Jawaban Atas Doanya

187 43 9
                                    

Setelah sampai dirumah, Renita langsung masuk ke kamarnya. Ia juga tak lupa mandi dan ganti pakaian tidur kesayangannya. Setelah semuanya selesai uminya mengetuk pintu kamar Renita.

(tok ... tok ... tok ...)

"Renita sudah selesai belum nak mandinya?" tanya umi.

"Iya umi Ren sudah selesai mandi," jawab Renita dari dalam kamarnya.

"Kalau sudah selesai turun ya sayang kita makan malam bersama, mumpung abi pulang nak," ucap uminya mengajak Renita turun untuk makan malam bersama.

"Iya umi, Renita bentar lagi turun kok," ucap Renita.

"Iyaudah umi turun duluan ya sayang," ucap uminya meninggalkan kamar Renita.

Tak lama setelah uminya turun, Renita pun ikut menyusul turun guna makan malam bersama keluarganya karna memang abinya sekarang sibuk banget jadi jarang pulang ke rumah. Setelah sampai di ruang makan Renita pun menyapa abinya yang telah lama duduk disitu.

"Assalamualaikum abi," sapa Renita pada abinya.

"Waalaikumsalam nak," balas abinya.

"Abi akhir-akhir ini sibuk banget ya, sampe nggak ada waktu buat pulang ke rumah?" protes Renita pada abinya.

"Iya sayang abi minta maaf karna memang abi akhir-akhir ini ditugasin ke luar kota terus. Abi juga minta maaf saat kamu bingung milih sekolah abi nggak ada disamping kamu nak. Mau kan maafin abi?" tanya abi.

"Iya abi nggak papa kok Renita yang minta maaf karna abi jadi sibuk kerja demi bisa nyekolahin Renita dan abang," jawab Renita sambil memeluk abinya.

"Iya sayang, abang kamu belum pulang juga?" tanya abi.

"Belum abi, Ren juga nggak tau abang kemana," jawab Renita.

"Emang kamu pulang nggak bareng abang?" tanya abinya.

"Nggak abi, aku pulang bareng Ronald," jawab Renita menunduk karna memang abinya tidak memperbolehkannya pulang bareng dengan laki-laki yang bukan mahromnya.

"Kenapa bisa bareng Ronald nak?" tanya uminya sembari menaruh masakan di meja makan.

"Ronald juga daftar di SMA yang sama kaya Ren mi, terus Ronald ngajak aku mampir ke rumah makan dan cerita banyak hal setelah kami putus mi," jawab Renita jujur.

"Nak abi nggak pernah ngelarang kamu dekat sama cowok, tapi abi hanya nglarang kamu untuk berboncengan ataupun satu mobil dengan laki-laki yang bukan mahromnya," timpal abi.

"Iya abi Ren minta maaf ya, Ren juga nggak enak kalau harus nolak," jawab Renita.

"Iyaudah lah nduk tapi ingat ya jangan pernah langgar perintah abi mu lagi, karna itu semua kan demi kebaikan kamu juga tho nduk." Ucapan umi menghangatkan suasana keluarganya lagi.

"Iya umi Ren janji," jawab Renita.

"Iyaudah ayo makan sekarang, sudah pada lapar kan?" tanya umi pada keduanya.

"Nggak nunggu abang pulang dulu mi?" tanya abi pada uminya Renita.

"Oh iya abang belum pulang ya? tanya umi." 

"Ren kamu tau abang kemana nggak?" lanjut umi tanya pada Renita.

"Nggak tau umi, apa Ren telpon abang aja biar cepet pulang," jawab Renita.

"Iyaudah sana telpon abang kamu, biar masakannya umi angetin lagi," ucap umi.

"Iya sana Ren telpon abang kamu," perintah abi.

"Iya abi, umi. Ren telpon abang dulu ya," pamit Renita menjauh dari ruang makan.

Renita kembali ke kamar untuk mengambil handphone miliknya guna menelpon abangnya. Renita mencari nomor abangnya dikontak, setelah ketemu Renita langsung memanggilnya. Namun yang terdengar hanyalah nada dering dan abangnya pun tak kunjung mengangkatnya. Renita mengulanginya lagi dan alkhamdulillah abangnya mengangkat telponnya.

Teman Sampai Halal? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang