2 - Audisi

1.9K 97 11
                                    

Now playing :
NUCA - COBALAH MENGERTI (INDONESIA MENCARI BAKAT, 2014)

Siap baca Angkasa dan Senja?

SELAMAT MEMBACA ANGKASA dan SENJA💫

***

Kadang mereka gak pernah ngerti apa mau kita. Begitupun kita, sulit memberikan kata yang tepat untuk mendeskripsikan apa mau kita.

 Begitupun kita, sulit memberikan kata yang tepat untuk mendeskripsikan apa mau kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Nuca pada masanya.]

***

Selepas mandi, Nuca duduk di hadapan Mama, Papa, Axell dan Putri. Kebetulan Drea, adiknya Nuca, juga sedang berada disana. Ia tengah bermain boneka barbie di dalam dunianya.

Fokus Nuca terpecah. Antara mendengarkan nasihat dan saran dari Mama, Papa, Axell dan Putri atau meladeni adiknya Drea yang merengek untuk bermain bersama.

"Nuca, kamu denger apa yang Papa sampaikan?" Ujar Papanya.

Nuca langsung mengalihkan pandangannya kearah Papa. Sedari tadi Drea terus menarik pipi Nuca untuk memperhatikan kearahnya.

Papanya meminta Mamanya untuk membawa Drea masuk ke dalam kamar agar tidak mengganggu kakaknya -Nuca. Mamanya langsung membopong Drea dan membawa seluruh mainannya ke dalam kamarnya.

Nuca diam. Ia seperti hendak diinterogasi kasus pembunuhan. Nuca duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan Papa, Axell dan Putri.

"Nuca, serius mau ikutan audisinya? Kalau kamu gak serius gak akan papa daftarin." Ujar papanya. "Percuma daftar kalo kamu gak punya ambisi untuk berkompetisi."

Nuca masih saja diam. Ia tahu papanya tidak memaksa dirinya untuk ikut audisi ini. Ini murni keinginan dirinya. Tapi, untuk bisa konsisten terhadap satu pilihan itu sering menyulitkan.

"Nuc.. tau gak? Dulu mas Axell itu sukanya main basket, lho. Tapi, papa coba saranin buat mas nge-gym. Biar mas bisa masuk Akpol nantinya. Trus papa juga saranin mas jadi drummer, karena ngelihat hobi mas juga." Ujar Axell tiba-tiba.

"Iya, Nuca tahu. Tapi, Nuca sendiri baru hobi nyanyi, mas. Belum mau serius untuk jadi penyanyi." Jawab Nuca.

"Yaudah, Nuca kapan mau seriusnya kalo sekarang belum ada niatan apa-apa. Innamal 'amalu bin niyat, Nuc." Jelas Putri yang sedari tadi hanya mendengarkan.

Irreplaceable, You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang