Selamat malam...hepi reding...
Walaupun harus menempuh perjalanan jauh Plan memilih untuk tinggal di GG karena itu membuatnya merasa tenang tidak memiliki tekanan batin yang harus bertemu dengan orang tanpa ingin dilihatnya. Lagi pula orang tersebut tidak pernah ada untuknya. Hadir saat-saat ia membutuhkan.
Karena kepergian orang tersebut menjadi luka mendarah daging pada bagian tubuhnya.
Plan akan berangkat lebih pagi setelah memberitahu Mean dan ia diizinkan untuk mengendari mobil dari GG pergi menjemput Mean kerumah dan ke kantor bersama dan hari ini Mean seperti biasa sikap yang akan sulit ditebak, mood yang mudah berubah tanpa sarapan mereka pergi begitu saja.
"City Hall"
"hm..kau bicara padaku?" Plan sedang menyetir tanpa tau apa yang dimaksud Mean sampai mereka melewati tikungan
"aku bilang pergi ke City Hall dan sekarang terlambat" Mean mengatakan penuh tekanan dan melihat jam ditangannya
"bahkan ini baru setengah delapan" Plan tidak mau disalahkan karena Mean mengatakannya secara mendadak
Mean tidak mengatakan apa-apa setelah mereka tiba dan Planpun tidak mau lebih dulu berbicara sampai mereka disebuah ruangan private room seperti biasa untuk bertemu client terlebih dahulu sarapan bersama hal yang baru diketahui Plan adalah Mean bertemu client yang berasal dari Amerika
Plan terkejut menatap Mean yang terus berjalan
("salam kenal Mr. Cuthbert") Mean dengan ramah bersalaman dengan Mr. Cuthbert begitupun pria itu menyambut tangan Mean
("maaf, sedikit terlambat") Mean menggeleng merasa sedikit bersalah pada clientnya untuk bertemu pertama kali memberikan kesan yang buruk
("tidak. Semua baik-baik saja") jawab Mr. Cuthbert
("dan...") Mr. Cuthbert melirik kearah Plan
Plan tidak peduli dan pergi Mean menepis tangan ketika Mean menghentikannya dan pergi begitu saja tapi Mean keras kepala pergi mengejar Plan
"apa yang salah?" Mean menghentikan Plan membanting tubuh itu tidak peduli Plan mengaduh
"tidak ada" jawab Plan pendek
"pergi" satu kata dari Mean tapi Plan tetap memilih untuk diam
"ini kejutan! Kau ingin mengadakan pameran dan Mr. Cuthbert yang akan menjadi sponsornya. Sial, kenapa aku harus berdebat" setelah mengatakan itu Mean meninggalkan Plan yang menatap punggung dalam penuh kebimbangan. Pameran? Mean memberinya kejutan.
Plan dilema apa yang harus dilakukan tapi akhirnya memilih untuk pergi setelah mencerna apa yang dikatakan Mean karena semua untuk dirinya.
"ini Plan kepala penyelenggara pameran mendatang dan Plan ini Mr. Cuthbert yang akan mensponsori acara" Mean secara formal memperkenalkan mereka Plan menjawab dengan anggukan tidak memberi wai (salam) Plan bersikap diam dan dingin hanya mendengarkan Mean dan juga Mr. Cuthbert berbicara.
"kau tidak bisa menghargai ketulusan orang lain" ucap Mean datar meninggalkan Plan di City Hall
Tadi Mean berulang kali meminta maaf atas sikap acuh Plan pada Mr. Cuthbert dan untung Mr. Cuthbert memahami situasi Mean tidak habis fikir bagaimana Plan bersikap tidak semestinya padahal ini adalah hal yang paling diimpikannya dan jujur saja selama ini Mean mengurus dan mencari banyak cara untuk bisa bertemu Mr. Cuthbert agar mau mensponsori acara tersebut.
"apa yang kau fikirkan Plan?" gumam Mean sendiri mengemudi ke GG
"Plan disini?" Mean bertanya pada P Un. Kini Mean bisa sesuka hati datang ke GG, kekuasaan penuh.
P Un menunjuk dan Mean paham.
Plan berbalik dari setelah mendengar pintu tertutup "kau datang" Plan menyusul mengambil tempat duduk didepan Mean "aku sudah lebih banyak berfikir tentang apa yang kau ucapkan tadi. Terimakasih tapi saat ini aku sedang tidak ingin melakukan apapun, aku sangat menyesal. Maaf" Plan mengatakan itu dengan pelan mengingat bagaimana mamanya yang juga minta maaf sudah meninggalkannya
"jika kau menyesal maka teruslah merasa seperti itu"
Bam!! Seperti senjata makan tuan hal yang sama juga dikatakan Plan pada mamanya apa saat ini Mean juga merasa sakit seperti yang ia rasakan tapi tidak mungkin laki-laki keras kepala dihadapannya seperti itu memiliki hati yang lemah.
"kau salah, aku sangat menghargai apa yang kau lakukan"
"tidak seperti yang kau katakan" perkataan dan perbuatan Plan yang tidak singkron
"maafkan aku" ucap Plan pelan
"Plan...apa kau benar-benar bodoh atau kau hanya berpura-pura tidak tahu. Aku melakukan semua ini untukmu. Aku memberimu kontrak hanya untuk menahan agar kau tidak pergi agar kau tetap berada disisiku. Aku menjadi investor GG dan menyewa kamar ini untukmu agar kau merasa bahwa ada rumah yang bisa kau tinggali dan aku memukulmu waktu dikantor polisi bukan karena kau menggunakan Chiba tapi lebih dari itu! Aku merasa marah kau masih mengharapkan pria lain padahal ada aku disisimu. Aku marah kau hanya menganggapku bos, kau menganggapku seorang teman. Kenapa aku tidak lebih dari batasan itu?!"
Mean menarik nafas, matanya mulai merah menatap Plan
"dan seperti orang gila aku masih ingin mengabulkan keinginanmu untuk pameran. Kau tahu aku sudah pergi keluar negeri untuk bertemu Mr. Cuthbert tapi aku tidak bertemu dengannya disana saat kembali aku mendapat kabar kau menghilang. Kau tahu seberapa putus asanya aku? Aku kehilangan akal! Kemudian harapan itu kembali, kau ada disini dan Mr. Cuthbert tertarik untuk bergabung"
"dan apa yang kau lakukan dengan Mr. Cuthbert? Itu yang kau maksud menghargai? Kau payah! Kau tidak bisa menghargai siapapun! Dan harus kau ingat aku melakukan semua itu hanya untukmu!"
Mean tidak menunggu Plan untuk menjawab langsung pergi meninggalkan Plan yang terdiam.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
MEANPLAN II KENALI AKU ✅
Fanfiction#8 MEANPLAN 16/02/20 'tak kenal maka tak sayang' Perjalanan hidup tidak selalu manis. Kebahagiaan Meanplan renggang begitu saja saat seseorang dari masalalu kembali dan menawarkan kebahagian lain. Ketika rahasia satu persatu terungkap. Apa pilihan y...