7 - Lost Contact

1.4K 107 58
                                    

Now Playing : Lyodra - Dear Dream

Maafin banget ya aku ngaret terus. Aku tetep berusaha kasih kalian yang terbaik kok.

Dibacanya pelan-pelan, yah.

SELAMAT MEMBACA ANGKASA dan SENJA☄

***

Yang lebih menyakitkan dari perpisahan dan tidak bertemu adalah hilang komunikasi. Seperti, kamu enggan berhubungan dengan aku lagi.

***

Setelah berpamitan, Lyodra masih ingin menggenggam tangan Nuca. Ia malah mengguncangkan tangan Nuca seperti ayunan. Belum rela kalau harus berpisah sekarang.

"Besok senin nonton aku kan?" Tanya Nuca pada Lyodra.

"Ya, tapi aku gak janji. Doain aja bisa kesini nonton kak Nuca." Balas Lyodra.

Nuca mengangguk, tandanya ia meng-iya-kan ucapan Lyodra barusan. Dari arah belakang, mama dan papa Lyodra datang sambil membincangkan sesuatu.

"Tiketnya udah kan, pah?" Tanya mama Lyodra saat sudah tiba di hadapan Nuca dan Lyodra.

Papanya hanya mengangguk lalu melemparkan senyum kepada Nuca. "Semangat ya, Nuca. Semoga tetep bisa lolos ke tahap selanjutnya. Inget! Harus sering latihan vokal."

Nuca balas tersenyum. "Iya, om. Terima kasih.". Nuca menjeda ucapannya, "Lyodra mau langsung pulang ke Medan? Kenapa gak disini dulu aja?"

Papanya tidak menjawab pertanyaan Nuca. "Nanti kalau sudah SMP, kita ketemu lagi."

"Ola gak jadi masuk SMP solo?"

"Doain aja ya, kak Nuc. Nanti aku kabarin lagi. Maaf ya, kalo Ola sering ngerepotin kak Nuca."

Samar-samar suara Lyodra kian menjauh, seakan-akan Lyodra ditarik paksa dari rengkuhannya. Seketika bayangnya sudah tidak berwujud. Sekarang, Nuca berdiri sendiri.

Ada sedikit rasa tidak rela jika harus berpisah.

Langit bertambah gelap, padahal baru saja Nuca merasakan pagi menyambut. Senja tidak hadir kala itu, karena senja yang dinantikan Angkasa pergi.

Pikiran Nuca berkecamuk. Kepalanya terasa berat. Terlintas klip sebuah peristiwa dimana Nuca bertemu lagi dengan Lyodra, namun tidak jelas bayangnya. Nuca sulit mengingatnya.

Suara-suara itu memenuhi isi kepala Nuca. Terdengar memekakkan telinga. Nuca berusaha tidak peduli, tapi suara itu tetap memaksa Nuca untuk mendengarkannya.

"Kak.. NUCAA!"

Nuca mengenal suara itu. Cahaya hitam perlahan menelannya. Menyisakan setitik tanya, kemana perginya senja?

***

Di kamar Nuca, 2016.

Tubuh Nuca terguncang hebat diatas ranjangnya. Ia langsung membuka kedua matanya lebar-lebar. Menyadarkan segala keterkejutannya karena mimpinya barusan. Napasnya terengah.

Irreplaceable, You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang