second.

85 8 5
                                    

Happy Reading guys..
jangan lupa vote sama commentnya ya
🤗💕
•••

"Mau?" tawar Anella sambil menyodorkan minuman pada lelaki didepannya, dengan sedikit kesal karena tak kunjung direspon ia pun bertanya lagi.

"Mau ga?" kini ia beralih duduk disamping lelaki itu seraya menyodorkan minuman yang ia tawarkan.

Tanpa berniat menjawab pertanyaannya si empu langsung menerima dan membuka minuman itu, pergerakan yang cukup terbilang tiba-tiba tersebut mampu mengejutkannya.

"Thanks." ucap lelaki itu sambil meneguk minuman tadi.
Ia hanya manggut-manggut saja sebagai jawabannya.

"Anella."

"Zidan."

Lalu keduanya saling bungkam, canggung. Dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Baru?" Tanya Zidan memecah keheningan diantaranya, yang ditanya pun bingung.

"Ha? Apanya yang baru? Minum? Iya baru tadi abis beli di warung depan." jawabnya cengo.

Lelaki itu hanya terkekeh kecil, lucu, batinnya.

"Bukan minumnya, lo." Ujarnya tersenyum simpul karena melihat wajah Anella yang bingung.

"Gue?" tanya Anella balik sambil menunjuk dirinya sendiri, "Baru?" lanjutnya bingung.

"Ohhh,, iya iya gue pindahan." jawabnya tak berdosa.

"Pindahan mana?" tanya Zidan lagi.

"Jakarta." jawabnya singkat padat jelas.

"Anak ibu kota dong berarti." timpal Zidan mencairkan suasana.

"Haha, ya bukanlah gue kan anak emak gue, yakali gue anak ibu kota." Ujar Anella receh.

"Yakan bukan gitu maksud gue, cantik." timpal Zidan sambil tersenyum simpul.

"Haha iyaiya gue tau kok maksud lo." jawab Anella sambil mengadahkan kepalanya melihat bintang bintang.

"Sekolah mana?" tanya Zidan mampu mengalihkan pandangan si empu.

"Di-"

"Jangan dikasi tau." potongnya cepat.

"Hm?" jawab Anella, "Kenapa? kok jangan dikasi tau?" lanjutnya bingung

"Yaa.. gapapa." jawab Zidan menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal,
"Biar surprise aja." lanjutnya.

Anella menaikkan sebelah alisnya, lagi lola dia tuh gaess..

"Ya.. liat aja besok, klo kita satu sekolah ya kita bakal ketemu disekolah besok." ujar Zidan.

"Kalau ga satu sekolah?" tanya Anella.

"Kita ketemuan disini besok." tungkasnya,

"Eh-" ujar Anella namun terpotong karna ada yang menelponnya,
"Sebentar ya." ijinnya sambil menjauh dari situ.

Zidan hanya manggut-manggut saja. Samar-samar ia dengar Anella sedang menelpon dengan adeknya mungkin, pikirnya.

Sedangkan Anella sedang menerima telpon dari Lara.

"Halo, kenapa dek?"

"Lo dimana, kak?"

"Taman."

"Disuruh mama pulang sekarang."

"Ya, otw."

Ia langsung mematikan telpon secara sepihak dari adeknya.

ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang