Wonwoo diam saja dalam gendongan Mingyu. Pemuda itu memaksa untuk menggendongnya menuju ruang kesehatan. Tubuhnya lalu di turunkan di kasur ruang kesehatan dan Mingyu lalu mencuci tangannya di wastafel. Setelah itu ia membuka lemari untuk mengambil kotak P3K dan mengambil sebaskom air bersih.
Wonwoo meringis saat lukanya dibersihkan dan Mingyu pun melembutkan sedikit sentuhannya agar Wonwoo tidak kesakitan. Disaat Mingyu ingin memberikannya obat untuk lukanya, Wonwoo menolak. Mingyu menatapnya bingung.
"Wajahku kotor." Lirih Wonwoo.
"Tapi kan sudah aku bersihkan?" tanya Mingyu heran.
"Kau hanya membersihkan lukaku, bukan wajahku." Jawab Wonwoo murung.
Mingyu mengernyit heran, mencoba berpikir keras apa maksud Wonwoo. Pemuda itu lalu berjalan ke wastafel dan mencuci tangannya juga wajahnya berkali-kali. Rasa perih ia dapatkan saat air menyentuh luka-lukanya, tapi Wonwoo terlalu sibuk untuk mengingat rasa jijik yang masih ia rasakan saat benda kotor itu menyentuh wajahnya.
Mingyu lalu teringat saat ia pertama kali menemukan Wonwoo tadi dan amarahnya kembali naik. Ia berjalan menuju Wonwoo yang sekarang berkumur-kumur dan membersihkan mulutnya. Begitu Wonwoo mengeluarkan air yang ada di mulutnya, Mingyu segera membalikkan tubuhnya dan menciumnya penuh.
"Seharusnya kau membiarkanku membunuhnya." Ucap Mingyu dalam ciuman mereka.
Wonwoo mendesah dan membalas, "Jangan."
Mingyu diam saja dan mengemut bibir itu sebelum melepaskan ciuman mereka. Kedua mata mereka saling menatap, lalu sekali lagi mereka mempertemukan bibir mereka.
"Kau harus diobati." Ucap Mingyu setelah ciuman mereka selesai.
Wonwoo mengangguk dan kembali duduk di kasur, Mingyu menyuruhnya membuka bajunya untuk di obati. Dengan telaten dia mengobati luka-luka Wonwoo dan mendesiskan umpatan pada orang yang menorehkan luka itu padanya.
"Bagaimana bisa mereka melakukan ini padamu?" tanya Mingyu lirih.
Wonwoo tak menjawab, Mingyu bertanya lagi, "Kenapa kau tidak memberitahuku?"
Wonwoo tetap diam dan Mingyu menunggu jawabannya. Pemuda yang terluka itu mencoba untuk mencari alasan yang tepat dan ia menghidari tatapan menyelidik Mingyu.
"Wonwoo.."
"Me-me-me-mengapa aku ha-harus memberitahumu?" tanya Wonwoo tergagap.
Mingyu diam sejenak, "Lalu, mengapa kau memanggil namaku saat meminta pertolongan?" tanya dan mendekatkan wajah mereka.
Wajah Wonwoo memerah saat ia bisa merasakan deru napas hangat Mingyu menerpa di wajahnya. Tangannya menekan dada Mingyu, meminta pemuda itu untuk menjauh. Bukannya menjauh, Mingyu semakin mendekat. Ia lalu menangkup lembut sisi kepala Wonwoo agar pemuda itu menatapnya.
"Mingyu. Tolong aku." Ucap Mingyu, menirukan Wonwoo, "dengar? kau butuh aku."
Wonwoo mengigit bibirnya, merasa malu dan tidak tahu harus apa.
"Kau bisa memberitahu Jihoon." Ucap Mingyu lagi, "tapi kenapa tidak padaku?"
Wonwoo dengan tergagap menjawab, "Y-ya-yang k-ku temukan hanya Ji-Jihoon."
"Kau bisa menghubungiku. Nomorku masih sama." Balas Mingyu.
Wonwoo merasa ditelanjangi oleh tatapan tajam Mingyu. Membuatnya gugup dan malu luar biasa. Tubuhnya gemetaran dan mulutnya membuka-menutup layaknya ikan koi. Dia mencoba untuk lepas dari tatapan itu yang dimana bahkan lebih susah daripada melepaskan diri dari para berandal tadi.
"Wonwoo?"
Mingyu menatap Wonwoo dalam-dalam, mencoba menelusuri pancaran mata Wonwoo yang kini sangat resah. Mingyu tahu ada yang Wonwoo sembunyikan, tapi tidak bisa menemukan apa itu. Mingyu yakin mungkin Wonwoo sebenarnya ingin menghubungi dirinya, tapi ada sesuatu yang menahan Wonwoo untuk melakukannya.
Tatapan Mingyu lalu turun dari mata Wonwoo ke bawah, ia menyadari bahwa Wonwoo saat ini dalam keadaan topless. Dengan cepat ia menyambar kemeja Wonwoo yang sudah kacau itu dan memakainya pada pemiliknya.
Mingyu mulai mengancingi kemeja Wonwoo dengan kancing yang tersisa, "Dimana blazermu?" tanya Mingyu.
"Di loker." Jawab Wonwoo.
"Kalau begitu, pakailah punyaku dulu."
Mingyu lalu mengambil blazernya yang ia simpan di tas dan memakaikannya lagi pada Wonwoo. Setelah selesai, ia mendongak dan mendapat senyuman dari Wonwoo. Mingyu mau tak mau ikut tersenyum. Rasa rindu itu kembali menyeruak dan ia membawa Wonwoo dalam pelukan erat.
.
.
^^0^^
Update :3
Written by Coffey Milk
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Days and Come Back to Me 🐶 Meanie [⏮]
Hayran KurguSequel to Seven Days and Fall in Love. Mingyu merindukannya. Mingyu ingin sekali memeluknya, menyalurkan rasa cinta dan rindu itu untuknya. Mingyu hanya ingin Wonwoo kembali menjadi miliknya. #1 coffeymilk #1 come #1 ichinisan1-3 #1 days #5 seven #6...