Ketika Zombie Menyerbu Korea
Pada saat mau menonton film Train To Busan agak sedikit ragu-ragu karena masuk dalam kategori horror. Film horror Korea kadang sedikit aneh dan jalan ceritanya agak membingungkan. Tetapi setelah mulai menonton filmnya, ada rasa terkejut di dalam hati sanubari yang paling dalam. Alur ceritanya ternyata bagus dan pemerannya juga mengeksekusi karakter yang diberikan dengan baik. Intensitas film terjaga dengan sempurna. Tidak ada rasa kebosanan yang tumbuh dan merayap selama menonton film ini.
Tema yang diangkat sebenarnya bukan tema baru, yaitu mengenai virus zombie. Banyak sekali film Hollywood yang sudah mengangkat tema ini sejak meledaknya film ‘Resident Evil’, diikuti kesuksesan film zombie buatan Inggris ’28 Days Later’. Ternyata dari sekian banyak film zombie, Sang-ho Yeon sang sutradara dan penulis cerita berhasil menemukan alur cerita baru yang belum pernah diangkat ke layar lebar. Ditambah lagi, Sang-ho Yeon berhasil mengeksekusi naskah dengan baik sekali, didukung dengan aktor dan artis yang mendalami perannya dengan baik. Walaupun, saya belum pernah melihat para pemeran dalam film ini sebelumnya, kecuali Yoo Gong (karakter Seok Woo) satu-satunya wajah yang sudah tidak asing bagi saya karena cukup banyak filmnya telah beredar.
Awal cerita sudah dibuka dengan adegan yang bagus. Ada seorang pengantar barang dengan mobil pick-up yang terburu-buru karena terlambat mengantar kiriman. Pada saat telepon genggamnya berbunyi, dia mengalihkan pandangannya untuk mengambil telepon. Tidak sadar, gubrakk.. dia telah menabrak sesuatu. Diapun berhenti dan melihat apa yang dia tabrak. Ternyata hanya seekor rusa, diapun meninggalkan rusa yang telah meninggal dunia tersebut di tengah jalan. Tidak lama kemudian, sang rusa mulai bergerak dan mulai berdiri dengan susah payah. Kamera mulai bermain zoom dan terlihat mata sang rusa berwarna putih. Adegan yang sangat bagus karena belum pernah dipakai di film zombie lainnya.
Film ini bercerita mengenai seorang laki-laki Korea (ya eyalah.. namanya juga film Korea) bernama Seok Woo bersama anaknya Soo-an. Mereka berencana pergi ke Busan menemui ibunya Soo-an dengan menggunakan kereta cepat. Memang kurang pilihan kalau hidup di Korea. Mau memilih kereta lambat tapi tidak tersedia, yang ada cuma kereta cepat.
Pada malam mereka dalam perjalanan ke stasiun, telah terjadi kekacauan di tengah kota dengan banyaknya sirine polisi dan ambulan. Tetapi mereka tidak tahu apa yang terjadi. Pada saat berada dalam kereta, mereka juga tidak menyadari bahwa virus zombie telah menyebar di area stasiun. Untungnya, kereta sudah menutup pintu dan siap untuk berangkat.
Tanpa diketahui para penumpang, ada seorang wanita yang masuk ke kereta dan masuk ke toilet. Kakinya terluka digigit zombie. Dia berusaha membersihkan lukanya. Tapi dia mulai kejang-kejang dan akhirnya terjatuh keluar dari toilet. Pramugari menemukan dia berada di lantai dan berusaha membantu. Tentu saja digigit. Lucunya, pramugari masih kuat berdiri dan berlari ke dalam salah satu gerbong dengan zombie di punggungnya. Penumpang lain yang melihat bingung karena ada acara gendong-gendongan di dalam kereta. Disitulah mulai terjadi kepanikan di dalam kereta, satu per satu yang kena gigitan berubah menjadi zombie.
