02. Kepaksa Nikah

8.8K 573 29
                                    

Rei ga paham sama jalan pikiran kakaknya. Bisa-bisanya Fei jadiin Rei tumbal di hari pernikahannya sama Ziyan. Bodohnya Rei tetap menyetujui kemauan Fei dan sekarang gantian Rei yang di makeup sama tukang salon sewaan Fei.

Sebelum duduk manis saat di makeup, Rei minta Fei jujur sama Ibu dan jelasin semuanya agar Ibu ga benci sama Fei atau Rei karena ketauan bohongin beliau.

Ibu sekarang sudah berada di kamar Fei. Beliau menangis memukul Fei dan mengatakan bahwa Ibu kecewa sama keputusan anaknya.

"Fei!!!! Kamu mau buat malu Ibu? Pak penghulu dan para tamu sudah datang nak! Ibu kecewa sama kamu!" Ibu terus menangis sesegukan.

"Bu... Fei juga pengen bahagia, Fei ga cinta sama Ziyan bu. Fei belum siap menikah!"

"Sampai kapan kamu siap? Umur mu sudah 26 tahun Fei. Lagipula Ziyan sudah mapan dan dia tidak akan membuat mu kesusahan! Hiks :("

"Tapi bu, aku beneran belum siap menikah! Karir ku sedang bagus-bagusnya. Aku sekarang sudah diangkat menjadi manager dikantor ku bu. Kalau aku menikah, semua karir ku akan hancur"

"Pikiran macam apa itu? Kamu ga bisa selalu memikirkan karir, karir, dan karir mu! Rezeki sudah ada yang mengatur dan menikah adalah pilihan terbaik untuk masa depan! Ibu bukannya melarangmu mengejar karir, tapi ibu memikirkan masa depanmu!"
Ibu benar-benar emosi memghadapi tingkah anak perempuannya.

Bagaimanapun, umur Fei sudah matang untuk membina rumah tangga. Tapi Fei masih saja ingin mengejar karirnya yang gak tau sampai kapan ujungnya.

"Bu.. Sudah ya, Ibu jangan nangis lagi. Kak Fei tidak mencintai kak Ziyan. Kalau dipaksakan nanti yang ada malah mereka berantem terus" Rei memuluk Ibunya agar berhenti menangis dan merelakan Kak Fei untuk membatalkan pernikahan.

"Rei akan menggantikan Fei sebagai calon istrinya Ziyan, bu! Jadi Rei harus segera dirias dan berganti pakaian" Fei dengan santai duduk dan menghapus makeupnya

"HAH? Gila kamu Fei! Kamu jadiin adik mu sebagai calon istri Ziyan? Adik mu itu laki-laki dan Ziyan juga laki-laki! Gimana kata orang nanti? Ibu ga tau harus ngomong apa sama kamu!"

"Sudah bu, dari pada acaranya dibatalkan dan malah bikin malu? Rei gapapa bu"
Rei menggenggam jemari Ibunya menyalurkan rasa nyama agar sang Ibu mereda emosinya

"Rei apa yang kamu pikirkan nak? Kamu itu laki-laki, ga usah kamu nurutin maunya kakak mu yang sudah tak waras ini! Lagipula kamu masih sekolah! Tahun depan kamu naik kelas 3 SMA dan harus mempersiapkan ujianmu nak!"

"Sudah bu, kalau Ibu kelamaan disini. Nanti pak penghulu keburu pergi dan malah tambah kacau kan?"

Fei benar-benar ga punya hati!

Tok Tok Tok...

Ketukan pintu membuat Ibu dan kedua anaknya terkejud.

"Siapa?" Rei membuka pintu dan yang mengetuk pintu adalah Ibunya Ziyan.

"Jeng Santi... pak penghulunya sudah menunggu cukup lama, apa Fei sudah selesai dirias?"
Ibu Ziyan masuk dan berbicara kepada Ibu Fei.

Fei malah ngumpet disamping lemari, Ia belum siap ketemu calon mertuanya dengan keadaan sudah menghapus makeup.

"Maaf Jeng Mira.. hm.. gimana ya?"
Ibu Fei bingung harus darimana menjelaskan soal anaknya yang tak mau menikah dengan Ziyan.

"Gimana? Maksudnya? Ada apa sih Jeng? Kok kamu kaya habis nangis?"

"Rei... kakak mu kemana? Kok cuma berdua sama Ibu mu?"

"Uhm.." Rei gugup tak bisa menjawab dan memilin ujung bajunya.

"Kalian berdua kenapa si? Kok sepertinya aneh? Kenapa jeng?"

"Anak ku, Fei tidak mau dinikahkan dengan Ziyan, Jeng Mira.. Aku minta maaf atas kesalahan anakku"

"Ya Tuhan, tapi semuanya sudah dipersiapkan dan tak mungkin kita membatalkan ini kan?"

"Aku benar-benar menyesali ini semua.. tapi kalau Jeng Mira bersedia. Rei akan menggantikan kakaknya sebagai calon menantu mu, Jeng? Bagaimana?"
Ibu Fei tersenyum canggung dan mencoba bernego dengan calon besannya.

"Aku tak tau harus berkata apa! Tapi Jeng Santi tau kan, Rei itu laki-laki dan anak ku pun lelaki, Jeng San ga salah?"
Ibu Ziyan melirik Rei yang sedari tadi menundukan kepalanya meresa bersalah atas kelakuan kakaknya.

"Uhm, tente Mira... uhm.. kaa.. kalau tante tidak setuju, tidak apa-apa tante. Ibu ku hanya memberikan jalan keluar agar pestanya tidak gagal. Tante jangan marah sama Ibu ya."

"Rei.. tante Mira ga marah sama Ibu mu. Tante cuma kaget, dan lagi kalau orang-orang tau itu bukan Fei melainkan Rei, bagaimana?"

"Sekarang, jeng Mira setuju ga kalau Rei yang menggantikan Fei? Soal ketauan atau tidak urusan nanti. Kita bisa membuat Rei tak diketahui oleh orang-orang"

"Uhm. Ya, baiklah.. aku setuju saja, Jeng San. Semoga Ziyan tidak pingsan melihat Rei yang menjadi Istrinya. Haha" Gantian Ibu Ziyan yang tertawa garing.

●●●

18/02/2020

Kepaksa Nikah! [BXB - TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang