf kepadamu, terimakasih juga atas semuanya” aku berjalan menjauh darinya bahkan dia tidak meneteskan air mata sedikitpun. Raja terlihat lega, sepertinya, karena ia telah kehilangan salah satu beban dihidupnya.

“DAN SATU HAL LAGI AKU TIDAK BEGITU SEDIH RAJA KARENA AKU SUDAH PUNYA PENGGANTIMU BAHKAN SEBELUM KITA BERPISAH AKU SUDAH MENJALIN HUBUNGAN DENGANNYA” aku tidak peduli pada orang sekitar yang melihatku aneh karena berteriak seperti itu. Sudah aku bilang jika aku akan melakukan suatu kebodohan dan itu adalah kebodohan yang aku lakukan, selalu tidak ingin merasa kalah dengan berpura-pura sudah mempunyai kekasih lain padahal aslinya tidak punya.

   Seperti yang kalian tahu itu adalah akhir dari hubunganku dengan Raja padahal empat hari lagi adalah hari ulang tahunku dan dia sudah berjanji akan merayakannya berdua denganku saja tapi, ternyata semua tak berjalan dengan semestinya aku dan dia sudah berakhir, tidak ada lagi kata kita hanya ada dua orang remaja yang sempat bersama menjalin asmara.

happy birthday jeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang