1.

5.6K 469 8
                                    

" Kak Amar? Kok gak masuk kak?" Tanya Haechan padaku yang tengah duduk di teras depan rumah.

" Sejuk disini Chan, kamu baru pulang?" Tanyaku, Haechan masih mengenakan seragam sekolahnya. Entah kenapa seragam itu membuatnya terlihat lebih manis, tapi mau pakai apapun Haechan memang manis.

" Iya kak, habis ada les buat persiapan Ujian Akhir. Mas Dery kemana? Kok kak Amar ditinggal sendiri." Haechan yang semula hanya berdiri di samping kursi yang ada di teras, mendudukkan dirinya tepat dihadapanku.

" Jemput Reni, katanya sopirnya sakit makanya minta di jemput sama Dery."

" Ohhh." Haechan mengerucutkan bibirnya, terlihat begitu menggemaskan. Ah andai saja... Stop it Mark!

" Aku masuk dulu gak apa - apa kan kak? Gerah ini mau mandi sekalian ganti baju."

" Iya gak apa - apa, sekalian makan kayanya kamu belum sempet makan."

" Tau aja kak Amar kalau aku belum makan." Ucap Haechan mengerling, astaga jantungku.

Haechan pun masuk ke rumah setelahnya, meninggalkan aku dengan debaran tak teratur pada jantungku yang jelas - jelas sehat.

💚💚💚

Hendery datang bersama kekasihnya, Reni. Kadang aku iri melihat mereka, kapan aku bisa dipeluk dan memanjain Haechan? Hah! Salahkan saja aku yang terlalu pengecut untuk bilang kalau aku menginginkan Haechan.

" Ngelamun aja, nih makan daripada kesurupan lihat orang pacaran." Haechan mengejutkanku dengan menempelkan piring berisi pisang goreng ke pipiku.

" Hehe, gak ngelamun sebenarnya cuma lagi mikir aja. Makasih pisang gorengnya!" Ucapku menerima piring itu dan meletakkannya di meja depanku.

" Tugasnya emang udah selesai kak?" Tanya Haechan setelah duduk di sampingku, membolak - balik kertas yang tadi aku kerjakan bersama Hendery.

" Emm, besok bisa dikumpulin." Aku pun memasukkan satu per satu perkerjaanku yang sedari tadi sudah selesai namun masih berserakan di meja.

" Kak?" Aku pun menoleh, memperhatikan Haechan yang menunduk sambil menggigit bibir bawahnya. Kenapa mendadak dia jadi malu - malu gitu?

" Besok sabtu malam, mau jalan gak sama aku." Aku mengedipkan mataku berkali kali, mencoba memproses ucapan Haechan yang mampu membuat jantungku berdetak lebih cepat.

" Kalau kak Amar gak mau juga - "

" Oke, jam 7 aku jemput kamu." Aku tak mau mensia - siakan kesempatan jalan sama kamu Chan.









Tbc

Hihi malah update ini bukannya LGK, mohon maaf ya teman! Diusahakan LGK secepatnya.

Otak lagi buntu gara - gara mecima

Maaf juga bahasa berantakan, aku bukan anak sastra 😭

Genggam ⚠️ Markhyuck GS ⚠️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang