PART 02

147 38 33
                                    

Happy Reading Guyss🌻

Bergulung dibawah selimut yang hangat sambil menghayati peran dalam mimpinya. Peran sang pangeran yang bertemu sang pujaan hati.

Gemericik air hujan yang menimpa kota bandung kali ini terdengar bersenandung indah dengan sang angin yang membawa uapan air dari sana.

Algara Denanra Putra. Cowok yang sering disapa Alga begitu menikmati weekendnya kali ini. Bermalas malasan dengan king sizenya. Bercumbu rayu dengan guling yang ia dekap lebih erat seiring angin yang masuk ke kamarnya.

Tapi semua itu tak berlangsung lama ketika seseorang berteriak dibalik pintu kamarnya.

"AlGA BANGUN."

Suara yang setiap harinya ia dengar. Ya suara sang ibunda alga - Maura.

Alga hanya menjawab dengan deheman.

Sudah habis kesabaran Maura. Ia masuk ke kamar sang anak sulungnya itu. Melihat anaknya ia hanya bisa geleng kepala. Setiap weekend pasti tingkat kesabarannya harus tingkat tinggi. Karena utuk menghadapi anak yang satu ini tenaga yang ia keluarkan hampir mencapai puncak kesabarannya.

Ia tak tahu cara yang paling ampuh untuk membangunkan anaknya ini.

"Ada apa sih mah ?Masih pagi juga."
tanyanya setengah sadar sambil bangun dan memposisikan dirinya duduk bersandar.

What! Masih pagi katanya? Jam sebelas masih bisa dikatakan pagi. Perasaan anaknya ini punya kebiasaan yang gak tau turunan dari mana. Setahunya ia dan sang suami tidak pernah tidur seKEBO gini.

"Jam pagi itu dari jam berapa sampai jam berapa sihh?" tanyanya dengan nada menahan marah.

"Mama gak tahu? Ish ish ish." jawabnya sambil mengelengkan kepalanya.

Maura hanya melongo melihat tingkah anaknya ini.

"Alga kasi tahu ya Mah, jam pagi itu dari jam 6 sampai jam 10, Mama segitu aja gak tahu."

"Ouhh iya yah. Kamu tahu sekarang jam berapa ?" tanyanya sambil tertawa kecut.

"Baru jam — " Ia menjeda kalimatnya dan melihat jam yang terpasang di dinding kamarnya.

"Sebelas." lanjutnya sambil menyinggungkan deretan gigi putihnya.

"Apa itu yang namanya PAGI ALGARA." Maura sudah muak dengan anaknya ini.

Alga menutup telinga. Teriakan Mamanya itu bisa membuat gendang telinganya pecah.

Maura segera pergi dari kamar anak kebonya itu. Kelamaan disana bisa membuat rambut dikepalanya rontok seketika.

Alga segera masuk ke toilet yang ada dikamarnya. Ia takut kalo tiba-tiba Mamanya datang sambil membawa gayung berisikan minyak tanah. Membayangkannya membuat alga bergidig takut.

Sudahlah sekarang ia hanya mandi setelah itu sarapan. Eh jam sebelas masih bisa dikatakan sarapan gak sihh. Sudahlah memikir semua itu membuat kepalanya pusing.

***

                       

Gimana ceritanya?
Seru gak nihh ?
Ikutin aja ya..

Jangan lupa vote
Yahh ..

CreatedBy Zulfazhr

A L E S G A R A       Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang