03. Kepaksa Nikah

7.6K 557 31
                                    

"Bagaimana saksi, Sah??"

"SAHHH... SAAHH"

Penghulu dan para saksi sudah berteriak SAH. itu artinya Ziyan dan Fei resmi menikah.

Eh tapi tunggu! Fei disini adalah Rei yang menyamar sebagai istri Ziyan.

Setelah Ibu Ziyan menyetujui hal gila ini. Rei dengan super cepat di rias dan dipakaikan sanggul serta tak lupa penutup kepala 'Veil Pearl'

 Rei dengan super cepat di rias dan dipakaikan sanggul serta tak lupa penutup kepala 'Veil Pearl'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama proses akad, Rei hanya menundukan kepala karena khawatir ketahuan orang-orang. Beruntung tubuh Rei langsing dan tinggi antara Rei dan Fei tidak jauh berbeda. Rei memiliki tubuh yang bagus, ideal seperti wanita dengan kulit putih.

Tetangga pun sering mengira mereka berdua kembar, padahal usia mereka terpaut 10 tahun. Wajah awet muda Fei dan wajah Rei yang mulus seperti kakaknya.

Setelah proses akad, selanjutnya adalah resepsi pernikahan dimana sang pengantin harus berdiri dipelaminan menyalami para tamu undangan yang hadir.

"Cantik sekali istriku" Ziyan hanya bisa berkata dalam hati sambil memandangi wajah Rei yang sedang menunduk malu. Ziyan tak menyadari kalau yang sekarang duduk dipelaminan bersamanya adalah Rei bukan Fei.

Para tamu lumayan banyak, Rei dan Ziyan terlihat sangat lelah. Beruntung resepsi hanya dilakukan selama dua jam. Walaupun mereka melangsungkan pesta pernikahan di rumah bukan di gedung. Keluarga Ziyan dan Fei sepakat hanya akan menggelar resepsi selama 2 jam.

"Kamu lapar, Fei? Mau aku ambilkan makanan, hm?" Ziyan mencoba membuka percakapan kepada istrinya.

Sang istri a.k.a Rei hanya menggelengkan kepala tanda ia tak menginginkan makanan.

"Hm, serius kamu ga lapar? Atau mau aku ambilkan minum saja? Daritadi kita kan sudah menyapa tamu. Kamu pasti haus"

Lagi, hanya gelengan yang diberikan oleh Rei atas jawabannya.

"Uhm baiklah. Aku akan pergi mengambil makanan, siapa tau kamu berubah pikiran dan mau makan. Aku ga mau kamu sakit karena tidak makan, Fei"
Ziyan turun dari atas pelaminan menuju 'Stand makanan' atau biasa disebut prasmanan.

"Aku Rei kak.. bukan kak Fei"
Rei hanya memandangi tubuh belakang Ziyan yang berjalan turun dari pelaminan.

Ziyan mengambil sepiring nasi dan berbagai lauk seperti rendang, sambal goreng ati, sate ayam, ikan asam manis, dan salad.
Kemudian Ziyan mengambil dua gelas minuman dan berjalan kembali ke atas pelaminan.

"Aku makan dulu ya, Fei. Kamu mau? Nanti aku suapin, hehe"

Seperti sebelumnya, Rei hanya menggelengkan kepala.

Acara resepsi pernikahan Ziyan dan Fei akhirnya selesai. Para tamu sudah pulang dan sekarang waktunya abang-abang tenda dan tukang masak beres-beres merapikan sisa pesta.

Ziyan dan Rei sudah masuk kedalam kamar. Kamar Fei yang sudah dihias sebagai kamar pengantin.
Didalam kamar Fei banyak sekali kado yang disusun dengan rapi.

Ziyan dan Rei hanya terdiam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Bagaimana ini? Kalau aku menghapus makeup dan melepas busana ku. Kak Ziyan pasti akan terkejut. Ugh :("

"Kenapa Fei dari tadi diam saja ya? Apa aku ada salah sama dia? Hm"

Tok Tok Tok.. suara ketukan pintu mengagetkan mereka berdua.

"Uhm.. aku akan buka pintunya. Mungkin itu mama atau ibu mu"

Rei mengganggukan kepalanya.
Ziyan berjalan membuka pintu dan ternyata yang mengetuk adalah tukang salon.

"Maaf mas, apa istrinya ada? Saya ingin menghapus makeup dan mengganti busana pernikahanya."
Mbak salon kan kudu beresin perlengkapan makeup dan baju-baju yang dipakai pengantin.

"Ada mbak, silahkan masuk." Ziyan mempersilakan mbaknya masuk ke kamar.

Ziyan juga harus melepas bajunya. Baju yang dipakai juga disewa dari salon tersebut.

"Saya pulang dulu kerumah ya mbak, Mau ganti bajunya"

"Baik mas" mbaknya mulai merapikan alat makeup dan mengeluarkan cairan pemberisih makeup.

"Mas Ziyan sudah tau kalau ini bukan Fei?"
Mbak salon bertanya ke Rei, karena ia tau semua kejadian dibelakang panggung sandiwara ini.

"Uhm belum mbak. Mangkanya Rei bingung nih.. untung mbak Riri datang, jadikan Kak Ziyan keluar ganti baju."

"Uh rumit ya.. Kakak mu keterlaluan Rei."

"Ya mau gimana mbak, orang sudah terjadi kaya gini. Mending mbak Riri buruan deh hapus makeupnya. Rei mau keluar kamar biar Kak Ziyan ga curiga"
Pada saat Rei berkata seperti itu, pintu kamar Fei terbuka dan Ziyan mendengar percakapan antara Rei dan Riri.

"Siapa yang curiga?" Rei tertangkap basah!

Rei sudah melepaskan sanggul dan penutup kepalanya yang otomatis terlihat rambut pendek Rei.

"Rei?.. jadi kamu?"

"Rei minta maaf kak, Rei bisa jelasin semuanya. Tolong jangan marah atau benci ke Keluarga kami."

●●●

18/02/2020

Kepaksa Nikah! [BXB - TAMAT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang