Sinar mentari masuk ke kamar Hinata. Namun pemilik kamar tersebut masih enggan untuk membuka matanya.
Suara ketukan pintu terdengar.
"Hinata. Ayo bangun. Nanti kau telat sekolah. " itu adalah suara ayah.
Tak ada jawaban dari dalam. Fugaku pun masuk ke kamar Sasuke dan mendapati Sasuke yang tengah mengeringkan rambutnya.
"Bangunkan Hinata. " ucap Fugaku. Sasuke mengangguk lalu berjalan menuju kamar Hinata. Sasuke langsung masuk ke dalam kamar Hinata karena pintunya tak terkunci.
"Hinata, ayo bangun. Nanti telat ke sekolah. " ucap Sasuke sambil mengelus rambut Hinata. Hinata membuka matanya perlahan. Dapat dilihatnya wajah Sasuke yang tengah menatapnya.
"Pukul berapa sekarang Kak? " tanya Hinata dengan suara khas bangun tidur.
"Sudah pukul 6 kurang 10 menit. " jawab Sasuke.
"APA?!!! " Hinata langsung terduduk.
"Kenapa kakak baru membangunkanku. Huwaaa nanti kita telat sekolahnya. " ucap Hinata lalu berlari ke kamar mandi.
Sasuke hanya menggelengkan kepalanya.
🌙
"Hinata sarapan dulu! " teriak Fugaku.
"Sekolah sudah hampir tutup Ayah. Hinata makannya nanti saja. " ucap Hinata yang kini tengah terburu-buru memakai sepatunya.
Fugaku pun menghampiri Sasuke.
"Berikan ini kepada Hinata. Dia harus makan. " ucap Fugaku sambil menyodorkan kotak bekal. Sasuke hanya mengangguk dan mengambil bekal tersebut. Ia lalu berjalan menghampiri Hinata yang kini sudah menunggunya di depan mobil.
"Kakak lama sekali! Ayo cepat kak! " omel Hinata. Sasuke tak menggubris adiknya itu. Ia masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Hinata yang duduk di samping banggu kemudi.
Sasuke menjalankan mobilnya. 5 menit perjalanan suasanya dalam mobil tersebut hening. Hingga akhirnya Sasuke membuka suara.
"Seharusnya kau sarapan dulu Hinata. " ucap Sasuke.
"Tapi nanti telat bagaimana? " tanya Hinata menatap sang kakak.
"Itu tak penting. Yang lebih penting adalah kesehatanmu. " ucap Sasuke dingin. Hinata hanya diam merasakan aura kelam kakaknya itu.
"Maafkan aku Kak. " ucap Hinata sembari menundukkan kepalanya.
"Hn. Tapi nanti sampai sekolah kau harus makan! Ayah sudah membawa bekal untukmu. Jika kau tak mau makan, aku akan menyuapimu. " ucap Sasuke.
"Tidak mau! Hinata makan sendiri saja Kak! " balas Hinata tak terima dengan ucapan kakaknya.
🌙
"Ini makanlah. " ucap Sasuke sambil membukakan kotak bekal. Hinata mengangguk lalu mulai menyendokkan nasi ke dalam mulutnya. Sasuke terus memperhatikan sang adik yang tengah makan.
"Oy Sasuke! "
Sebuah suara mengintrupsi Sasuke. Mau tak mau Sasuke menoleh. Dan ia mendapati Naruto.
"Jangan menatap Hinata terus. Kau sudah seperti om om pedo tahu. " ucap Naruto.
"Hn. " gumam Sasuke.
"Sialan kau Sasuke. Aku bicara panjang dan kau malah membalasnya dengan dua huruf laknat itu." ucap Naruto. Sasuke membuang mukanya dan itu membuat Naruto semakin kesal. Pandangan Naruto pun beralih kepada Hinata.
"Eh Hinata. Apa kau mendapatkan perlakuan yang sama dari kakakmu? " tanya Naruto.
"Maksudnya? " tanya Hinata bingung.
"Itu, kau tahu kan kakakmu ini selalu bersikap dingin kepada orang lain. Apa kau juga diperlakukan sama? " jelas Naruto. Hinata menggelengkan kepalanya.
"Tidak. Kakak tidak memperlakukan aku seperti itu. Malah kakak sangat menyayangiku. Kakak selalu baik kepadaku. " tutur Hinata.
"Benarkah? " tanya Naruto tak percaya. Hinata kembali menganggukkan kepalanya.
"Hinata lanjutkan makanmu. Dan kau Naruto, kembalilah ke bangkumu. " ucap Sasuke. Mau tak mau Naruto pergi meninggalkan mereka berdua.
🌙
TBC
Selamat menikmati hari-hari kalian teman teman^^