Zombie di film ini bukan zombie seperti di ‘Resident Evil’, tetapi seperti yang di ‘World War Z’. Geraknya cepat, agresif dan bisa lari. Tidak membutuhkan waktu lama, dua gerbong habis dilahap dan jumlah zombie pun menjadi bertambah. Semua penumpang yang masih manusia berlarian untuk menyelamatkan diri dan akhirnya berada dalam gerbong yang aman. Mereka berhasil mengunci pintu gerbong. Untungnya zombie walaupun cepat, tapi tidak punya otak untuk membuka pintu gerbong.
Kesedihanpun dibangun oleh sang sutradara. Melihat wajah para penumpang yang terkejut. Di saat itu juga, Seok woo menelpon ibunya, dan terdengar ibunya berbicara dengan terputus-putus. Terdengar sekali sang ibu telah kena gigitan zombie, tinggal menunggu waktu sebelum berubah wujud. Sang ibu memberikan nasehat kepada anaknya walaupun dalam keadaan sekarat. Tidak lama terdengar suara masinis yang mengumumkan bahwa kereta akan berhenti di stasiun Daejeon dan menjadi perhentian terakhir. Pada saat kereta berhenti, sang masinis tidak mengetahui apa yang terjadi, dia terlihat kaget dengan wajah Korea yang lucu melihat zombie bergerombol di dalam satu gerbong. Para penumpang yang masih selamat, mulai turun dari kereta dan berjalan menuju stasiun. Pada saat akan menuju pintu keluar, mereka langsung disambut oleh zombie yang jumlahnya ratusan. Para penumpang yang sudah senang karena selamat dari kereta dan akan keluar dari stasiun, langsung berhamburan balik kucing ke dalam stasiun. Disini terlihat sepasang suami istri di mana sang suami berusaha untuk melindungi istrinya yang sedang hamil dari serangan zombie.
Penumpang yang selamat semakin sedikit. Mereka berlari ketakutan kembali ke dalam kereta untuk melanjutkan perjalanan ke Busan. Menurut info, Busan masih aman. Masalahpun mulai terbentuk kembali, Seok Woo terpisah dengan sang anak, begitu pula seorang suami terpisah dengan istrinya yang hamil, dan seorang mahasiswa terpisah dari pacarnya. Mereka terpisah banyak gerbong, dan gerbong yang penuh zombie berposisi di antara mereka. Mereka harus melawan zombie bila ingin kembali ke orang yang mereka cintai. Bisakah mereka berhasil? Berapa orang yang berhasil? Kita simpan jawabannya untuk menghormati yang belum menonton film ini.
Dengan keadaan kritis di mana banyak zombie di mana-mana, membuat para penumpang panik dan menunjukkan sifat keegoisan dari seekor, maaf salah ketik, seorang manusia. Dalam film ini ditunjukkan sifat egois dan sifat kepahlawanan dari para penumpang.
Ada adegan yang cukup mengharukan. Pada saat penumpang panik dan menuduh sekelompok penumpang yang lain telah terinfeksi, mereka memaksa beberapa penumpang tersebut untuk masuk ke gerbong terakhir. Dan mereka mengikatnya dengan kain agar tidak bisa dibuka. Padahal mereka tidak terkena gigitan zombie, hanya karena ada provokasi dari seorang penumpang. Dalam situasi tersebut, terlihat seorang wanita yang sedang bersedih karena saudara perempuannya telah menjadi zombie. Dia melihat dengan pandangan kosong terhadap para penumpang yang tidak ada bedanya dengan zombie. Hanya berusaha menyelamatkan diri sendiri bahkan tega mencelakakan orang lain. Dengan pelan tapi pasti, dia melangkah menuju pintu. Dia membuka pintu tersebut sebelum para penumpang lain sempat mencegahnya. Zombie berpesta.
Bagaimana akhir dari film ini? Adakah penumpang yang selamat?
(Credit : Arif)