05•Pulang Bareng

133 10 10
                                    

Butuh penyemangat😭
Vote walau cuma 1 tapi sangat berharga buat aku... ditunggu ya votmennya, selamat membaca :)

Dipukul!


Bel pulang sekolah berbunyi. Bunyi inilah paling ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa SMA Perjuangan, seketika parkiran pun tampak dipenuhi oleh mereka berbondong-bondong menuju gerbang, entah itu akan langsung pulang ke rumah, nongkrong kece di warung, kafe atupun mall. Yang jelas bagi mereka sekarang keluar dulu dari area sekolah.

Berbeda dengan Nata. Ia tidak mau ikut-ikutan langsung pulang. Gadis itu masih setia berdiri di taman sekolah sendirian, akan bergegas pulang sampai keadaan itu stabil. Nata benar-benar melakukan hukuman yang diberikan Bu Yus tadi.

Jujur rasanya badan Nata sangat cape, baru saja kembali sekolah sudah kena hukuman, sangat miris! Guru Fisika itu sangat-sangat tak manusiawi. Percayalah, Yus memberikan hukuman bukan kemauan dirinya sendiri, tanpa sepangetahuan orang lain pasti semua itu suruhan. Sayangnya Nata bisa menebak itu, siapalagi yang menyuruhnya kalau bukan mamanya, ketahuan dari kedatangannya Manda ke sekolah ini. Manda pikir Nata akan jera begitu saja? Sepertinya tidak akan!

Clana Toto Kendy mereka sama sekali tidak ikut membantu membersihkan taman, katanya sih enggan untuk bolos dipelajaran, biasalah. Cowok yang mengajukan diri untuk membatu? Evano hanya sekedar bicara, dia kembali ke kantin untuk menikmati traktiran dari temannya.

"Cape Nat?" Tanya Toto dari belakang. Nata yang sedang berdiri tegap dekat pohon tak begitu besar pun membalikan badan. Toto dan Clana berjalan ke arahnya.

"Mayanlah" jawab Nata sembari mendaratkan pantatnya di kursi taman.

"Udah beres ya, nyampunya?" Clana pun ikut duduk.

"Udah"

"Maaf gak bisa bantu" ucap Clana sedikit tak enak dengan temannya. Ia malah santai-santai saja ikut pelajaran di kelas sedangkan temannya harus bercucuran keringat menjalankan hukuman.

"Iya, gak apa-apa" balas Nata tak masalah, "ko belum pada pulang?!"

"Yakali pulang tanpa lo. Kita main dulu yuk ke kafe! gue kangen tau sama lo" ajak Clana. Mungkin dengan mengajaknya ke kafe Nata akan sedikit mulai berbicara dan terbuka lagi, dia sudah tidak sabar ingin mendengarkan cerita dari Nata tentang kejadian yang menyebabkannya pergi dari rumah.

"Gak untuk saat ini Cla, mungkin besok. Soalnya gue harus langsung pulang" jelas Nata, ucapannya mulai panjang dan mencair lagi pada Clana.

"Lo jangan jutek-jutek sama gue ya" ucap Clana sedikit ngaur dari topik pembicaraan.

"Jutek.. jutek apa dah?" Tanya Toto.

"Iyaa jutek. Kayak tadi pagi... Nata jutek parah ke gue To, dia kayak gak anggep gue sahabatnya lagi" adu Clana karena tak terima tadi pagi berasa didiemin oleh Nata dan respond dari Nata sangat bernada tak bersahabat.

Seharusnya Clana ngerti Nata begitu karena moodnya belum semula membaik. Yang jadi permasalahan Clana adalah di sini tidak tahu jelas alasan perginya Nata saat itu.

"Jangan bawa hati gitu Cla" lontar Toto yang sudah mengetahui bertapa lembut dan agak sensitifnya hati seorang Clana.

"Ish Toto mah, gue kan-"

"Maaf ya Cla, gue belum bisa cerita semuanya." Kadang-kadang perkataan Nata akan berubah menjadi setenang dan selembut mungkin jika berbicara dengan Clana. Clana yang memiliki keperibadian lembut serta penyabar bak ibu peri sangat cocok menjadi sahabatnya yang beperibadiannya bertolak belakang.

Setelah keheningan beberapa detik Toto meminta Nata agar duduknya lebih mepet ke samping supaya memberi cela untuk dirinya duduk di tengah-tengah. Tentu modus, maunya duduk diapit oleh kedua cewek cantik itu.

NATARO HITAM PUTIH [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang