34. Love

411 45 10
                                    

Selamat membaca..

Flashback

Anak berumur 10 tahun itu berlari dengan cepat menuju rumahnya sambil melambaikan selembar kertas ditangan mungil. Dikertas itu terdapat gambaran sebuah keluarga yanng harmonis ada sang anak, papa dan mama yang sedang berkemah ditaman lengkap dengan peralatannya juga ada nilai 100 diujung kertas tersebut nilai yang sempurna untuk sebuah lukisan.

Belum sempat anak tersebut meraih handle pintu tapi terdengar suara keras dari dalam kecemasan melandanya tapi dengan berani anak tersebut tetap membuka pintu. Andai saja waktu bisa kembali anak itu berharap tidak akan pernah membuka pintu dan memilih untuk pergi.

Keadaan rumah yang kacau, barang-barang berserakan dilantai dan orang yang biasa anak itu panggil dengan sebutan papa dan mama sedang berargumen. Saling berteriak satu sama lain sampai membuatnya takut perlahan anak itu mundur dan bersembunyi dibalik meja masih mengawasi pertengkaran kedua orangtuanya.

"baik, kalau itu yang kau inginkan, aku akan pergi dari rumah ini!" ucap sang mama

"kau pikir hanya kau yang bisa pergi, aku juga bisa!" jawab sang papa

Kedua orang dewasa itu sangat berjalan keluar dengan tergesa. Plan melihat mamanya keluar lebih dulu dan menangkap tangan sang mama

"ma" ucap Plan dengan mulut mungilnya

Walaupun tidak mengerti apa yang diributkan oleh orangtuanya tapi setidaknya Plan tau apa artinya pergi seperti saat kucing kesayangannya mati dan mamanya mengatakan jika kucingnya sudah pergi artinya itu tidak akan kembali. Plan tidak mengatakan apa-apa hanya menggelengkan kepalanya pertanda agar mamanya tidak pergi.

"lepaskan" sentak mamanya tapi Plan tetap menggeleng

"Plan..mama tidak ingin mengulangnya" Plan tetap menggeleng dengan kasar mamanya mendorong sampai terjatuh

Plan berusaha untuk berdiri mengejar sang mama tapi nihil mobilnya sudah melaju kemudian dilanjut dengan mobil sang papa yang ikut meninggalkan pekarangan rumah mereka. Plan berlari kencang sampai tersandung dan jatuh ke aspal membuat lututnya berdarah. Mobil papanya sudah tidak terlihat terduduk disana melihat lukisan yang baru ia gambar dan ingin ia pamerkan. Mengusap gambar tersebut.

Dalam keadaan mata terpejam Plan tidak merasakan apa-apa hanya bayangan masa kecil melintas dipikirannya. Air mata itu jatuh ada tangan seseorang yang mengusapnya. Ada suara keributan, mau tak mau dengan perlahan Plan membuka mata dan yang terlihat adalah ruangan yang serba putih juga bau yang menyengat

"anda dapat mendengar saya?"

"jika ia anda bisa merespon"

Plan ingin merespon laki-laki berbaju putih itu tapi seolah suaranya tertahan ditenggorokan akhirnya bersusah payah menggerakkan tangannya yang kaku kebas. Setelah itu kesadaran Plan kembali hilang.

Selang beberapa jam kemudian...

"Plan..."

Plan terusik yang namanya berkali-kali disebut, sangat berisik!

"uhm.." Plan menggerakkan tangannya dan membuka mata

"sayang kau bangun?" wanita paruh baya itu tersenyum dan hendak meraih Plan tapi Plan menggeser dirinya dan menatap tajam. Perasaan yang tidak bisa Plan tahu apa tapi yang jelas Plan tidak ingin melihat wanita itu. Plan kembali mengelak saat wanita itu memberinya minum tapi yang ada dibenak Plan adalah saat tangan itu melepas tangannya. Saat wanita itu dengan pergi meninggalkannya.

"kau harus mengisi tenggorokanmu" ucap wanita itu lagi

Plan muak!

Cak! Plan menepis dan gelas itu pecah dilantai

Plan bergegas melepaskan jarum infus ditangannya dan turun dari ranjang

"Plan..apa yang kau lakukan? Kau harus beristrahat" wanita itu menahan Plan

"menjauh dariku!" ucap Plan

"itu yang bisa kau katakan pada mamamu?" suara pintu ditutup seorang laki-laki berdiri gagah disana

"kenapa? Kau ingin aku menghormati wanita ini atau kau ingin menamparku lagi?" Plan bertanya dengan sinis tidak waktu untuk takut

"Plan..."

"aku bilang, menjauh dariku!" Plan berteriak lagi

Wanita itu sudah menangis "maafkan mama Plan, maafkan mama" ucap wanita itu terus mengulang kata-katanya

Plan melihat jelas wanita yang ada dihadapannya "maaf?" Plan mengulang kata itu "kenapa kau mengatakannya? Kau merasa bersalah? Maka teruslah merasa seperti itu!" Plan menekan setiap kata dan setelah itu Plan meninggalkan ruang tidak peduli wanita itu menghentikannya

Plan pergi ke GG untuk menenangkan diri tapi dikejutkan dengan Mean yang ada disana. Menunggu dan mengkhawatirkannya. Bolehkan perasaan Plan hangat saat ini?

"brengsek! Kau dari mana saja" Mean berteriak terlihat sangat berantakan karena orang yang dicarinya seminggu ini muncul dengan tiba-tiba hanya umpatan yang bisa ia katakan

"kau bisa memarahiku nanti sekarang aku ingin istira..." belum sempat Plan berbalik mengarah pada tempat tidur

"jangan berbalik!"

Dengan cepat Mean menahan tubuh Plan untuk tidak berbalik seperti yang ia katakan

"tidur dikasur lebih nyaman" ucap Plan menunjuk kasur dibelakangnya

"kau tidak bisa beristirahat sekarang" ucap Mean

"lepaskan aku" Plan memberontak dan mendorong Mean seorang bos yang keras kepala

"aku bilang jangan..berbalik.." terlambat Plan sudah melihat kearah kasur dan menggeleng melihat ke Mean penuh pertanyaan

"kau sedang menggoda wanita?" tanya Plan kemudian tertawa melihat apa yang ada disana sedang Mean menunduk merasa malu seperti bukan stylenya

Plan berjalan kearah tempat tidur dan duduk disana "kau yang melakukan ini semua?" Plan masih tidak percaya ada banyak mawar ditempat tidur dan jangan lupa dengan berbentuk love dengan tangannya Plan mengacau membuat tadi yang berbentuk indah menjadi berantakan

"jangan bilang..." ucap Plan penuh selidik menunjuka kearah kamar mandi dan berlari cepat tidak memberi izin pada Mean untuk menghalanginya

"tuan besar kau benar-benar licik" Plan keluar dari kamar mandi dengan mendekap tangan didada "tapi maafkan aku, aku harus mengacaukannya. Karena kau sudah memberiku izin untuk tinggal dikamar ini maka biarkan aku beristrahat sekarang dan kau bisa mengambil kamar lain untuk bermain. Jangan lupa tutup pintu dari luar" setelah mengatakan itu Plan merebahkan dirinya ditempat tidur dan memejamkan mata

"bodoh"

Setelah kata itu disusul suara pintu yang ditutup

Plan membuka matanya dan perlahan menutupnya kembali. Bertemu dialam mimpi bos. Tersenyum.

Bersambung.

MEANPLAN II KENALI AKU ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang