Prolog

102 63 9
                                    

"Apa kamu tau rasanya membunuh orang-orang? Apa kamu tau rasanya melihat orang-orang yang kamu bunuh potongan tubuhnya berhamburan kemana-mana?! Melihat mereka meledak setiap malam dan kepala mereka yang terpisah dari tubuh mereka menatap mu dengan tatapan itu?! Kamu tau?! Hik... Hik... Hik..."

"Aku..."

"Katakan pada ku Magda, apa ada cara agar aku bisa menebus dosa-dosa ku?"

"Vlado..."

"Aku... Aku tidak pantas berada di dunia ini. Kau benar, yang aku lakukan hanya menyakiti orang lain tapi apakah aku salah ketika aku melakukan itu kepada orang-orang yang senang ketika mereka menyakiti orang lain dan senang ketika orang lain menderita?"

"....Bagi ku, cara kayak gitu nggak bener Vlado."

"Lantas apa yang harus aku lakukan ketika ada orang di sakiti dan orang-orang di sekitar orang yang di sakiti itu terpaku dan berdiam diri melihat itu semua?"

"..."

"Katakan pada ku? Apa?!"

"..."

"Aku hanya benci ketika itu terjadi, melihat orang-orang itu menyakiti seseorang mengingatkan ku pada diri ku yang dulu Magda. Aku akui, aku ini kejam, bengis dan penuh dengan amarah tapi di dalam diri ku, aku ingin menjadi orang baik dan berusaha menjadi baik sekalipun cara yang ku lakukan untuk berbuat baik itu salah di mata orang. Mungkin apa yang terjadi tadi memang sudah menjadi takdir ku tapi apakah ini akan selalu jadi takdir ku?"

"..."

"Magda, katakan pada ku, apa aku tidak pernah ditakdirkan untuk menjadi orang baik?"

Tuan SedihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang